IHSG Merosot Tertular Bursa Global, Sektor Saham Teknologi Tertekan

IHSG merosot 0,12 poin pada pembukaan perdagangan Kamis, 22 September 2022, ke posisi 7.188,19.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Sep 2022, 09:34 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 09:34 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham, Kamis (22/9/2022). Koreksi IHSG mengikuti bursa saham global yang tertekan usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dongkrak suku bunga.

Mayoritas sektor saham tertekan pada perdagangan Kamis pagi ini. Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,12 poin pada pembukaan perdagangan ke posisi 7.188,19. Indeks LQ45 melemah 0,60 persen ke posisi 1.022,21. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.188,19 dan terendah 7.127,45. Sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham menguat dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 112.589 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.011.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi naik 0,11 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,01 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,56 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,49 persen, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 0,60 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,41 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,29 persen, indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,11 persen, dan indeks sektor saham IDXbasic turun 0,15 persen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Bursa Saham Asia dan Review IHSG

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng turun 3,64 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,27 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 2,3 persen, indeks Shanghai susut 0,33 persen, indeks Singapura turun 0,37 persen dan indeks Taiwan melemah 2,39 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah tipis 0,1 persen ke posisi 7.188 pada Rabu, 21 September 2022 seiring aksi ambil untung jelang pertemuan FOMC. Rupiah kembali tembus level 15.000 per dolar AS sejak Juli 2022.

Investor asing dan lokal juga melakukan aksi beli saham empat bank besar sehingga dorong penguatan saham BBRI sebesar 1,34 persen, BMRI 0,82 persen.

Sedangkan saham BBCA susut 0,88 persen. Sementara itu, saham batu bara dan logam menguat di tengah aksi jual oleh investor domestik. Saham INCO naik 2,3 persen, saham ANTM bertambah 1,5 persen, ADRO naik 0,5 persen dan UNTR bertambah 0,5 persen. Sedangkan saham properti mengalami aksi jual yang dipimpin CTRA turun 4,7 persen dan PWON susut 1 persen.

Top Gainers-Losers pada 22 September 2022

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SLIS melonjak 15 persen

-Saham ARII melonjak 9,96 persen

-Saham UANG melonjak 9,43 persen

-Saham MRAT melonjak 7,91 persen

-Saham SULI melonjak 6,04 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MBAP melemah 6,97 persen

-Saham VRNA melemah 6,94 persen

-Saham POLU melemah 6,92 persen

-Saham BSSR melemah 6,85 persen

-Saham BAPA melemah 6,58 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 417,9 miliar

-Saham CARS senilai Rp 46,9 miliar

-Saham SLIS senilai Rp 94,4 miliar

-Saham ZINC senilai Rp 16,1 miliar

-Saham BNBR senilai Rp 10,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham SLIS tercatat 23.329 kali

-Saham COAL tercatat 11.836 kali

-Saham BGTG tercatat 10.409 kali

-Saham BUMI tercatat 10.100 kali

-Saham JAST tercatat 6.890 kali

Ajaib Sekuritas Prediksi IHSG Melemah pada 22 September 2022

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk prediksi IHSG, Ajaib Sekuritas prediksi IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 7.188-7.080.

Sentimen negatif yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini menurut Ratih dari, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang resmi menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi kisaran level 3,00 persen - 3,25 persen, kenaikan tersebut merupakan level tertinggi sejak 2008.

Selain itu, Mortgage Bankers Association (MBA) merilis tingkat rata-rata bunga KPR untuk tenor 30 tahun pada periode minggu ketiga September 2022 melesat 24 basis poin menjadi 6,25%.

“Tingkat bunga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2008. Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam upaya mengembalikan inflasi pada target 2 persen,” kata dia dalam risetnya.

Dari dalam negeri, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional yang ditargetkan tumbuh 7,9% di tahun 2022.

Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan tumbuh mencapai 5,4 persen, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0 persen, sejalan dengan melesatnya kinerja ekspor. Namun, pada 2023 ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi 5,0 persen akibat kenaikan inflasi dan kinerja ekspor yang melandai.

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Ajaib Sekuritas memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya