Jangan Ngecas Baterai iPhone sampai 100 Persen, Ini Alasannya!

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pengguna iPhone yang masih mengisi daya hingga 100 persen demi memastikan baterai bertahan lebih lama dalam sehari. Padahal, kebiasaan ini malah bisa mempercepat penurunan kesehatan baterai dalam jangka panjang.

Baterai lithium-ion yang digunakan di iPhone memang dirancang efisien, tapi tetap saja memiliki siklus pengisian terbatas.

Mengisi daya hingga penuh dan membiarkannya tetap terhubung ke charger bisa meningkatkan tekanan pada baterai, mempercepat degradasi, dan mengurangi masa pakainya.

Apple sendiri sudah mengantisipasi hal ini dengan menghadirkan fitur Optimized Battery Charging, yang mempelajari pola pengisian daya pengguna dan menunda pengisian 100 persen hingga waktu yang dibutuhkan, misalnya pagi hari sebelum dicabut dari charger.

Fitur Charge Limit: Batasi Pengisian untuk Umur Baterai Lebih Panjang

Di iPhone 15 atau model yang lebih baru, Apple memperkenalkan fitur Charge Limit yang memungkinan pengguna membatasi pengisian daya di angka tertentu, antara 80 persen sampai 100 persen dalam kenaikan 5 persen.

Cara mengaktifkan Charge Limit:

• Buka Settings → Battery → Charging
• Pilih batas pengisian daya yang diinginkan, misalnya 80 persen atau 90 persen.

Dengan fitur ini, baterai iPhone tidak akan mengisi daya penuh, sehingga baterai tidak mengalami tekanan berlebih dan bisa lebih awet serta tahan lama.

Apple menyebutkan bahwa membatasi pengisian bisa memperpanjang umur baterai, bahkan jika hanya dikurangi hingga 95 persen. Namun, bukan berarti iPhone tidak boleh diisi penuh sama sekali. 

Sesekali, sistem akan tetap mengisi hingga 100 persen untuk memastikan estimasi kapasitas baterai tetap akurat.

Jadi, kalau ingin iPhone tetap prima dalam jangka panjang, coba aktifkan Charge Limit dan hindari kebiasaan mengisi daya semalaman tanpa fitur Optimized Battery Charging.

Di sisi lain, Apple sepertinya bakal mengikuti tren membuat HP super tipis! Bocoran terbaru menyebut iPhone 17 Air bakal punya bodi yang sangat ramping, bahkan lebih tipis dari HP lain yang sudah ada.

Berdasarkan bocoran dummy unit, sebagaimana informasi dari laman Phone Arena, Rabu (5/3/2025), iPhone 17 Air diprediksi punya ketebalan hanya sekitar 5,44mm. Sebagai perbandingan, Tecno Spark Slim yang sebelumnya disebut sebagai HP tertipis ada di angka 5,75mm. 

Tapi ada satu hal yang perlu diperhatikan, bagian kameranya bisa membuat HP ini jadi sedikit lebih tebal secara keseluruhan, mirip dengan Samsung Galaxy S25 Edge yang kabarnya punya ketebalan 5,84mm.

Karena bodinya yang sangat tipis, kemungkinan baterainya tidak terlalu besar. Bocoran menyebut kapasitas sekitar 3.000mAh, yang mungkin bikin daya tahannya tidak seawet HP lain.

Layarnya diprediksi berukuran 6,5-6,7 inci dengan resolusi 1260 x 2740 piksel dan refresh rate 120Hz. Namun, iPhone 17 Air mungkin tidak akan punya teknologi layar secanggih iPhone 17 Pro.

Soal performa, iPhone 17 Air kemungkinan akan menggunakan chip A19, RAM 8GB, dan penyimpanan 256GB atau 512GB. Kameranya juga cukup menarik, dengan lensa utama 48MP di belakang dan kamera selfie 24MP di depan.

Kendati demikian, semua ini masih belum pasti karena iPhone 17 Air diperkirakan baru rilis September nanti. Sementara itu, Apple juga baru saja memberi teaser tentang produk “Air”misterius yang akan diumumkan minggu ini.