Waskita Karya Kantongi Kontrak Rp 10,51 Triliun hingga Agustus 2022

Nilai kontrak baru masih didominasi segmentasi infrastruktur konektivitas.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 09 Okt 2022, 18:23 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 18:23 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 10,51 triliun hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut baru sekitar 43 persen dari target nilai total kontrak baru 2022 sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun.

Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani menuturkan nilai kontrak baru masih didominasi segmentasi infrastruktur konektivitas dengan persentase 65,08 persen. 

“Mayoritas masih didominasi infrastruktur konektivitas. Ini adalah proyek-proyek seperti jalan tol, jalan nasional, dan lainnya. Kemudian nilai kontrak baru ini juga diikuti oleh proyek-proyek anak perusahaan,” tutur Alvina dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/10/2022). 

Alvina turut menjelaskan dari total nilai kontrak baru Rp 10,51 triliun, berdasarkan kontrak baru by owner sebesar 72,63 persen dimiliki pemerintah, swasta 11,49 persen, pengembangan bisnis 12,03 persen, dan BUMN 3,85 persen.

“Adapun Winning rate Waskita Karya ada di level 26,83 persen. Ini mulai kembali ke level sebelum pandemi Covid-19, di mana winning rate Waskita itu stabil di level 25 sampai 30 persen,” jelas Alvina. 

Kemudian target nilai kontrak baru Waskita Karya pada 2023 adalah sekitar Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun. 

Partisipasi Waskita dalam Pembangunan IKN

Alvina mengungkapkan sejauh mana partisipasi Waskita Karya dalam pembangunan IKN. Pada Juli dan Agustus 2022, Waskita telah memenangkan dua proyek yang cukup besar untuk IKN. 

“Proyek pertama adalah proyek jalan lingkar sepaku, sebesar Rp 181 miliar dan juga proyek jalan tol segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang, dengan total nilai kontrak Rp 2,2 triliun,” ungkap Alvina.

Waskita Karya saat ini tengah menunggu pengumuman pemenang atas proyek pembangunan sekretariat negara dengan nilai cukup tinggi yaitu Rp 1,3 triliun. 

“Kami targetkan dalam waktu dekat dapat dilakukan pengumuman pemenang oleh pemerintah,” pungkas Alvina.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya