Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN terus mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya dengan menggenjot pembiayaan perumahan untuk kalangan milenial.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, total pencairan kredit perumahan yang mencapai Rp 8,4 triliun. Sebesar 90 persen atau sekitar Rp 7,6 triliun mengalir ke kalangan milenial.
Baca Juga
"Adapun sepanjang tahun 2019 hingga akhir 2021 Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 388.000 unit rumah kepada kalangan milenial,” ungkanya dalam Paparan Kinerja Keuangan BTN Kuartal I 2022, Jumat (22/4/2022).
Advertisement
Tumbuhnya sektor properti termasuk pembiayaan perumahan, tidak terlepas dari upaya Pemerintah. Seperti program vaksinasi nasional dan memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi.
"Stimulus yang diberikan Pemerintah seperti insentif PPN untuk sektor properti dan kebijakan dana PEN yang ditempatkan di perbankan nasional termasuk BTN telah membuat permintaan pembiayaan rumah meningkat,” imbuh Haru.
Kinerja positif BTN saat ini juga menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi.
Transformasi tersebut menjadi mesin yang cukup kuat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi, sehingga mendorong pertumbuhan bisnis BTN.
"Dengan transformasi yang dilakukan Bank BTN dan dukungan Pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahaan, kami optimistis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial,” pungkas Haru.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mempertahankan kinerja gemilang hingga kuartal I 2022. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses membukukan laba bersih Rp 774 miliar.
Perolehan tersebut melonjak 23,89 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 625 miliar. Pertumbuhan laba bersih BTN pada kuartal I 2022 ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional.
Transformasi digital yang dirancang sejak dua tahun terakhir juga mulai memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan. Perbaikan di banyak aspek membuat indikator kinerja keuangan berada dalam tren positif.
"Ditinjau dari sisi topline maupun bottom line, kinerja kami tumbuh menggembirakan. Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi,” ujar Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo dalam Paparan Kinerja Keuangan BTN Kuartal I 2022, Jumat (22/4/2022).
Namun demikian, perseroan tetap mewaspadai kenaikan inflasi yang bisa menjadi faktor pemberat, sementara ekonomi global tengah menghadapi tantangan.
Sepanjang periode Januari-Maret 2022, BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 277,13 triliun meningkat 6,04 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 261,34 triliun.
Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp 248,57 triliun.
Advertisement
Kontribusi Kredit
Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I 2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 134,04 triliun tumbuh 9,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,96 triliun.
Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp 84,28 triliun pada kuartal I2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 80,14 triliun.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,6 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25 persen, Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28 persen, turun dari posisi 1,94 persen,” kata Haru.
Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 28,81 persen pada kuartal I 2022 menjadi Rp 3,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan dari 3,31 persen pada akhir Maret 2021 menjadi 4,29 persen di kuartal I 2022.
“Meski rasio NPL mengalami perbaikan, BTN pada kuartal I 2022 tetap menaikkan rasio cadangan atau Coverage Ratio menjadi 146,73 persen dari 115,93 persen pada kuartal I 2021,” kata Haru.