Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 72 juta atau sekitar Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14,614 per USD) hingga kuartal I 2022.
Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, David Thomas Fowler menuturkan, belanja modal itu dialokasikan untuk pengembangan proyek Acid Iron Metal (AIM).
Baca Juga
"Capex spending untuk kuartal I 2022 sebesar USD 72 juta. Rinciannya, untuk tambang emas Tujuh Bukit USD 8 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 10 juta, tambang tembaga Wetar USD 14 juta, dan AIM USD 40 juta," kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (12/6/2022).
Advertisement
Secara keseluruhan tahun, perseroan menyiapkan belanja modal hingga USD 390 juta sampai dengan akhir tahun. Sama seperti realisasi di tiga bulan pertama di 2022, belanja modal hingga akhir tahun paling banyak diapkasikan untuk membiayai proyek AIM.
"Untuk full year 2022, capex spending plan sebesar USD 390 juta, paling banyak AIM sebesar USD 200 juta," ungkap David.
Selain untuk AIM, belanja modal 2022 yang dialokasikan untuk tambang emas Tujuh Bukit sebesar USD 40 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 50 juta.
Kemudian tambang tembaga Wetar Copper USD 50 miliar, serta proyek Pani sebesar USD 50 juta. Perseroan berhasil melakukan akuisisi 50 persen kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ) pada kuartal I 2022. Akai itu menjadikan kepemilikan ekonomis MDKA pada Proyek Emas Pani meningkat menjadi 70 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Absen Bagikan Dividen 2021
Sebelumnya, pemegang saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyetujui tidak ada pembagian dividen atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro mengatakan, perseroan aktif mengoptimalkan potensi pendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis.
"Saat ini belum ada pembagian dividen yang diputuskan di RUPS mengingat banyaknya jumlah proyek pengembangan ke depan yang harus dilakukan perusahaan," kata Albert dalam paparan publik, Jumat, 10 Juni 2022.
Adapun sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 36,14 juta atau sekitar Rp 526,45 miliar (kurs Rp 14.567 per USD). Turun tipis dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar USD 36,19 juta.
Sementara sebagai hasil dari RUPSLB, perseroan mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Advertisement
Hasil RUPSLB
Dalam aksi tersebut, perseroan akan mengeluarkan maksimal 2,29 miliar lembar saham atau maksimal 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor MDKA.
"Persetujuan private placement ini bertujuan untuk memberikan flexibilitas pendanaan untuk Perseroan dalam pengembangan kegiatan usaha dan mendukung potensi ekspansi. Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pengembangan di aset-aset utama kami, termasuk melihat peluang pengembangan di sektor potensial," ujar Albert.
RUPS juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar. Buyback saham akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu maksimal 18 bulan sejak disetujui oleh RUPSLB.
"Buyback saham ini dilakukan sehingga MDKA dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan MDKA memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham MDKA jika harga saham MDKA tidak mencerminkan nilai atau kinerja MDKA yang sebenarnya," ujar Albert.
Selain itu, RUPS juga menetapkan perubahan susunan dewan komisaris yakni mengangkat Tang Honghui sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Richard Bruce Ness yang mengundurkan diri.
Turunkan Target Produksi Emas
Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mematok target produksi emas hingga 120 ribu ons pada 2022 yang berasal dari Tambang Emas Tujuh Bukit. Target itu lebih rendah dari realisasi produksi emas tahun lalu dari tambang yang sama yang mencapai 125 ribu ons.
"Rencana produksi dari Tujuh Bukit untuk tahun ini berkisar 100 ribu sampai 120 ribu ons," ungkap Presiden Direktur Merdeka Copper Gold, Albert Saputro dalam paparan publik, Jumat (10/6/2022).
Sementara produksi tembaga dari Tambang Tembaga Wetar untuk tahun ini diharapkan berada di kisaran 18 ribu hingga 22 ribu ton. Relatif sama dibandingkan realisasi produksi tembaga tahun lalu sebesar 19 ribu ton.
Wakil Presiden Direktur Merdeka Copper Gold, Simon Milroy menuturkan, penurunan produksi tahun ini disebabkan kadar bijih emas yang juga merosot. Seiring dengan semakin dalam sumur galian tambang.
"Ada penurunan target produksi tahun ini karena penambangan yang semakin dalam, dan kadar emas yang tahun lalu sebesar 0,7-0,8 gram per ton, saat ini menjadi 0,61 gram per ton. jadi lebih sulit untuk mendorong produksi," ujar Simon dalam kesempatan yang sama.
Adapun hingga kuartal I 2022, perseroan berhasil memproduksi 33.968 ons emas. Meningkat 104,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 16.585 ons. Sedangkan produksi tembaga perseroan juga meningkat sebesar 111,6 persen, dari 2.489 ton pada kuartal I 2021 menjadi 5.267 ton pada periode yang sama pada 2022.
Advertisement