Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau disebut Emtek telah menjual sebanyak 74.480.000 saham treasuri atau hasil pembelian kembali (buyback) saham per 1 April hingga berakhirnya periode ini.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (16/5/2022), jumlah saham treasuri yang dilepas tersebut setara 0,12 persen dari jumlah saham disetor dalam perseroan. Dari hasil penjualan saham treasuri, Emtek memperoleh dana Rp 206,13 miliar. Penjualan saham treasuri itu hasil buyback pada 11 Mei 2021-11 Mei 2022.
Baca Juga
Adapun total penjualan saham untuk 11 Mei 2021-11 Mei 2022 mencapai 1.034.702.700 saham atau 1,69 persen dari jumlah saham disetor dalam perseroan. Saat ini, sisa saham treasuri perseroan sebanyak 243.946.550 saham atau 0,40 persen.
Advertisement
Sebelumnya per 30 Maret 2022, Emtek telah menjual 960.213.700 saham atau 1,57 persen dari jumlah saham disetor dalam perseroan. Saham treasuri yang dilepas itu dari hasil buyback saham pada 11 Mei 2021-11 Mei 2022.
Dari penjualan saham treasuri, Emtek mendapatkan dana sebanyak Rp 2,34 triliun.Sebelumnya, sisa saham treasuri 318.435.550 saham atau 0,52 persen.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Elang Mahkota Tbk (EMTK) atau disebut Emtek mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 27 April 2022, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 12,84 triliun pada 2021. Realisasi pendapatan itu tumbuh 7,5 persen dari periode 2020 sebesar Rp 11.93 triliun.
Beban pokok pendapatan tercatat Rp 9,13 triliun pada 2021. Beban pokok pendapatan tersebut naik 0,98 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,04 triliun.
Dengan demikian, laba kotor Emtek tumbuh 28,16 persen menjadi Rp 3,70 triliun sepanjang 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,89 triliun. Perseroan mencatat laba kurs sebesar Rp 32,17 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 37,35 miliar.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat laba usaha Rp 1,35 triliun sepanjang 2021. Laba usaha tersebut naik 4,68 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,29 triliun. Perseroan mencatat kenaikan pendapatan dividen dari Rp 876,42 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,15 triliun pada 2021. Perseroan membukukan laba penyesuaian perubahan ekuitas entitas asoasi Rp 5,8 triliun pada 2021.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 5,65 triliun pada 2021. Laba tersebut naik 174,95 persen dari periode 2020 sebesar Rp 2,05 triliun.
Dengan demikian perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun berjalan operasi yang dilanjutkan Rp 96,06 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37,08.
Â
Advertisement
Aset
Pada 2021, total ekuitas naik 71,54 persen menjadi Rp 33,66 triliun dari 2020 sebesar Rp 12,33 triliun. Total liabilitas turun 17,96 persen menjadi Rp 4,49 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,48 triliun.
Pada 2021, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat aset Rp 38,16 triliun atau naik 113,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,88 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 7,38 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 2,69 triliun.
Pada perdagangan Rabu, 27 April 2022 pukul 10.33 WIB, saham EMTK naik 1,38 persen ke posisi Rp 2.940 per saham. Saham EMTK dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 2.930 per saham.
Saham EMTK berada di level tertinggi Rp 3.070 dan terendah Rp 2.920 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.237 kali dengan volume perdagangan 328.750. Nilai transaksi Rp 99,2 miliar.
Sepanjang tahun berjalan 2022, saham EMTK melambung 27,19 persen ke posisi Rp 2.900. Saham EMTK berada di level tertinggi Rp 2.990 dan terendah Rp 1.700 per saham. Total volume perdagangan 5,73 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,6 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.025.841 kali.
Â