Liputan6.com, Jakarta - Ketika ditanya tentang komentar sebelumnya inflasi menipu investor saham, miliarder Warren Buffett mengatakan kerusakan dari kenaikan harga jauh lebih luas dari itu.
"Inflasi juga menipu investor obligasi. Ini menipu orang yang menyimpan uang mereka di bawah kasur mereka. Ini menipu hampir semua orang,” kata Buffet dikutip dari CNBC, Minggu (1/5/2022).
Baca Juga
Buffett menunjukkan, inflasi juga meningkatkan jumlah modal yang harus dimiliki perusahaan dan tidak sesederhana menaikkan harga untuk mempertahankan keuntungan yang disesuaikan dengan inflasi.
Advertisement
CEO Berkshire Hathaway memperingatkan agar tidak mendengarkan orang-orang yang mengklaim dapat memprediksi jalur inflasi.
"Pertanyaannya adalah berapa banyak dan jawabannya tidak ada yang tahu," ujar Buffett.
Buffett menegaskan kembali perlindungan terbaik terhadap inflasi adalah berinvestasi dalam keterampilan Anda sendiri.
Sebelumnya, Warren Buffett menyebutkan, Berkshire Hathaway telah meningkatkan kepemilikannya di Activision Blizzard dalam arbitrase merger, dan bertaruh akuisisi yang diusulkan Microsoft atas perusahaan video game akan ditutup.
Berkshire Hathaway sekarang memiliki sekitar 9,5 persen saham Activision, kata Warren Buffett pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan.
“Kadang-kadang saya akan melihat kesepakatan arbitrase dan melakukannya,” kata CEO Berkshire Hathaway, dikutip dari CNBC, Minggu, 1 Mei 2022.
"Kadang-kadang sepertinya peluangnya menguntungkan kita, tetapi tentu saja kita bisa kehilangan uang di perusahaan itu, jumlah uang yang cukup besar, tergantung pada apa yang terjadi jika kesepakatan itu meledak," ia menambahkan.
Adapun mengutip sejumlah sumber, arbitrase merger ini diterapkan dengan membeli saham dari perusahaan yang dijadikan target akuisisi selain membeli dengan cara short selling saham perusahaan yang akan mengambil alih. Harga pasar biasanya dari perusahaan yang dijadikan target akuisisi lebih rendah dari pada harga yang ditawarkan oleh perusahaan yang akan akuisisi. Selain itu metode arbitrase ini dengan mengambil keuntungan dari perbedaan harga dua pasar.
Pada Januari, Microsoft mengumumkan niat untuk membeli Activision seharga USD 95 per saham. Activision ditutup pada USD 75,60 per saham pada Jumat.
Warren Buffett mengatakan, dia telah membeli lebih banyak saham Activision sejak kesepakatan diumumkan karena saham diperdagangkan jauh di bawah penawaran Microsoft. Membeli pada level ini akan menghasilkan pengembalian yang lebih besar jika kesepakatan ditutup.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perusahaan Investasi Warren Buffett Beli Saham Activision Blizzard Setara Rp 13,93 Triliun
Sebelumnya, perusahaan investasi Warren Buffet yaitu Berkshire Hathaway membeli sekitar USD 1 miliar atau Rp 14,29 triliun saham Activision Blizzard pada kuartal IV melampau kesepakatan sebelum akhirnya Microsoft menawarkan harga penerbit video gim tersebut seharga USD 68,7 miliar, setara Rp 982,15 triliun.
Berkshire Hathaway memiliki 14,66 juta saham Activision Blizzard senilai USD 975 juta atau Rp 13,93 triliun (estimasi kurs Rp 14.296 per dolar AS) pada akhir 2021, menurut pengarsipan yang disampaikan ke otoritas bursa AS.
Sementara itu, raksasa teknologi Microsoft mengumumkan niatnya akuisisi Activiso Blizzard pada pertengahan Januari sebesar USD 95 (atau Rp 1,35 juta) per saham.
Imbasnya saham produsen gim berbasis audio-visual ini melonjak 25 persen di atas USD 82 sebanding Rp 1,17 juta. Sayangnya, Activision Blizzard tidak mampu mempertahankan harga saham sehingga harus tergelincir sedikit.
Langkah akuisisi ini akan menjadi kesepakatan terbesar yang pernah emiten teknologi AS lakukan.Warren Buffett pun siap mengambil keuntungan besar apabila kesepakatan itu telah final. Lantaran harga saham terendah pada kuartal IV yakni USD 56,40.
Advertisement
Gagal Puaskan Gamers
Hal ini terjadi usai California Departemen of Fair Employement and Housing mengajukan gugatan atas tuduhannya kepada Activison dan anak perusahaannya menumpuk budaya seksis. Tak hanya itu tuduhan gugatan pun menduga perusahaan itu mengaji karyawan wanita lebih rendah daripada pria.
Pada November 2021, Activison mengungkapkan penundaan perilisan Diablo IV dan Overwatch 2. Keduanya mendapat ulasan (riview) dan mengecewakan jika dibandingkan dengan gim teranyar yang berjudul Call of Duty: Vanguard yang dirilis pada bulan tersebut.
Salah satu pendiri dan mantan CEO Microsoft Bill Gates mengundurkan diri dari dewan direksi Berkshire dan Microsoft pada 2020. Gates juga merupakan teman lama ketua dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffettt. Gates dan Buffett menempati peringkat keempat dan keenam pada jajaran orang-orang terkaya di dunia, menurut Forbes.