INPP Catat Penjualan Apartemen Antasari Place 400 Unit

Kontribusi penjualan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) terbanyak ini berasal dari apartemen di Makassar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Okt 2022, 19:54 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 19:54 WIB
PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP).
Ilustrasi apartemen

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) menyebutkan penjualan proyek apartemen Antasari Place sudah mencapai 400 unit dengan harga Rp 1,5 miliar per unit. Nilai penjualan dari proyek tersebut menyentuh angka Rp 600 miliar. 

"Penjualan Antasari Place 400 unit, harga per unit Rp 1,5 miliar, nilai penjualan Rp 600 miliar,” kata Presiden Direktur & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Anthony Prabowo Susilo kepada awak media, Jumat (28/10/2022). 

Sementara itu, INPP memproyeksikan prapenjualan atau marketing sales untuk seluruh aset perseroan sebanyak Rp 200 miliar hingga akhir 2022. 

Anthony mengatakan, pihaknya memproyeksikan prapenjualan seluruh aset INPP senilai Rp 200 miliar hingga akhir tahun ini.

“Marketing sales seluruhnya untuk aset INPP hingga akhir tahun ini harusnya Rp 200 miliar,” kata Anthony.

Dia menambahkan, kontribusi penjualan terbanyak ini berasal dari apartemen di Makassar. Artinya, dari proyeksi prapenjualan Rp 200 miliar sudah termasuk dari penjualan apartemen di Makassar. 

“Harga apartemen di Makassar sekitar Rp 5 miliar per unit,” kata dia.

 

Masih dalam kesempatan yang sama, Anthony menyampaikan, ke depan juga INPP memiliki sejumlah rencana, salah satunya pengembangan ekstensi 23 Paskal. 

 

 


Proyek Perseroan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Kita ada banyak perencanaan, saya mau ekstension 23 paskal ada tanah setengah hektar, Antasari Place jalan terus, ini ada pengembangan yang kita kerjakan akan nambah lagi, pengembangan ekstension 23 Paskal,” imbuhnya. 

INPP juga masih melakukan pembangunan untuk proyek Antasari Place, Semarang, Makassar dan juga Balikpapan. 

"Pembangunan Antasari, Semarang, Makassar dan Balikpapan, di high place aja di Makassar lagi bangun, bisa 5-6 proyek,” ungkapnya.

Kemudian, untuk kebutuhan dana dari lima hingga enam proyek tersebut sebagian besar dari nilai hutang. 

“Ada 5-6 proyek, capex saya belum bisa kasih sekarang. Kebutuhan dana 5-6 proyek ini biasanya rata-rata nilai hutang 50-70 persen dari proyek,” pungkasnya.


Target Prapenjualan

IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memproyeksikan prapenjualan atau marketing sales untuk seluruh aset perseroan Rp 200 miliar hingga akhir 2022. 

Presiden Direktur & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Anthony Prabowo Susilo prediksi prapenjualan seluruh aset INPP senilai Rp 200 miliar hingga akhir tahun ini.

"Marketing sales seluruhnya untuk aset INPP hingga akhir tahun ini harusnya Rp 200 miliar,” kata Anthony kepada awak media, Jumat (28/10/2022). 

Sementara itu, kontribusi penjualan terbanyak ini berasal dari apartemen di Makassar. Artinya, dari Rp 200 miliar itu termasuk dari penjualan apartemen di Makassar.  "Harga apartemen di Makassar sekitar Rp 5 miliar per unit,” kata dia.

Sedangkan, penjualan untuk proyek Antasari Place sudah mencapai 400 unit dengan harga Rp 1,5 miliar per unit. Kemudian, untuk nilai penjualannya mencapai Rp 600 miliar. "Penjualan Antasari Place 400 unit, harga per unit Rp 1,5 miliar, nilai penjualan Rp 600 miliar,” kata dia. 

Tak hanya itu, ke depan juga INPP memiliki sejumlah rencana, salah satunya pengembangan ekstensi 23 Paskal. 

“Kita ada banyak perencanaan, saya mau ekstension 23 paskal ada tanah setengah hektar, Antasari Place jalan terus, ini ada pengembangan yang kita kerjakan akan nambah lagi, pengembangan ekstension 23 Paskal,” imbuhnya. 

INPP juga masih melakukan pembangunan untuk proyek Antasari Place, Semarang, Makassar dan juga Balikpapan.  "Pembangunan Antasari, Semarang, Makassar dan Balikpapan, di high place aja di Makassar lagi bangun, bisa 5-6 proyek,” ungkapnya.

Kemudian, untuk kebutuhan dana dari lima hingga enam proyek tersebut sebagian besar dari nilai hutang. 

"Ada 5-6 proyek, capex saya belum bisa kasih sekarang. Kebutuhan dana 5-6 proyek ini biasanya rata-rata nilai hutang 50-70 persen dari proyek,” pungkasnya.

 


INPP Akuisisi PDS, Serius Selesaikan Proyek Antasari Place

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengakuisisi PT Prospek Duta Sukses (PDS). Ini termasuk mengambil alih pembangunan Antasari Place yang telah beberapa tahun ditinggalkan pemilik sebelumnya.

Aksi ini menindaklanjuti undangan kurator dan mayoritas pembeli yang meminta ada solusi pada ketidakpastian keberlanjutan proyek Antasari Place (dahulu “45 Antasari”), 

Pengambilalihan proyek apartemen disertai beberapa kondisi yang disepakati antara mayoritas pembeli, kreditur dan pengembang pada Perjanjian Perdamaian yang telah berketetapan hukum.

Keputusan bisnis ini diambil INPP melalui mekanisme pengambilalihan perusahaan atau pembelian saham mayoritas PT Prospek Duta Sukses (PDS) dari pemilik sebelumnya.

President Director & CEO INPP, Anthony Prabowo Susilo, mengungkapkan INPP menyadari kapabilitasnya dalam melakukan berbagai upaya yang dapat menyelamatkan konsumen dari kerugian yang lebih besar.

Beberapa pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut, salah satunya adalah penerapan konsep mixed-use pada pengembangan Antasari Place yang sesuai fokus konsep pengembangan Perseroan sejak 2010.

Sampai saat ini, INPP telah menghadirkan properti dengan mengusung konsep ini di 4 lokasi, yaitu Bali, Bandung, Makassar dan Jakarta.

“Sebagai informasi, proyek Antasari Place adalah proyek ke 25 yang dilakukan oleh INPP dan kesemua pembangunan sebelumnya dapat diselesaikan dengan baik, bahkan ada yang dapat kami selesaikan sebelum target. Rekam jejak ini pasti menjadi pertimbangan kuat kurator dan kreditur ketika mengundang kami,” ungkap Anthony.

 


Tantangan Perseroan

Antasari Place yang sedianya dijanjikan rampung pada Oktober 2017, nyatanya hingga INPP mengambil alih saham PDS pada September 2021 hanya terdiri dari basement parkir 5 lantai.

Anthony mengaku harus cermat menerapkan berbagai strategi agar dapat meyakinkan pembeli akan keseriusannya menyelesaikan proyek Antasari Place di antaranya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa mitra seperti perbankan, konsultan manajemen dan baru-baru ini membuka marketing gallery yang berlokasi sama dengan proyek.

“Tantangan terbesar kami saat ini adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan dan menjaga nilai investasi yang telah ditanamkan pembeli, harapan kami dengan adanya marketing gallery ini masyarakat, khususnya pembeli dapat melihat langsung progres pembangunan Antasari Place ketika berkunjung,” lanjut Anthony.

Dukungan INPP yang memiliki rekam jejak di berbagai kota besar di Indonesia, memberi suntikan semangat dan optimisme kepada jajaran manajemen baru PDS untuk dapat menyelesaikan proyek Antasari Place tepat waktu.

Namun selain pengalaman dan profesionalisme pengembang, kerjasama solid antara pengembang dan pembeli merupakan faktor penting untuk menyelesaikan apartemen Antasari Place.

“Kami mengharapkan kedua belah pihak dapat bersinergi melaksanakan kewajiban masing-masing demi cita-cita bersama, yaitu mewujudkan apartemen Antasari Place ini,” pungkas A.H. Bimo Suryono Direktur Utama PDS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya