Direksi BCA Kembali Beli Saham BBCA

Direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali melakukan aksi beli saham BBCA pada pertengahan Mei 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2022, 10:33 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 10:33 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, sejumlah direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menambah kepemilikan saham mereka. Transaksi dilakukan pada periode 9-13 Mei 2022 dengan jumlah dan nominal yang variatif.

Salah satunya Lianawaty Suwono. Ia membeli 68.000 lembar saham BBCA pada 13 Mei dengan harga Rp 7.350 per lembar. Dengan demikian nilai pembelian saham tersebut sekitar Rp 499,80 juta. Usai transaksi, Lianawaty genggam 1.638.508 lembar saham BBCA dari sebelumnya 1.570.508 lembar.

Lalu, Santoso melakukan pembelian 30.000 lembar saham BBCA dengan harga Rp 7.400 per lembar pada 13 Mei 2022. Nilai transaksi pembelian Rp 222 juta. Sehingga menambah kepemilikannya menjadi 2.006.646 lembar dari sebelumnya 1.976.646 lembar.

Vera Eve Lim tercatat dua kali melakukan pembelian. Pada 10 Mei 2022, Vera membeli 264.500 lembar saham BBCA dengan harga 7.550 per lembar. Nilai pembelian saham sekitar Rp 1,9 miliar. Dengan demikian, Vera memegang 1.479.582 lembar saham BBCA dari sebelumnya 1.215.082 lembar.

Ia kembali melakukan pembelian 136.000 lembar saham BBCA pada 12 Mei dengan harga Rp 7.300 per lembar. Dengan demikian, nilai pembelian saham BBCA Rp 992,80 juta. Sehingga total saham BBCA yang dimiliki Vera saat ini adalah 1.616.082 lembar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Direktur BCA Rogoh Rp 740 Juta Beli Saham BBCA

ATM BCA (Dok: Istimewa)
ATM BCA (Dok: Istimewa)

Sebelumnya, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Frenky Chandra Kusuma membeli saham BBCA pada pekan kedua Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (16/5/2022), Direktur BCA Frengky Chandra Kusuma membeli 100.000 lembar saham BBCA pada 10 Mei 2022. Harga pembelian saham BBCA itu di posisi Rp 7.400 per saham, sehingga total nilai pembelian sekitar Rp 740 juta.

Dengan demikian, jumlah saham BBCA yang dimiliki setelah transaksi 1.675.646 saham dari sebelumnya 1.575.646 saham.

Mengutip data RTI, selama sepekan, tepatnya 9-13 Mei 2022, saham BBCA cenderung tertekan. Saham BBCA melemah 9,85 persen ke posisi Rp 7.325 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.900 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total volume perdagangan saham 1.457.373.164 saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun. Total frekuensi perdagangan 322.039 kali.

Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi jual saham BBCA. Investor asing melakukan aksi jual saham BBCA Rp 3,5 triliun di seluruh pasar selama sepekan.

Saham BBCA alami koreksi tajam pada 9 Mei 2022 dengan turun 6,46 persen ke posisi Rp 7.600 per saham. Koreksi berlanjut pada 10 Mei 2022. Saham BBCA susut 0,99 persen ke posisi Rp 7.525 per saham.

Pada 11 Mei 2022, saham Bank Central Asia naik 1,66 persen ke posisi Rp 7.650 per saham. Akan tetapi, penguatan saham BBCA sementara. Pada 12 Mei 2022, saham BBCA merosot 4,9 persen ke posisi Rp 7.275 per saham. Pada 13 Mei 2022, saham BBCA naik 0,69 persen ke posisi Rp 7.325 per saham.

3 Direktur BCA Tambah Kepemilikan Saham BBCA

Gedung BCA (Dok: BCA)
Gedung BCA (Dok: BCA)

Sebelumnya, direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menambah kepemilikan saham BBCA pada 9 dan 10 Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/5/2022), direktur PT Bank Central Asia Tbk John Kosasih membeli 50.000 lembar saham dengan harga Rp 7.725 per saham pada 9 Mei 2022. Dengan demikian, nilai pembelian saham tersebut Rp 386,25 juta.

Setelah transaksi pembelian saham, John Kosasih genggam 171.765 lembar saham BBCA dari sebelumnya 121.765. Tidak disebutkan tujuan transaksi dalam keterbukaan informasi tersebut tetapi status kepemilikan langsung.

Kemudian direktur PT Bank Central Asia Tbk Subur Tan membeli 150.000 saham BBCA pada 9 dan 10 Mei 2022. Ia membeli 50.000 saham BBCA dengan harga Rp 7.650 pada 9 Mei 2022, selanjutnya sebanyak 50.000 saham BBCA dengan harga Rp 7.675 per saham. Selanjutnya pada 10 Mei 2022, Subur Tan beli saham BBCA sebanyak 50.000 lembar saham dengan harga Rp 7.450 per saham dan status kepemilikan saham langsung.

Dengan demikian, total pembelian saham BBCA tersebut Rp 1,13 miliar. Setelah pembelian saham BBCA itu, Subur Tan memiliki 14.993.334 saham BBCA.

 

 

Selanjutnya

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso beli 30.000 saham BBCA pada 9 Mei 2022 dengan harga Rp 7.600 per saham. Nilai pembelian saham BBCA tersebut sebesar Rp 228 juta. Sesudah transaksi itu, Santoso memiliki 1.976.646 saham BBCA.

Adapun saham BBCA melemah pada pekan ini. Berdasarkan data RTI, saham BBCA merosot 10,46 persen pada 9-12 Mei 2022. Saham BBCA berada di posisi Rp 7.275 per saham. Harga saham BBCA tertinggi pada posisi Rp 7.900 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total volume perdagangan 1.226.148.036 saham dengan nilai transaksi Rp 9,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 285.569 kali.

Pada pekan ini, saham BBCA turun 6,46 persen ke posisi Rp 7.600 pada 9 Mei 2022 usai libur Lebaran. Kemudian koreksi saham BBCA berlanjut pada 10 Mei 2022 dengan turun 0,99 persen ke posisi Rp 7.525 per saham.

Saham BBCA menguat 1,66 persen ke posisi Rp 7.650 per saham pada 11 Mei 2022. Namun, saham BBCA kembali lesu dengan turun 4,9 persen ke posisi Rp 7.275 per saham pada 12 Mei 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya