Bursa Saham Asia Menguat, Investor Cermati Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, 22 Maret 2022. Hal ini berbeda dari wall street yang tertekan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Mar 2022, 08:50 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 08:50 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham di Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa pagi,  (22/3/2022). Investor mengamati reaksi pasar terhadap komentar Ketua Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell yang akan mengambil tindakan tegas terhadap inflasi.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 1,23 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix naik 1,14 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,32 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik sekitar 1 persen saat perdagangan Selasa pagi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,15 persen lebih tinggi. Sementara itu, investor akan mengamati saham China Eastern Airlines di Hong Kong, setelah jet penumpang Boeing 737 milik maskapai tersebut jatuh di China selatan pada Senin, 21 Maret 2022.

Di sisi lain, Ketua the Fed Powell mengatakan pada Senin inflasi terlalu tinggi, serta bank sentral akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kembalinya stabilitas harga.

"Secara khusus, jika kami menyimpulkan bahwa pantas untuk bergerak lebih agresif dengan menaikkan suku bunga dana federal lebih dari 25 basis poin pada pertemuan atau rapat, kami akan melakukannya," kata Powell, dikutip dari CNBC, Selasa, 22 Maret 2022.

Komentar tersebut muncul kurang dari seminggu setelah The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun. Pesan Powell “tidak bisa lebih jelas,” menurut Ray Attrill dari National Australia Bank.

"Fed Funds berjangka AS sekarang memiliki 42bps pengetatan harga untuk Mei naik dari 3,5bps pada penutupan Jumat, dan 80bps selama pertemuan Mei-Juni gabungan, jadi sekarang menggoda dengan gagasan back-to-back kenaikan 50 poin,"  kata Attrill.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Tak hanya itu, saham di Wall Street merosot semalam, dengan S&P 500 sedikit lebih rendah di 4.461,18 sementara Dow Jones Industrial Average tergelincir 201,94 poin menjadi 34.552,99. Indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 13.838,46.

Indeks USD berada di 98,486 masih di bawah level di bawah 98 yang terlihat minggu lalu. Yen Jepang diperdagangkan pada 119,66 per dolar, dari posisi 118,3 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu.

Dolar Australia berada di 0,7393, sebagian besar mempertahankan kenaikan menyusul kenaikannya dari bawah 0,72 minggu lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya