Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham Kamis, (20/10/2022). Seluruh sektor saham kompak menghijau di tengah sentimen Bank Indonesia (BI) memutuskan naikkan bunga acuan 50 basis poin menjadi 4,75 persen.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 1,75 persen ke posisi 6.980,65. Indeks LQ45 naik 2,01 persen ke posisi 993,68. Seluruh indeks acuan kompak menguat.
Baca Juga
Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.986,20 dan terendah 6.847,53. Sebanyak 350 saham menguat dan 196 saham melemah. 158 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.411.422 kali. Total volume perdagangan 25 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.521.
Seluruh sektor saham kompak menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy menanjak 2,84 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 2,5 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 1,41 persen, indeks sektor saham IDXproperty menguat 1,18 persen, indeks sektor saham IDXfinance bertambah 1,16 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,96 persen, indeks sektor saham IDXtechno bertambah 0,63 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 0,50 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,51 persen, indeks sektor saham IDXhealth melambung 0,39 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 0,28 persen.
Top Gainers-Losers pada 20 Oktober 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham OASA melejit 25 persen
-Saham CAKK melejit 24,32 persen
-Saham CFIN melejit 21,15 persen
-Saham OBMD melejit 16,94 persen
-Saham BPTR melejit 15,51 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham LION melemah 6,9 persen
-Saham UANG melemah 6,79 persen
-Saham RANC melemah 6,7 persen
-Saham AGAR melemah 6,62 persen
-Saham VICO melemah 6,56 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham SICO tercatat 166.357 kali
-Saham BUMI tercatat 44.711 kali
-Saham MARI tercatat 33.285 kali
-Saham SOCI tercatat 28.721 kali
-Saham COAL tercatat 27.058 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI senilai Rp 812,9 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 775,3 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 714,5 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 653,1 miliar
-Saham PTBA senilai Rp 545,3 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Melemah pada 20 Oktober 2022
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, 20 Oktober 2022 seiring kekhawatiran ekonomi. Yen Jepang melemah ke posisi 150 per dolar AS. Yen Jepang melemah ke posisi terendah dalam 32 tahun terhadap dolar AS. Yen diperdagangkan di kisaran 149,85 per dolar AS.
Indeks Hang Seng melemah 1,33 persen. Indeks Hang Seng sempat sentuh level terendah sejak Mei 2009. Indeks Hang Seng susut 2,08 persen. Yuan menguat setelah Bloomberg melaporkan pengurangan karantina COVID-10 jadi tujuh hari dari sebelumnya 10 hari. Yuan berada di posisi 7,2527 per dolar AS.
Di bursa saham China, indeks Shanghai merosot 0,31 persen ke posisi 3.035,05. Indeks Shenzhen turun 0,56 persen ke posisi 10.965,33.
Mengutip CNBC, di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,92 persen ke posisi 27.006,96. Indeks Topix tergelincir 0,51 persen ke posisi 1.895,41. Indeks ASX 200 tergelincir 1,02 persen ke posisi 6.730,70. Di Korea Selatan, indeks Kospi terkapar 0,86 persen ke posisi 2.218,09. Indeks Kosdaq terpangkas 1,4 persen ke posisi 680,44. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,87 persen.
Bank Indonesia Dongkrak Bunga Acuan 50 Basis Poin
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 19 - 20 Oktober 2022. Pada rapat bulan sebelumnya atau September 2022, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin.Â
"Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen," jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pengumuman RDG BI Oktober 2022,pada Kamis (20/10/2022).
Selain itu, Perry melanjutkan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia juga memutuskan untuk menahan Deposit Facility sebesar 50 basis poin menjadi 4 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 basis poin di level 5,5 persen.
Keputusan BI menaikkan suku bunga acuan tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada paruh kedua 2023.
Langkah ini juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Bank Indonesia juga akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi.
Menurut Perry, koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui efektivitas pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
Â