IHSG Menghijau Tertular Bursa Global, Sektor Saham Industri Moncer

Pada pembukaan perdagangan, Jumat, (14/9/2022), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) stagnan di posisi 6.880.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Okt 2022, 09:41 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 09:41 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham, Jumat (14/10/2022). IHSG menghijau ikuti bursa saham global yang menguat dan seluruh sektor saham menanjak.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan di posisi 6.880,66. Pada pukul 09.09 WIB, IHSG naik 0,43 persen ke posisi 6.909,03. Indeks LQ45 mendaki 0,65 persen ke posisi 984,39. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.943,85 dan terendah 6.907,40. Sebanyak 261 saham menguat dan 133 saham melemah. 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 113.493 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.344.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth turun 0,05 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melonjak 1,03 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,85 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,79 persen, indeks sektor saham IDXenergy melambung 0,56 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,51 persen, indeks sektor saham IDXproperty menanjak 0,39 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi naik 0,46 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,22 persen.

Bursa saham Asia Pasifik kompak menguat. Indeks Hang Seng melonjak 3,1 persen, indeks Korea Selatan Kospi bertambah 2,55 persen, indeks Jepang Nikkei naik 3,46 persen. Selain itu, indeks Shanghai menanjak 1,55 persen, indeks Singapura mendaki 1,06 persen dan indeks Taiwan menguat 2,81 persen.

Review IHSG pada 13 Oktober 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,4 persen ke posisi 6.880 pada perdagangan Kamis, 13 Oktober 2022 dengan volume perdagangan tipis. Investor pun melepas saham bank seiring melemahnya rupiah ke level terendah baru dalam 52 minggu di 15.362.

Saham BBNI naik 1,2 persen, saham BMRI bertambah 0,5 persen, saham BBCA melemah 0,6 persen dan saham BBRI susut 1,1 persen. Selain itu, sektor digital tetap catat kinerja kurang baik dengan saham GOTO melemah 2,8 persen.

Saham GOTO memperpanjang koreksinya selama lima hari berturut-turut. Pada Oktober 2022, saham GOTO yang catat kapitalisasi besar paling melemah. Saham GOTO susut 11,5 persen month to date (MTD). Hal itu berdampak terhadap saham ARTO turun 7 persen, saham LINK melemah 6,6 persen, BBYB tergelincir 6,4 persen dan AGRO terpangkas 5,55 persen.

Di sisi lain, investor asing membukukan aksi beli di sektor saham kebutuhan pokok konsumen. Saham HMSP naik 2,22 persen, saham UNVR bertambah 1 persen, INDF susut 0,4 persen dan ICBP melemah 1,1 persen.

Top Gainers-Losers pada 14 Oktober 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SICO melambung 11,71 persen

-Saham PBRX melambung 12,33 persen

-Saham ASBI melambung 8 persen

-Saham YPAS melambung 7,56 persen

-Saham ABBA melambung 7,34 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham KIOS merosot 6,9 persen

-Saham SMDM merosot 6,84 persen

-Saham OBMD merosot 6,75 persen

-Saham SDMU merosot 6,74 persen

-Saham TFAS merosot 6,72 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham NATO senilai Rp 124,7 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 122,4 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 109,1 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 66,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 59,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham SICO tercatat 19.143 kali

-Saham JAYA tercatat 11.390 kali

-Saham LPKR tercatat 7.939 kali

-Saham PBRX tercatat 6.439 kali

-Saham BKDP tercatat 5.369 kali

 

Penutupan Wall Street pada Kamis 13 Oktober 2022

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah menguat pada perdagangan Kamis, 13 Oktober 2022. Indeks Dow Jones melambung 1.500 poin dari posisi terendah ke level tertinggi seiring pelaku pasar mengabaikan laporan inflasi yang tinggi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones meroket 827,87 poin atau 2,83 persen ke posisi 30.038,72. Indeks S&P 500 bertambah 2,6 persen ke posisi 3.669,91, dan memecahkan penurunan beruntun dalam enam hari. Indeks Nasdaq naik 2,23 persen ke posisi 10.649,15.

Pada sesi perdagangan yang bergejolak, saham tersungkur ke level terendah sejak 2020 menyusul data inflasi yang panas dari perkiraan. Kemudian indeks saham acuan di wall street memantul dengan menakjubkan. Indeks Dow Jones naik 1.300 poin seiring pelaku pasar mencerna laporan indeks harga konsumen pada September 2022.

Indeks S&P 500 membukukan rentang perdagangan terluas sejak Maret 2022. Pada perdagangan Kamis pekan ini menandai pembalikan intraday terbesar kelima dari posisi terendah dalam sejarah indeks S&P 500. Bahkan kenaikan itu terbesar keempat untuk Nasdaq, menurut SentimenTrader.

Sektor saham energi dan bank memimpin penguatan. Saham Chevron naik 4,85 persen seiring lonjakan harga minyak. Saham Goldman Sachs dan JPMorgan masing-masing naik 3,98 persen dan 5,56 persen. Saham-saham teknologi berbalik arah menguat. Demikian juga saham semikonduktor dengan Nvidia dan Qualcom turut berkontribusi.

Investor mungkin bertaruh laporan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini berarti kenaikan harga akan segera mencapai puncaknya.

“Mungkin kita mendapatkan inflasi terakhir yang lebih tinggi dan dari sini kita mulai melambat,” ujar Chief Investment Strategist Charles Schwab, Liz Ann Sonders, dikutip dari CNBC, Jumat (14/10/2022).

Ia menambahkan, bagaimanapun, perubahan dalam saham mungkin akan berlanjut seiring investor mencerna lebih banyak data inflasi dan musim laporan laba. "Saya pikir masih ada banyak hal yang dapat mendorong volatilitas,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya