Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Risalah Rapat Bank Sentral Australia

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 19 Juli 2022 seiring investor menanti risalah rapat bank sentral Australia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Jul 2022, 08:57 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 08:57 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada Selasa (19/7/2022), usai awal pekan yang positif karena investor menantikan risalah rapat bank sentral Australia.

Pasar Jepang kembali diperdagangkan Selasa setelah libur pada Senin, dan indeks Nikkei 225 naik 0,6 persen sementara indeks Topix naik 0,5 persen.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,49 persen dan Kosdaq kehilangan 0,38 persen. Sedangkan, di Australia, indeks S&P/ASX 200 sedikit di bawah garis datar. Demikian mengutip dari laman CNBC, Selasa, 19 Juli 2022.

The Reserve Bank of Australia akan merilis risalah pertemuannya pada Selasa. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,19 persen.

Dalam berita perusahaan, Financial Times melaporkan SoftBank telah menghentikan rencana untuk mendaftarkan perancang chip Arm di London karena ketidakpastian politik di Inggris. Saham SoftBank Group naik 0,43 persen pada awal perdagangan.

Sementara itu, Swire Pacific, konglomerat yang berbasis di Hong Kong, mengatakan mengakuisisi anak perusahaan Coca-Cola dengan bisnis pembotolan di Vietnam dan Kamboja.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks saham utama AS mundur dan ditutup lebih rendah setelah reli di awal sesi. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 215,65 poin atau 0,69 persen menjadi 31.072,61. Indeks S&P 500 turun 0,84 persen menjadi 3.830,85. Indeks Nasdaq Composite kehilangan 0,81 persen menjadi 11.360,05.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terakhir di 107,450 mundur dari level minggu lalu. "Dalam pandangan kami, jalur resistensi paling rendah untuk USD adalah melanjutkan tren lebih tinggi karena prospek pertumbuhan global yang buruk,” Rekanan senior, ekonomi internasional dan strategi mata uang di Commonwealth Bank, Carol Kong, menulis dalam catatan Selasa.

Yen Jepang diperdagangkan pada 138,35 per dolar, masih lebih kuat dari level yang terlihat minggu lalu. Dolar Australia berada di 0,6804.

Harga minyak berjangka turun di perdagangan Asia setelah melonjak sekitar 5 persen pada hari Senin. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS kehilangan 0,79 persen menjadi USD 101,79 per barel sementara patokan internasional minyak mentah Brent turun 0,72 persen menjadi USD 105,50 per barel.

 

Penutupan Wall Street Senin 18 Juli 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Senin, 18 Juli 2022. Indeks Dow Jones susut lebih dari 350 poin pada awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 215,65 poin atau 0,69 persen ke posisi 31.072,61. Indeks S&P 500 turun 0,84 persen menjadi 3.830,85. Indeks Nasdaq tergelincir 0,81 persen ke posisi 11.360,05.

Koreksi wall street terjadi seiring laporan Bloomberg yang mengatakan Apple berencana memperlambat perekrutan dan pengeluaran untuk pertumbuhan 2023. Hal ini seiring perseroan hadapi kemungkinan penurunan. Saham Apple turun hampir 2,1 persen.

“Ketika Apple, kapitalisasi pasar perusahaan senilai USD 2,4 triliun berguling, itu jelas akan berdampak nyata pada indeks berita utama dan itu hanya mengingatkan orang-orang perusahaan menyerah karena apa yang mereka lihat di luar sana,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, dikutip dari laman CNBC, Selasa, 19 Juli 2022.

Boockvar menuturkan, laba Apple akan menjadi penting bagi pasar secara keseluruhan dalam bagaimana mengelola mata yang, apa yang terjadi dalam bisnis China dan bagaimana Apple bereaksi ketika konsumen bergerak lebih ke arah layanan dari pada belanja barang.

“Orang-orang tidak akan terus membeli laptop setiap tahun, dan mereka tidak akan mengganti telepon setiap tahun,” ujar Boockvar.

Laporan laba yang kuat dari Goldman Sachs pada awalnya mendukung saham, menyusul hasil yang beragam pekan lalu dari bank JPMorgan Chase dan Morgan Stanley, meski sejumlah pihak di wall street memperingatkan untuk berhati-hati selama musim laporan laba.

“Kami mengantisipasi volatilitas tetap tinggi karena pasar beralih antara risiko resesi harga dan probabilitas soft landing dengan setiap bagian data,” ujar Scott Chronert dari Citi dalam catatannya.

 

Kinerja Bank di AS

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Pada Senin, 18 Juli 2022, Goldman Sachs membukukan pendapatan dan laba yang mengalahkan harapan. Bahkan ketika CEO David Solomon mengatakan, inflasi “sangat mengakar” dalam perekonomian. Saham Goldman Sachs menguat 5,6 persen pada satu titik sebelum turun dan akhiri hari dengan kenaikan 2,5 persen.

Hasil yang kuat dari operasi pendapatan tetap membantu Goldman Sachs mengimbangi penurunan pendapatan bank investasi. Traders obligasi menghasilkan pendapatan USD 700 juta lebih dari yang diharapkan seiring peningkatan suku bunga, komoditas dan mata uang.

Bank of America melaporkan pendapatan kuartalan yang kalahkan harapan analis. Hal itu mendorong kenaikan saham Bank of America. IBM laporkan kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan.

Perusahaan besar lainnya yang akan melaporkan laba pekan ini termasuk Johnson & Johnson, Netflix, Lockheed Martin, Tesla, United Airlines, Union Pacific dan Verizon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya