Adhi Commuter Patok Harga IPO Rp 130, Hanya Tawarkan 10 Persen Saham ke Publik

Dengan penawaran saham 10 persen tersebut, PT Adhi Commuter Properti Tbk menargetkan memperoleh dana Rp 288,8 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 07:23 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 15:06 WIB
PT Adhi Commuter Properti Bangun Kota di Sentul senilai Rp16 Triliun
Adhi City Sentul dikembangkan dengan matang sejak awal hingga pengembangannya kini semakin besar jadi proyek berskala kota.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengembang properti, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ACDP) menetapkan harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Rp 130 per saham.

Harga saham tersebut merupakan batas bawah dari yang ditawarkan di kisaran Rp 130-Rp 200 per saham. Hal tersebut disampaikan perseroan melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Rabu, (16/2/2022).

Adhi Commuter Properti hanya menawarkan sebanyak 2.222.222.200 saham atau setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut lebih rendah dari rencana perseroan semula yaitu sebanyak 8.011.204.500 lembar atau setara 28,6 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Dengan penawaran saham sebanyak 10 persen tersebut, perseroan menargetkan memperoleh dana Rp 288,8 miliar.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman mengatakan, Perseroan telah resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 15 Februari 2022.

Perseroan menyesuaikan jumlah saham yang dilepas dalam IPO sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis perusahaan ke depannya. Perseroan masih memiliki banyak ruang untuk terus bertumbuh mengingat mayoritas properti ADCP masih tahap pengembangan.

"Untuk saat ini, kami memutuskan melakukan penyesuaian saham yang dilepas, mengingat bisnis ADCP ke depannya akan semakin berkembang seiring beroperasinya LRT Jabodebek yang akan mendongkrak harga saham ADCP," kata dia.

Selanjutnya, perseroan akan menjajaki skema pendanaan lainnya melalui aksi korporasi berikutnya seiring perkembangan bisnisnya ke depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bisnis Properti Berkonsep TOD Makin Kuat

Terintegrasi dengan Angkutan Massal ACP Bangun LRT City
Sebuah maket plan yang mengusung konsep Transit Oriented Development digelar pada pameran properti LRT City Expo di Jakarta, Sabtu (21/7). Anak usaha dari PT Adhi Karya, Adhi Commuter Properti  menargetkan penjualan pemasaran Rp 19 miliar. (Liputan6.com)

Sebelumnya, Pemerintah melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Rumah pada 2022 selama 9 bulan hingga September 2022.

Kebijakan tersebut diperkirakan semakin memperkuat bisnis para pengembang properti. Termasuk pengembang dengan kekhususan model bisnis dan diversifikasi produk yang baik. Kondisi ini juga semakin ditopang dengan sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 yang mencapai 3,69 persen di tengah dampak pandemi yang belum berakhir.

Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi menuturkan, prospek sektor properti akan lebih baik tahun ini dibandingkan periode 2020-2021.

Khusus segmen properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) juga akan banyak diminati karena mampu mempermudah mobilisasi masyarakat dengan transportasi publik terutama kereta.

"Pemilik apartemen tidak perlu membeli mobil atau motor sehingga dapat mengurangi cost of living," kata Aldi kepada media, Kamis, 10 Februari 2022.

Belajar dari kota-kota lain di dunia, Aldi menilai konsep apartemen yang dekat dengan stasiun MRT mempunyai level premium 20 persen lebih tinggi dibanding hunian yang jauh dari stasiun MRT.

Kondisi ini juga akan turut mempengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan properti. Dia menuturkan, investor akan cenderung melirik pengembang properti dengan diversifikasi produk yang baik dan keunikan model bisnis, termasuk salah satunya properti berbasis transportasi massal.  

Jadi Angin Segar

PT Adhi Commuter Properti (ADCP) konsiten dalam mengembangkan kawasan dengan pendekatan berbasis Transit Oriented Development (TOD)
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) konsiten dalam mengembangkan kawasan dengan pendekatan berbasis Transit Oriented Development (TOD)

Salah satu pengembang yang fokus mengembangkan kawasan dan hunian berbasis transportasi massal adalah PT Adhi Commuter Properti (ADCP).

Anak usaha PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) tersebut mengembangkan berbagai proyek hunian yang dekat dengan stasiun LRT. Saat ini, perusahaan juga sedang menjalankan proses penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.  

Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti, Adi Sampurno menyambut baik perpanjangan insentif PPN-DTP rumah yang diberikan pemerintah.

Menurut Adi, ini akan menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis perusahaan. Situasi saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi investor memperoleh saham ADCP.

"Investor memiliki waktu untuk memperoleh saham di pasar perdana saat masa penawaran umum dan seluruh proyek sedang dalam tahap pengembangan. Jadi, ada potensi ruang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya,” kata Adi.  

Seperti diketahui, saat ini ADCP tengah menjalankan sejumlah proses untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anak Usaha Adhi karya yang fokus pada pengembangan properti berbasis transportasi massal ini akan melaksanakan penawaran umum pada 15-17 Februari 2022 dan selanjutnya bisa tercatat sebagai emiten di BEI pada 21 Februari 2022.

Fundamental bisnis ADCP mayoritas adalah properti berkonsep TOD yang menempel di stasiun LRT Jabodebek. Peminat hunian ADCP saat ini dalam tren meningkat seiring progres pembangunan proyek LRT.

Pengguna LRT, kata Adi, akan dimudahkan jika bertempat tinggal di hunian milik ADCP karena lokasinya dekat stasiun dan dilengkapi fasilitas penunjang gaya hidup masyarakat.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya