Liputan6.com, Jakarta - Saudi Arabia’s sovereign wealth fund atau dana investasi publik Arab Saudi akan membeli saham Starbucks milik konglomerat Kuwait Alshaya Group.
Dana investasi publik Arab Saudi senilai USD 620 miliar memimpin konsorsium investasi yang bersaing untuk mendapatkan saham Starbucks dan dapat mencapai mencapai kesepakatan dalam beberapa pekan ke depan. Hal itu disampaikan sejumlah sumber, dikutip dari yahoo finance, ditulis Minggu (11/7/2022).
Baca Juga
Alshaya yang menggandeng JPMorgan Chase and Co telah indikasikan kalau nilai bisnis Starbucks tersebut USD 15 miliar atau sekitar Rp 222,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.832 per dolar AS). Namun, calon pembeli berharap tawaran dekati sekitar USD 11 miliar atau sekitar Rp 163,16 triliun.
Advertisement
Tidak ada keputusan akhir yang dibuat, dan negosiasi masih bisa berlarut-larut atau gagal. Perwakilan untuk PIF dan Alshaya menolak berkomentar.
Dana investasi publik ini berinvestasi di perusahaan-perusahaan di berbagai industri sebagai bagian dari peran kunci untuk diversifikasi ekonomi dari minyak. Pada Mei 2022, dana investasi publik tersebut mendirikan Saudi Coffee Co dan akan investasikan lebih dari USD 300 juta selama 10 tahun ke depan untuk tingkatkan produksi kopi tahunan menjadi 2.500 ton dari 300 ton.
Bisnis Starbucks akan menawarkan akses instan PIF ke sekitar 1.700 gerai di 14 pasar yang menjangkau beberapa negara berkembang terbesar dari Arab Saudi hingga Turki.
Didirikan pada 1890, dan diyakini sebagai perusahaan tertua di Kuwait, Alshaya adalah salah satu operator merek ritel terbesar di Timur Tengah seperti Victoria’s Secret dan Cheesecake Factory. Jaringan kopi Starbucks yang berbasis di Seattle adalah waalaba terbesar Alshaya.
Grup ini menjalankan lebih dari 4.000 toko di seluruh wilayah, dari Dubai dengan mal yang luas hingga Tukur dan Rusia dengan total hampir 70 merek. Grup ini mempekerjakan lebih dari 50.000 orang.
Arab Saudi Alihkan Saham Aramco Setara Rp 1.147 Triliun kepada SWF
Sebelumnya, Arab Saudi transfer saham Aramco USD 80 miliar atau sekitar Rp 1.147.60 triliun (asumsi kurs Rp 14.345 per dolar AS) ke sovereign wealth fund (SWF) atau lembaga dana investasi milik Arab Saudi. Hal ini meningkatkan aset jelang rencana penerbitan surat utang untuk pertama kali.
Lembaga dana investasi negara tersebut menyebutkan, transfer dari pemerintah akan meningkatkan posisi keuangan yang kuat dan peringkat kredit tinggi dalam jangka panjang.
"Itu bergantung pada nilai aset dan pengembalian aset yang dikelola,” tulis SWF dilansir dari yahoo finance,Senin (14/2/2022).
Kesepakatan Aramco yang pada dasarnya transfer aset dari satu kantong pemerintah ke kantong pemerintah lainnya, adalah langkah terbaru yang diambil untuk meningkatkan aset SWF. The Public Investment Fund (PIF) yang mendapatkan peringkat kredit pertama pada Februari jelang potensi penjualan obligasi.
Advertisement
Selanjutnya
Berdasarkan sumber, pemerintah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah konsultan atau penasihat tentang potensi penawaran saham kedua Aramco yang dapat menghasilkan lebih dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Pada 2019, Aramco gelar IPO dan menjual sekitar 2 persen sahamnya di Bursa Riyadh, dan kumpulkan dana hampir USD 30 miliar. Uang itu ditransfer ke wealth fund dan dimaksudkan untuk mendukung investasi dalam rencana pengalihan ekonomi Arab yang terbesar dari ketergantungan penjualan minyak.
"Pengalihan saham bisa menjadi indikator. Kami mungkin mengharapkan penawaran sekudner Aramcom,” ujar Chief Investment Officer Saudi Arabia-Mad’a Investment, Thamer AlSaeed.
Harga Minyak Naik Angkat Saham Aramco
Lonjakan harga minyak saat ekonomi global kembali dibuka telah membantu mengangkat harga saham Aramco dari level terendah 27,8 riyal pada Maret 2020 menjadi 37,3 riyal sehingga mendorong kapitalisasi pasar hampir USD 2 triliun.
Aramco adalah perusahaan minyak terbesar di dunia dan membantu membiayai rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengubah dan diversifikasi ekonomi Saudi.
SWF juga diketuai oleh putra mahkota telah menguraikan rencana untuk menumbuhkan aset yang dikelola menjadi sekitar USD 1,1 triliun pada 2025. Selain itu, investasikan USD 40 miliar setiap tahun untuk ekonomi lokal.
SWF menjadi investor utama dalam mengembangkan industri baru antara lain hiburan dan pariwisata. Sejak 2015, PIF telah meningkatkan aset yang dikelola menjadi USD 500 miliar dari sekitar USD 150 miliar.
Advertisement