Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Selama tiga bulan pertama, Antam mencatat pertumbuhan laba bersih signifikan dan penjualan.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Aneka Tambang Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,46 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Jika dibandingkan kuartal I 2021 perseroan raup laba Rp 630,37 miliar, laba tersebut tumbuh 132,46 persen.
Baca Juga
Kinerja laba tersebut juga ditopang kenaikan penjualan Antam yang naik 6 persen menjadi Rp 9,75 triliun pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode kuartal I 2021 sebesar Rp 9,21 triliun.
Advertisement
Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp 7,42 triliun atau 76 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2022. Demikian mengutip keterangan tertulis perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (21/5/2022).
Perseroan mencatat earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 2,54 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi EBITDA naik 105 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 1,24 triliun.
"Pertumbuhan EBITDA yang positif terutama didukung oleh kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam yang solid serta peningkatan efisiensi biaya di tengah apresiasi positif kenaikan harga komoditas global,” tulis perseroan.
Perseroan juga membukukan laba kotor Rp 2,45 triliun atau tumbuh 51 persen dari kuartal I 2021 sebesar Rp 1,63 triliun. Laba usaha perseroan bertambah 104 persen menjadi Rp 1,62 triliun pada kuartal I 2022. Pada periode kuartal I 2021, laba usaha tercatat Rp 793,89 miliar.
“Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah optimalisasi tingkat penjualan serta pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal serta katalis positif kenaikan harga komoditas global,” tulis perseroan.
Dengan demikian, perseroan membukukan laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 60,98 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,23.
Total Aset
Total ekuitas naik menjadi Rp 22,30 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,83 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 9,23 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,07 triliun.
Perseroan membukukan aset Rp 31,54 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 Rp 32,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada kuartal I 2022.
Untuk rincian penjualan perseroan berdasarkan segmentasi komoditas, emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan Rp 5,88 triliun atau sebesar 60 persen. Disusul feronikel yang membukukan penjualan Rp 1,86 triliun atau 19 persen. Bijih nikel sebesar Rp 1,62 triliun atau 17 persen, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 299,40 miliar atau tiga persen.
Pada kuartal I 2022, Antam membukukan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 370 kg atau tumbuh 28 persen dari tingkat produksi emas pada kuartal I 2021 sebesar 290 kg. Pada 2022, Antam kembali fokus dalam mengembangkan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri.
Hal itu seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam investasi emas dan pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik. Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2022 mencapa 6.575 kg.
Advertisement
Rincian Kinerja
Pada kuartal I 2022, volume produksi bijih nikel unaudited yang digunakan sebagai bahan baku feronikel Antam dan penjulan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,92 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 11 persen dibandingkan volume produksi bijih nikel pada kuartal I 2021 sebesar 2,64 juta wmt.
Pada kuartal I 2022, Antam mencatatkan volume penjualan bijih nikel unaudited ke pasar domestik mencapai 2,33 juta wmt, tumbuh 46 persen dari capaian penjulaan kuartal I 2021 sebesar 1,60 juta wmt.
Pada 2021, Antam berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industry pengolahan nikel di dalam negeri dengan tetap mengedepankan aspek konservasi cadangan dan sumberdaya bijih nikel ANTAM.
Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada kuartal I 2022 sebesar Rp1,62 triliun, tumbuh 71 persen dari nilai penjualan kuartal I 2021 sebesar Rp950,01 miliar.
Selanjutnya
Sementara itu, bauksit Antam mencatatkan volume produksi bauksit unaudited pada kuartal I 2022 yang digunakan dalam produksi alumina serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.322 wmt.
Adapun volume penjualan unaudited bauksit pada kuartal I 2022 tercatat sebesar 102.373 wmt. Selain penjualan ekspor, pada 2022, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di dalam negeri.
Pada kuartal I 2022, penjualan bauksit berkontribusi kepada total penjualan Perusahaan sebesar Rp23,43 miliar.
Selain itu, alumina dengan strategi Antam dalam mengoptimalkan operasi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan serta meningkatkan volume penjualan produkproduk alumina, pada kuartal I 2022, Antam melalui Entitas Anak Perusahaan yang mengoperasikan Pabrik CGA Tayan.
PT Indonesia Chemical Alumina telah memproduksi sebanyak 33.830 ton alumina (unaudited) tumbuh 121 persen dari volume produksi alumina pada kuartal I 2021 sebesar 15.315 ton alumina.
Pada kuartal I 2022, capaian penjualan alumina unaudited mencapai 34.822 ton alumina, relatif stabil dibandingkan volume penjualan kuartal I 2021 sebesar 34.314 ton alumina. Pada kuartal I 2022, tercatat nilai penjualan produk alumina mencapai Rp275,97 miliar.
Advertisement