Transaksi Saham TBIG Sentuh Rp 21,3 Triliun di Pasar Negosiasi

Transaksi saham TBIG mencapai Rp 21,3 triliun di pasar negosiasi pada Selasa, 26 April 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Apr 2022, 17:20 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 17:20 WIB
20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah akan terus mendorong perluasan akses digital di masyarakat di pelosok Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham mencapai Rp 39,9 triliun pada perdagangan Selasa (26/4/2022). Hal ini seiring transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang melonjak di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, transaksi saham TBIG mencapai Rp 21,3 triliun di pasar negosiasi. Saham TBIG ditransaksikan enam kali dengan volume perdagangan 66.599.584.

Saham TBIG naik 0,75 persen ke posisi Rp 3.080 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.200 dan terendah Rp 3.030 per saham.

Di pasar regular, saham TBIG stagnan di posisi Rp 3.080 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.110 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.504 kali dengan volume perdagangan 66.743.982. Nilai transaksi Rp 21,4 triliun.

Selain saham TBIG, transaksi saham MCAS di pasar negosiasi juga signifikan. Transaksi saham MCAS mencapai Rp 1,6 triliun.

Saham MCAS ditransaksikan 24 kali dengan volume perdagangan 1.242.844 saham. Saham MCAS melonjak 21,89 persen ke posisi Rp 13.042 per saham.Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 13.155 dan terendah Rp 10.525 per saham.

Di pasar regular, saham MCAS menguat tipis 0,19 persen ke posisi Rp 13.00 per saham. Saham MCAS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 13.000 per saham.

Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 13.150 dan terendah Rp 12.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 428 kali dengan volume perdagangan 1.247.468. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan IHSG pada 26 April 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Selasa, 26 April 2022. Investor asing melakukan aksi beli cukup signifikan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,22 persen ke posisi 7.232,15. Indeks LQ45 menguat 1,06 persen ke posisi 1.075,10. Sebagian besar indeks acuan kompak menghijau. IHSG sempat berada di zona merah dan berada di level terendah 7.161,65. IHSG sempat sentuh level tertinggi di 7.247,47.

Sebanyak 241 saham menguat sehingga angkat IHSG. 295 saham melemah. 154  diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.488.483 kali dengan volume perdagangan 32,4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 39,9 triliun. Transaksi saham besar ini dipicu transaksi saham di pasar negosiasi. Tercatat saham TBIG mencapai Rp 21,3 triliun. Di pasar negosiasi, saham TBIG naik 0,75 persen ke posisi Rp 3.080 per saham.

Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.200 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total frekuensi perdagangan enam kali. Investor asing beli saham Rp 1,18 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.406.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXnonsikllikal menguat 1,8 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustru menanjak 1,41 persen dan indeks sektor saham IDXproperty menanjak 1,23 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,26 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 1,12 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,61 persen.

 

 

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Ilustrasi IHSG

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham WINR melonjak 34,81 persen

-Saham PTIS melonjak 34,64 persen

-Saham SICO melonjak 34,33 persen

-Saham BELL melonjak 31,50 persen

-Saham APII melonjak 26,70 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NANO melemah 8,33 persen

-Saham FLMC melemah 7,45 persen

-Saham HOPE melemah 7 persen

-Saham BBYB melemah 6,99 persen

-Saham BRAM melemah 6,98 persen

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 504,9 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 289,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 145,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 84,8 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 71,4 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ADRO senilai Rp 81,6 miliar

-Saham INCO senilai Rp 56,3 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 42,5 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 26,3 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 21 miliar

 

Bursa Saham Asia

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Ilustrasi IHSG

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,33 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,42 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,41 persen, dan indeks Taiwan naik 0,14 persen. Selain itu, indeks Thailand merosot 0,17 persen, indeks Shanghai tergelincir 1,44 persen dan indeks Singapura turun 0,23 persen.

Bursa saham China alami tekanan seiring kekhawatiran COVID-19 di China dan Beijing melakukan tes massal yang luas.

Pada penutupan perdagangan, indeks Shanghai melemah 1,44 persen menjadi 2.886,43. Indeks Shenzhen susut 1,66 persen menjadi 10.206,64. Indeks CSI 300 merosot 0,81 persen ke posisi 3.784,12.

Indeks Hong Kong Hang Seng mendatar setelah melemah lebih dari tiga persen pada awal pekan ini. Indeks Hang Seng teknologi naik hampir 3 persen. Saham ZTE naik 7,5 persen.

Dalam wawancara dengan Financial Times, Bank Sentral China menyebutkan kalau fluktuasi baru-baru di pasar saham China karena sentimen investor.

“Saat ini fundamental ekonomi China sehat, potensi pertumbuhan ekonomi sangat besar dan kemajuan substansial telah dibuat untuk mencegah dan meredakan risiko keuangan,” kata Bank Sentral China.

Pihaknya juga akan meningkatkan dukungan untuk ekonomi terutama industri yang sangat berpengaruh oleh pandemi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya