Salim Ivomas Pratama Tebar Dividen Rp 13 per Saham

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) akan bayar dividen 2021 pada Agustus 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2022, 20:53 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2022, 20:53 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, (21/7/2022). Salim Ivomas Pratama memperoleh persetujuan atas seluruh agenda RUPST, salah satunya pembagian dividen atas laba bersih perseroan tahun buku 2021.

"Pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13 per lembar saham yang akan dibayarkan pada tanggal 23 Agustus 2022,” mengutip hasil RUPST, Kamis (21/7/2022).

Sepanjang tahun lalu, laba bersih perseroan melonjak 320 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 984 miliar. Peningkatan kinerja tersebut merupakan implikasi dari naiknya harga jual rata-rata produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) serta kenaikan volume penjualan produk EOF.

Harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti kelapa sawit (palm kernel/PK) masing-masing meningkat sebesar 35 persen yoy dan sebesar 64 persen yoy.

Kenaikan harga jual rata-rata tersebut membuat penjualan SIMP pada 2021 naik sebesar 36 persen yoy menjadi sebesar Rp 19,66 triliun.

Rombak Jajaran Manajemen Rapat juga menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST. 

Pada saat bersamaan, pemegang saham menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi perseroan untuk masa jabatan yang baru, terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST perseroan pada 2025.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Susunan Terbaru

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dengan demikian, susunan terbaru manajemen perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)

Komisaris: Taufik Wiraatmadja

Komisaris: Axton Salim

Komisaris: Hendra Widjaja

Komisaris Independen: Timotius

Komisaris Independen: Notariza Taher

Direksi

Direktur Utama: Mark Julian Wakeford

Wakil Direktur Utama: Moleonoto (Paulus Moleonoto)

Direktur: Suaimi Suriady

Direktur: Tan Agustinus Dermawan

Direktur: Soenardi Winarto

Direktur: Johnny Ponto

Direktur: Yohanes Djoko Junianto

Direktur: In She

Direktur: Ferdi Gunawan

"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang terus menerus dalam melewati kondisi yang menantang ini," kata Direktur Utama Salim Ivomas Pratama, Mark Wakeford.

Ke depan, Grup SIMP akan terus mengelola kegiatan usaha secara cermat, selaras dengan kondisi ekonomi dan pasar serta mengelola kegiatan operasi secara berkelanjutan. Grup SIMP juga tetap fokus pada peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, investasi belanja modal pada aspek-aspek yang memiliki potensi pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kinerja Kuartal I 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 4,04 triliun. Turun 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,7 triliun.

Meski begitu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp 3,66 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 2,71 triliun pada kuartal I 2022. Dengan begitu, Salim Ivomas Pratama berhasil membukukan laba bruto Rp 1,34 triliun. Naik 28,44 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 1,04 triliun.

Pada kuartal I 2022, laba atas perubahan nilai wajar aset biologis tercatat sebesar Rp 75,5 miliar. Beban penjualan dan distribusi Rp 98,52 miliar. Kemudian beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 181,82 miliar.

Pada saat bersamaan, penghasilan operasi lain tercatat sebesar Rp 49,85 miliar, serta beban operasional lain tercatat Rp 295,4 miliar. Dari rincian itu, perseroan memperoleh laba usaha  sebesar Rp 885,77 miliar. Naik 47,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 600,62 miliar.

 

 

 

 

 

Kinerja Laba

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beban keuangan pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 21,74 miliar, beban keuangan Rp 155,31 miliar, dan bagian atas rugi entitas asosiasi sebesar Rp 1 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 402,07 miliar. Naik 122,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 189,12 miliar.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 180,67 persen menjadi Rp 297,23 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp 105,9 miliar di kuartal I 2021.

Laba per saham menjadi Rp 19 dari sebelumnya Rp 7. Aset perseroan hingga akhir Maret tercatat sebesar Rp 37,02 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 35,98 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 11,02 triliun dan aset tidak lancar Rp 25,99 triliun.

Liabilitas sampai hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 16,81 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 16,19 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 9,95 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 6,86 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat naik menjadi Rp 20,21 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 19,79 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya