Liputan6.com, Jakarta - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mengumumkan adanya revisi target penjualan pada akhir tahun ini. Direktur PT Integra Indocabinet Tbk, Wang Sutrisno mengatakan, penurunan target dilakukan merujuk pada kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Di mana hal itu juga berimbas pada turunnya permintaan hunian, termasuk komponen yang berkaitan dengan hunian atau perumahan.
Baca Juga
"Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, perseroan dengan ini menurunkan target penjualan untuk full year 2022 turun sebesar 10 persen YoY,” kata Wang Sutrisno dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/12/2022).
Advertisement
Penjualan segmen building component memiliki korelasi yang tinggi dengan pasar properti. Dikarenakan penjualan Perseroan yang didominasi ekspor terutama ke pasar AS dan dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga kredit perumahan AS yang mencapai lebih dari 6 persen dan persediaan barang yang berlebih dengan biaya tinggi pada level distributor di pasar AS menyebabkan permintaan produk building component melambat pada semester II 2022.
PT Integra Indocabinet Tbk semula optimistis dapat mencapai target penjualan sebesar 25 persen YoY. Keyakinan itu merujuk pada pertumbuhan penjualan yang signifikan pada kuartal I 2022.
Bersamaan dengan itu, manajemen perseroan mengungkapkan bahwa pemesanan produk WOOD sudah penuh hingga Oktober 2022.
"Kami tetap optimis bahwa target 25 persen dapat kami capai karena hingga saat ini dari order book kami, kapasitas kami sudah cukup penuh hingga bulan Oktober,” kata Wong sebelumnya.
Integra Indocabinet Tebar Dividen Rp 41,02 Miliar, Cek Jadwalnya
Sebelumnya, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2021 sebesar Rp 41,02 miliar atau Rp 6,5 per saham.
Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Integra Indocabinet yang digelar pada 15 Juli 2022.
Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/7/2022), berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen PT Integra Indocabinet Tbk:
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 25 Juli 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 26 Juli 2022
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 27 Juli 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 28 Juli 2022
-Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 27 Juli 2022
-Tanggal Pembayaran Dividen: 12 Agustus 2022
Sebelumnya, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis capai target penjualan di tengah inflasi Amerika Serikat. Hal itu karena pemesanan produk WOOD sudah penuh hingga Oktober 2022.
"Pada kuartal I 2022 perseroan mencapai pertumbuhan penjualan yang signifikan, namun kuartal II 2022 mulai terdapat pelemahan karena inflasi di Amerika,” kata Direktur Integra Indocabinet, Wang Sutrisno dalam paparan publik WOOD, ditulis Senin (18/7/2022).
Meskipun demikian, manajemen WOOD tetap optimistis mencapai target penjualan sebesar 25 persen.
"Akan tetapi kami tetap optimis bahwa target 25 persen dapat kami capai karena hingga saat ini dari order book kami, kapasitas kami sudah cukup penuh hingga bulan Oktober,” kata dia.
Selain itu, perseroan juga akan terus mencari pangsa pasar yang ada di Amerika Serikat, pasar Eropa yang sebelumnya banyak impor dari Rusia. Adapun kapasitas produk furniture sekitar 70 persen. Pada 2022, perseroan akan lebih banyak untuk segmen forestry. “Kami melihat ke depan pasar untuk industri kayu masih sangat menarik,” ujar dia.
Advertisement
Buyback
Sebelumnya, perusahaan furniture, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham WOOD, perseroanpun menganggarkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk buyback saham.
Rencana Pembelian Kembali Saham tersebut dilakukan karena kondisi pasar saham yang dilihat berfluktuasi secara signifikan.
Untuk melaksanakan buyback saham tersebut, perseroan merujuk pada surat Edaran No.3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Integra Indocabinet Wang Sutrisno melalui keterbukaan informasinya ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/3/2022).
Adapun jadwal pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan tersebut akan dilaksanakan terhitung sejak 25 Maret 2022 hingga 24 Juni 2022. Untuk pelaksanaan buyback saham ini, harga maksimal dibatasi sebesar Rp820 per saham.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya Rp 100 miliar, dengan jumlah maksimum sebanyak 121,9 juta saham," kata Wang.
Untuk pelaksanaan buyback ini, ada biaya imbalan jasa atas transaksi pembelian saham di Bursa Efek lndonesia melalui perusahaan perantara pedagang efek yaitu sektiar 0,11 persen dari nilai transaksi. Untuk pendanaan buyback ini, perseroan mengatakan memiliki modal kerja dan cadangan dana yang memadai, sehingga dapat diambil dari kas internal perseroan.
"Kami tidak akan membutuhkan pembiayaaan tambahan untuk pelaksanaan buyback ini. Jadi buyback ini, tidak berdampak signifikan kepada penurunan pendapatan kami," kata Wala.
Pelaksanaan Buyback
Pelaksanaan buyback saham ini diyakini tidak berdampak terhadap pendapatan Perseroan. Namun, akan mengakibatkan penurunan jumlah saham beredar. Meski demikian, buyback ini diperkirakan tidak berdampak signifikan terhadap laba per saham WOOD.
Untuk waktu pelaksanaan buyback ini akan disesuaikan dengan Pasal 6 ayat (3) POJK No.2/POJK.4/2013, yaitu paling lama tiga bulan setelah tanggal kereterbukaan informasi ini, yaitu mulai 25 Maret 2022 hingga 24 Juni 2022. Pembelian kembali saham WOOD ini akan dilaksanakanmelalui di transaksi BEI, dengan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.
"Pembelian kembali saham ini bertujuan untuk menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif, sekaligus memberikan keyakinan kepada investor atas niiai saham WOOD secara fundamental," kata Wang.
Sementara bagi Integra Indocabinet, buyback saham ini memberikan fleksibilitas dalam mengelola modal jangka panjang di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
Saham WOOD dimiliki oleh PT Integra Indo Lestari sebanyak lebih dari 4.573.835.000 saham atau setara 71,89 persen, dan masyarakat sebanyak 1.788.665.000 saham atau setara 28,11 persen. Perseroan tidak memiliki saham treasuri.
Advertisement