Visi Media Asia Fokus Perkuat Bisnis Digital

Peningkatan kinerja keuangan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) didukung oleh kinerja entitas anak, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Des 2022, 18:26 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 18:26 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah masa sulit akibat pandemi COVID-19 dan ancaman resesi akibat  ketidakpastian ekonomi global, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) meraih pendapatan  Rp 1,3 triliun year to date September 2022. 

Selain itu, efisiensi di level operasional menghasilkan  peningkatan EBITDA sebesar 46 persen yoy menjadi Rp149,6 miliar dibandingkan Rp102,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan kinerja keuangan tersebut didukung oleh kinerja  entitas anak, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang membukukan kenaikan pendapatan  Rp 992,5 miliar year to date September 2022 dibandingkan Rp 986,4 miliar periode yang sama pada 2021. Pencapaian ini ditandai dengan catatan positif peningkatan laba bersih MDIA sebesar  122,8 persen yoy.  

Seiring dengan kinerja positif Perseroan, lini bisnis digital VIVA juga menunjukkan performa. distribusi konten TV FTA ANTV dan tvOne melalui berbagai digital, termasuk  media online, mobile, dan media sosial atau dikenal dengan strategi 360 meningkatkan  engagement pemirsa yang dapat menikmati konten di manapun, kapanpun, dengan perangkat  apapun. 

"Kami memandang transformasi digital merupakan suatu keniscayaan dan dengan modal aset  digital, kreativitas, serta kesiapan platform, VIVA siap untuk bersaing di kancah digital," katar  Managing Director VIVA Arief Yahya dalam keterangan resminya, Rabu (14/12/2022).

Penutupan IHSG pada 14 Desember 2022

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Rabu (14/12/2022). Sektor saham teknologi mencatat koreksi tajam pada perdagangan Rabu pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,13 persen ke posisi  6.801,74. Indeks LQ45 merosot 0,17 persen ke posisi 951,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.854,09 dan terendah 6.774,13. Sebanyak 292 saham melemah dan 233 saham menguat. 177 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.157.435 kali dengan volume perdagangan 28,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.559.

Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham teknologi pimpin koreksi. Sektor saham teknologi merosot 2,09 persen. Lalu sektor saham nonsiklikal turun 0,18 persne, sektor saham siklikal tergelincir 0,39 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,46 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 0,96 persen, sektor saham industri naik 0,46 persen, sektor saham kesehatan bertambah 1,25 persen, sektor saham properti melesat 0,42 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,23 persen.

Bursa Saham Asia Menguat pada 14 Desember 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu, 14 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street seiring inflasi lebih “dingin” dari yang diharapkan.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,6 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzhen melemah 0,2 persen dan indeks Shanghai turun 0,1 persen seiring pelaku pasar memantau pertemuan kebijakan ekonomi  yang dilaporkan telah ditunda karena lonjakan kasus COVID-19.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,72 persen ke posisi 28.156,21. Indeks Topix menanjak 0,6 persen ke posisi 1.977,42. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,13 persen ke posisi 2.399,25. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,67 persen ke posisi 7.251,3.

Investor juga menantisipasi langkah the Federal Reserve terkait suku bunga dalam pertemuan dua hari. Pelaku pasar mengharapkan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin. Kenaikan suku bunga acuan ini lebih rendah dari kenaikan sebelumnya 75 basis poin sebanyak empat kali. Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 104,06. Yen Jepang menguat menjadi 135,38.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya