Liputan6.com, Jakarta - PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) berupaya memperluas pangsa pasar industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di dalam negeri.
Sekretaris perusahaan PT Dyandra Media International Tbk, Mirna Gozal mengatakan, perseroan saat ini sudah menguasai lebih dari 20 persen pangsa pasar tersebut, dan akan bertambah pada 2023.
Baca Juga
"Untuk Event Organizer Business, saat ini kami tercatat menguasai lebih dari 20 persen pangsa pasar MICE di Indonesia. Tahun depan kami canangkan peningkatan menjadi 30 persen pangsa pasar MICE Indonesia akan dikuasai oleh Dyandara Grup,” kata Mirna dalam paparan publik perseroan, Kamis (1/12/2022).
Advertisement
Selain itu, pada 2023, perseroan juga akan menjalin mutual partnership dengan EO Global dalam rangka menyelenggarakan large scale event bertaraf Internasional. Sekaligus menjalin business strategic partnership dengan partner nasional dan internasional.
"Tahun depan Dyandra juga akan melakukan pengembangan bisnis ke sport tourism event. Pengembangan bisnis ke industri operator venue (Animalium, TMII). Mengembangkan IP (Intellectual Property) event, yaitu Project-D, dan lainnya,” beber Mirna.
Tak berhenti di situ, untuk bisnis EO ini, perseroan juga menyelenggarakan acara net zero carbon, hingga pengembangan bisnis ke industri pendidikan melalui Dyandra Academy (Sertifikasi MICE, Vokasi).
Prediksi Pertumbuhan
Sementara untuk Convention and Exhibition Hall Business, perseroan akan meningkatkan jumlah penyelenggaraan acara dari pasar korporasi dan asosiasi serta menjaring peluang pasar pemerintah.
Bersamaan dengan itu, Dyandra Grup turut partisipasi di MICE Trade show untuk pasar Internasional. ISO Sertifikasi 9002, serta sertifikasi kompetensi SDM di bidang MICE.
"Kalau dilihat dari pertumbuhan bisnis tahun 2023 oleh PT Nusa Dua Indonesia (Bali Nusa Convention Center/BNDCC), ada pertumbuhan bisnis dari korporasi maupun asosiasi. Sementara 2022 ini didominasi pasar pemerintah karena adanya series meeting dari G20," ujar Direktur PT Dyandra Media International Tbk, Riyanthi Handayani pada kesempatan yang sama.
Selain rangkaian KTT G20, Riyanthi mencatat segmen dari pemerintah cukup tinggi tahun ini. Harapannya, tren ini berlanjut hingga tahun depan menyusul gelaran ASEAN Summit. Namun demikian, Riyanthi memperkirakan dampaknya tidak akan seluas KTT G20.
"Kita belum lihat pertumbuhannya tahun depan. Misalnya ASEAN Summit, kita belum dapatkan reservasi dari pemerintah. Tapi kalau kita lihat dari bisnis asosiasi dan korporasi cukup bagus di tahun depan karena sudah ada reservasi. Sehingga pertumbuhannya lebih baik dibandingkan 2022," ujar Riyanthi.
Advertisement
Target Laba 2023
Sebelumnya, PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) mengincar pertumbuhan laba sebesar 30 persen pada 2023. Namun dari sisi pendapatan, Direktur Utama PT Dyandra Media International Tbk, Daswar Marpaung mengatakan perseroan berupaya untuk mencatatkan angka yang relatif sama dengan tahun ini.
"Kami belum bisa sampaikan angkanya secara detail, tapi bisa dipastikan secara pendapatan akan sama seperti 2022. Namun laba bersih kami bisa tingkatkan tahun depan sekitar 30 persen,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Kamis (1/12/2022).
Daswar menjelaskan, pendapatan perseroan tahun ini banyak disokong oleh rangkaian gelaran KTT G20. Di mana gelaran ini tidak akan terjadi lagi pada tahun depan, sehingga pendapatan otomatis akan mengalami tren yang berbeda. Meski tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN Summit, tetapi Daswar menyebut skalanya tak sebesar KTT G20.
.
Kinerja Keuangan Kuartal III 2022
"Tahun ini kita mendapat windfall dari rangkaian G20, di mana G20 tidak ada lagi di 2023, hanya ASEAN Summit. Namun skala dari ASEAN Summit kami proyeksikan tidak akan sebesar G20 tahun ini. Sehingga kami akan berusaha untuk dapatkan revenue sama seperti 2022,” kata Daswar.
Hingga kuartal III 2022 perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 631,3 miliar, naik 178,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 226,98 miliar. Raihan itu mayoritas berasal dari bisnis penyelenggaraan acara sebesar Rp 484,87 miliar atau berkontribusi 77 persen dari total pendapatan per September 2022.
Disusul pendapatan dari konvensi dan eksibisi senilai Rp 101,81 miliar atau andil 16 persen. Kemudian bisnis hotel dan pendukung acara masing-masing andil 4 persen dan 3 persen dengan nilai rp 26,08 miliar dan Rp 18,53 miliar.
Dari kinerja tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,12 miliar. Berbalik dari rugi Rp 72,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu
Advertisement