Penghimpunan Dana Melalui Securities Crowdfunding Sentuh Rp 661,32 Miliar

OJK mencatat pemodalam mencapai 129.958 pihak sebagai investor hingga 22 November terkait Securities Crowd Funding (SCF).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Nov 2022, 09:19 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2022, 09:19 WIB
Booth UMKM yang berada di Media Center, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC). Foto: Humas Kemenko Marves
Booth UMKM yang berada di Media Center, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC). Foto: Humas Kemenko Marves

Liputan6.com, Bandung - Penghimpunan dana melalui Securities Crowd Funding (SCF) mencatatkan tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Hingga 22 November 2022, dana yang berhasil dihimpun dari SCF mencapai Rp 661,32 miliar.

"Sampai 22 November 2022 sudah 314 penerbit. Cukup banyak untuk UMKM. Pemodalnya sampai 22 November sudah 129.958 pihak sebagai investor dengan total dana dihimpun cukup banyak mencapai Rp 661,32 miliar,” ungkap Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Media Gathering di Bandung, Sabtu (26/11/2022).

Adapun 11 penyelenggara SCF yang tercatat di OJK hingga saat ini antara lain PT Santara Daya Inspiratama (Santara) dengan total dana dihimpun Rp 147,85 miliar.

Kemudian PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) Rp 128,49 miliar, PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) Rp 61,09 miliar, dan PT PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) Rp 204,06 miliar. Lalu PT Dana Saham Bersama (Dana Saham) dengan total dana dihimpun Rp 2 miliar, PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ) Rp 112,51 miliar, PT Dana Investasi Bersama (FundEx) Rp 4,03 miliar miliar, dan PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana) Rp 1,3 miliar.

Sementara tiga lainnya, yakni PT Likuid Dana Pratama (Ekuid), PT Dana Rintis Indonesia (Udana), PT Fintek Andalan Solusi Teknologi belum mencatatkan dana dihimpun. “Jadi dengan asumsi pertumbuhan selama lima tahun (sejak 2018) kita prediksi at least tiap tahun sekitar Rp 50 miliar bertumbuhnya,” imbuh Djustini.

Sebagai gambaran, total dana dihimpun pada 2018 tercatat sebesar rp 6,47 miliar. Naik menjadi Rp 64,15 miliar pada 2019. Angka itu terus tumbuh hingga Rp 184,9 miliar pada 2020, dan sentuh Rp 413,19 miliar pada 2021.

 

Pendanaan Melalui Securities Crowdfunding Sentuh Rp 580,83 Miliar

Booth UMKM yang berada di Media Center, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC). Foto: Humas Kemenko Marves
Booth UMKM yang berada di Media Center, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC). Foto: Humas Kemenko Marves

Sebelumnya, penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mencatatkan tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Hingga 11 Oktober 2022, dana yang berhasil dihimpun dari SCF mencapai Rp 580,83 miliar.

"Total penghimpunan dana secara nasional melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 278 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 580,83 miliar,” ungkap Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Dana yang dihimpun itu berasal dari 122.199 investor melalui 11 platform penyelenggara SCF. Sebelas penyelenggara yang saat ini tercatat di OJK antara lain, PT Santara Daya Inspiratama (Santara) berhasil menghimpun Rp 147,85 miliar, PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) Rp 124,96 miliar, dan PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) Rp 60,52 miliar. Kemudian PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) sebesar Rp 204,06 miliar.

Selanjutnya PT Dana Saham Bersama (Dana Saham) Rp 2 miliar, PT Shafig Digital Indonesia (SHAFIQ) Rp 36,11 miliar, PT Dana Investasi Bersama (FundEx) Rp 4,03 miliar, dan PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana) Rp 1,3 miliar.

Sementara tiga lainnya, yakni PT Likuid Dana Pratama (Ekuid), PT Dana Rintis Indonesia (Udana), PT Fintek Andalan Solusi Teknologi belum mencatatkan dana dihimpun.

Sebelumnya, OJK mengantongi puluhan platform penyelenggara securities crowdfunding (SCF) antre di pipeline. OJK mencatat setidaknya ada 24 platform penyelenggara yang siap akomodasi pendanaan UMKM melalui instrumen tersebut.

 

Total Penyelenggara

Pada 2021, meski tengah dalam situasi pandemi covid-19 total penyelenggara bertambah menjadi 7 perusahaan. Dari sisi penerbit naik menjadi 195 UMKM dengan 93.733 pemodal. Dana yang berhasil dihimpun juga naik signifikan menjadi Rp 413,19 miliar.

Seiring bertambahnya perusahaan penyelenggara ke depannya, Djustini berharap penggalangan dana melalui instrumen ini juga tumbuh dan menjangkau lebih banyak UMKM.

"Jadi yang mendapat izin dari OJK adalah penyelenggaranya, platformnya. Kalau platformnya sendiri saat ini masih di pipeline sekitar 20an. Masing-masing akan mencari siapa yang memerlukan dan siapa yang siap mendanai," kata Djustini.

Pada 2022, OJK menargetkan pendanaan di pasar modal melalui security crowdfunding (SCF) mencapai Rp 251 miliar. Meski optimistis terhadap target itu, Djustini mencatat sejumlah tantangan instrumen ini. Salah satunya informasi dan literasi yang belum merata di beberapa daerah.

"Pemahaman masyarakat belum merata di seluruh daerah, padahal SCF ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM yang modalnya di bawah Rp 10 miliar, karena mereka umumnya akan sulit mendapat pinjaman dari bank (unbankable),” imbuh Djustini.

Platform Securities Crowdfunding

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejumlah platform penyelenggara securities crowd funding (SWF) antre di pipeline. Adapun hingga 19 Agustus 2022, OJK mencatat 11 penyelenggara dengan 266 penerbit. Dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 567,45 miliar dari 120.442 pemodal.

"Jadi yang mendapat izin dari OJK adalah penyelenggaranya, platformnya. Kalau platformnya sendiri saat ini masih di pipeline sekitar 20an. Masing-masing akan mencari siapa yang memerlukan dan siapa yang siap mendanai," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana dalam acara Journalist Class di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

11 penyelenggara yang saat ini tercatat di OJK antara lain, PT Santara Daya Inspiratama (Santara) dengan dana dihimpun sebesar Rp 147,85 miliar. Kemudian PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) Rp 117,64 miliar, dan PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) Rp 57,44 miliar.

Lalu PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) dengan dana dihimpun senilai Rp 204,06 miliar, PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ) Rp  36,12 miliar, PT Dana Investasi Bersama (FundEx) Rp 1,07 miliar, serta PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana) Rp 1,3 miliar.

Sementara tiga lainnya, yakni PT Likuid Dana Pratama (Ekuid), PT Dana Rintis Indonesia (Udana), PT Fintek Andalan Solusi Teknologi belum mencatatkan dana dihimpun.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya