24.277 Peserta Meriahkan CMSE 2022

Pelaksanaan CMSE 2022 secara virtual ini melahirkan banyak fleksibilitas, dengan waktu penyelenggaraan selama 3 hari sejak 13-15 Oktober 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Okt 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 18:15 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2022 resmi ditutup Sabtu 15 Oktober 2022. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik menyebutkan, tercatat total jumlah pendaftar CMSE 2022 ini 24.277 peserta, melampaui peserta tahun lalu sebanyak 20.021 peserta.

"Capaian jumlah pendaftar yang sangat besar ini menunjukkan besarnya minat dan antusiasme publik, terutama para investor dan calon investor yang membutuhkan informasi terkini tentang pasar modal kita,” kata dia dalam Capital Market Summit & Expo 2022 Closing, Sabtu (15/10/2022).

Hingga Sabtu 15 Oktober 2022 pukul 14.30 WIB yang merupakan hari ketiga atau hari terakhir penyelenggaraan rangkaian acara CMSE 2022, tercatat 22.465 jumlah viewers summit melampaui angka tahun lalu sejumlah 16.878 dan 87.799 kunjungan ke Expo melampaui angka tahun lalu sebesar 82.469

"Ini semua merupakan pencapaian yang sangat menggembirakan yang menunjukkan besarnya minat dan antusiasme publik untuk mengikuti kegiatan CMSE 2022 ini. Dan akhirnya jumlah partisipasi, yaitu aktivitas peserta yang mengikuti webinar dan mengunjungi booth adalah sebesar 110.264 partisipasi melampaui angka CMSE 2021 sebanyak 110.264 partisipasi,” imbuh Jeffrey.

CMSE 2022 mengedepankan user experience yang baik sehingga sekalipun dilakukan secara virtual, pengunjung event CMSE 2022 ini tetap mendapatkan pengalaman audio dan visual layaknya hadir dan mengikuti summit dan expo pada lokasi dan ruangan sesungguhnya.

Pelaksanaan CMSE 2022 secara virtual ini melahirkan banyak fleksibilitas, dengan waktu penyelenggaraan selama 3 hari sejak 13-15 Oktober 2022, telah hadir 40 pembicara dan narasumber dalam 6 sesi webinar, 1 workshop dan 2 sesi talkshow yang menyampaikan materinya dengan sangat menarik.

"Kegiatan expo sendiri menampilkan sebanyak 132 tanaman yang terbagi dalam 10 klaster terutama yang juga hadir dan dapat berinteraksi langsung secara virtual dengan para pengunjung booth,” kata Jeffrey.

Dia menambahkan, pengunjung expo ini tidak hanya berasal dari seluruh daerah di Indonesia, tetapi juga dari berbagai lokasi di luar negeri. Tender expo juga berpartisipasi penuh dengan mempersembahkan 220 hadiah bagi para peserta CMSE 2022 ini. 

 

Investor Pasar Modal Sentuh 9,8 Juta hingga Oktober 2022

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menuturkan, investor pasar modal saat ini mencapai 9,8 juta SID hingga 11 Oktober 2022. Dari jumlah investor pasar modal itu, 4,3 juta di antaranya merupakan investor saham.

"Per data KSEI pada 11 oktober sepanjang 2022, sudah bertambah 2,3 juta investor baru di pasar modal sehingga total investor pasar modal saat ini berjumlah 9,8 juta SID dengan 4,3 juta di antaranya adalah investor saham,” kata Iman dalam Pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022, Kamis, 13 Oktober 2022.

Iman menyebutkan, tidak hanya investor saja yang meningkat, tetapi perusahaan yang terdaftar di BEI juga meningkat menjadi 810 perusahaan tercatat. 

"Tidak hanya pertumbuhan investor saja yang bertambah, sampai dengan minggu lalu jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan menjadi 810 perusahaan tercatat dengan penambahan baru sebanyak 44 listed company,” kata Iman.

Seiring pulihnya ekonomi Indonesia, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2022 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,51 persen year to date. 

 

Aksi Beli Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"IHSG sempat menyentuh posisi all time high pada 13 September 2022 pada level 7.318. Kinerja ini cukup megembembirakan di tengah sebagian besar saham dunia menunjukkan kinerja negatif. Selain itu, kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di pasar modal indonesia terus tumbuh,” kata dia.

Dia menjelaskan, per akhir September 2022, net buy asing yang dicatatkan di pasar saham juga terus meningkat mencapai sebesar Rp 69,5 triliun atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan akhir 2021. Hal ini menunjukkan bahwa indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi yang baik di mata investor.

Iman berharap pasar modal Indonesia bisa memberikan kinerja yang baik sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang dihadapi. 

"Semoga pasar modal kita memberikan kinerja yang baik sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang kita hadapi. Kami juga berharap rangkaian acara Capital Market Summit dan Expo 2022 dapat membantu masyarakat untuk mengetahui bahwa investasi pasmod terbuka untuk semua orang dan dapat dipercaya,” pungkasnya.

IHSG Tumbuh 6 Persen, Imbal Hasil BEI Terbesar ke-5 di Dunia

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, kinerja pasar modal tanah air cukup terjaga meski di tengah gempuran inflasi dan berbagai sentimen global. Sampai saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh sekitar 6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Kemarin IHSG kita tumbuh sekitar 6 persen. Itu merupakan bursa terbaik kelima di dunia. Sepanjang tahun ini, tidak ada sampai 10 bursa di dunia ini yang bisa mencatatkan pertumbuhan positif. BEI adalah salah satunya,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam Economic Outlook and Market Outlook dan Peluncuran MOST Trading Challenge Chapter 3 Mandiri Sekuritas, Rabu (12/10/2022).

Adapun nilai rata-rata transaksi harian di BEI tumbuh sekitar 14,4 persen. Dari semula sekitar Rp 13 triliun, kini menjadi Rp  15 triliun. Bersamaan dengan itu, volume transaksi dan frekuensi juga tumbuh sekitar 18 persen.

“Ini artinya adalah optimisme pasar kita sangat optimis, paling tidak sepanjang tahun ini. Tantangannya adalah bagaimana optimisme ini kita jaga bersama,” imbuh Jeffrey.

Ditopang Pertumbuhan Investor Domestik

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jumlah investor pasar modal telah mencapai 9.777.034 SID, tumbuh 30,55 dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Pertumbuhan ini disebut menjadi salah satu penopang pasar modal Indonesia.

“Investor lokal kita sudah menjadi basis yang sangat kuat di pasar modal kita. Hari ini sekitar 70 persen nilai transaksi dikontribusikan investor domestik. Ada sekitar 30 persen transaksi kita dari investor asing. dan kira-kira 49 persen dari investor ritel,” ungkap Jeffrey.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 12 Oktober 2022, IHSG turun 0,43 persen ke posisi 6.909,21. Dengan demikian, kinerja IHSG berada di posisi ke-6 dunia.

Pada urutan lima ada indeks saham acuan Brazil yang naik 9,54 persen. Selanjutnya, indeks saham acuan Qatar tumbuh 10,28 persen dan berada di posisi empat.

Lalu, indeks acuan Chile naik 15,79 persen sehingga berada di posisi tiga. Posisi dua ditempatkan indeks saham acuan Argentina yang bertambah 64,05 persen dan berada di posisi dua. Sedangkan posisi pertama dipegang indeks saham acuan Turki yang melambung 90,96 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya