Hormel Foods Masuk, Deretan Pemegang Saham Ini Divestasi Saham GOOD

PT Garudafood Food Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyatakan, beberapa pemegang saham perseroan telah menjual sahamnya kepada Hormel Foods International Corporation.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Des 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 17 Des 2022, 16:40 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk mengumumkan transaksi jual beli saham perseroan pada 15 Desember 2022 kepada Hormel Foods International Corporation (HFIC).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (17/12/2022),  PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk menyatakan, beberapa pemegang saham perseroan telah menjual sahamnya kepada Hormel Foods International Corporation, suatu perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Hormel Foods Corporation yang terdaftar di Bursa Efek New York.

Jumlah saham GOOD yang dijual 10.768.830.564 saham. Jumlah saham itu setara 29,185 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

"Di antara pemegang saham yang menjual sahamnya adalah mitra keuangan atau investor kami yaitu Pelican Company Limited yang telah berinvestasi di perseroan pada 2018,” tulis manajemen perseroan.

Perseroan menyatakan tidak ada dampak kejadian, informasi, fakta material, terhadap kegiatan operasional, hukumm kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan dari transaksi tersebut.

Di tengah transaksi jual beli saham tersebut, sejumlah pemegang saham eksisting juga menjual saham GOOD pada 15 Desember 2022. Harga penjualan saham GOOD sebesar Rp 580 per saham. Pemegang saham itu antara lain Kusumo Dewiningrum Sunjoto menjual 368.864.900 saham dengan harga Rp 580 per saham. Nilai penjualan saham GOOD itu sebesar Rp 213,94 miliar. Ia kini menggenggam 7,42 persen saham GOOD dari sebelumnya 8,42 persen.

Selanjutnya Pangayoman Adi Soenjoto melepas sebesar 368.864.900 saham atau sebesar 1 persen. Nilai penjualan saham tersebut Rp 213,94 miliar. Saat ini, ia genggam 7,15 persen saham GOOD dari sebelumnya 8,15 persen.

Kemudian Rahajoe Dewiningroem Soenjoto melepas 311.483.299 saham dengan harga Rp 580 per saham. Dengan demikian, nilai penjualan saham GOOD sebesar Rp 180,66 miliar. Setelah divestasi, ia memiliki 5,26 persen saham GOOD dari sebelumnya 6,1 persen.

Lalu Juniastuti melepas 344.237.200 saham GOOD dengan harga Rp 580 per saham. Dari penjualan saham itu, ia meraup Rp 199,65 miliar. Setelah divestasi itu, ia memiliki 5,26 persen saham GOOD dari sebelumnya 6,1 persen.

 

 

Pemegang Saham Lainnya yang Lepas Saham GOOD

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Komisaris utama Garudafood Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto melepas 187.508.655 saham GOOD dengan harga Rp 580 per saham. Total nilai penjualan saham itu Rp 108,75 miliar. Dengan demikian, ia mengenggam 7,05 persen saham GOOD setelah divestasi dari sebelumnya 7,56 persen.

Kemudian komisaris Garudafood Hartono Atmadja melepas 62.257.000 saham GOOD dengan harga Rp 580 per saham. Dengan demikian, nilai penjualan saham GOOD itu sebesar Rp 36,10 miliar. Setelah divestasi, Hartono genggam 1,27 persen saham GOOD dari sebelumnya 1,44 persen.

Pemegang saham lainnya Hardianto Atmadja melepas 116.732.000 dengan harga Rp 580 per saham. Nilai penjualan saham itu sekitar Rp 67,7 miliar. Setelah divestasi, Hardianto memiliki 0,84 persen saham dari sebelumnya 1,6 persen.

Selanjutnya direktur Garudafood Johannes Setiadarma melepas 20.330.500 saham dengan harga Rp 580 per saham. Total nilai penjualan saham GOOD itu sekitar Rp 11,7 miliar.

Lalu direktur Garudafood Robert Chandrakelana Adjie melepas  seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 4.086.000 dengan harga Rp 580 per saham. Dengan demikian, nilai penjualan saham itu sebesar Rp 2,3 miliar.

Selanjutnya direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menjual 53.045.500 saham GOOD dengan harga Rp 580 per saham. Nilai penjualan saham itu sebesar Rp 30,76 miliar. Dengan demikian, kini ia memiliki 0,03 persen atau setara 9.375.000 saham GOOD dari sebelumnya 0,17 persen.

Kemudian direktur Garudafood Fransiskus Johny Soegiarto melepas 30.414.000 saham GOOD dengan harga Rp 580 per saham. Nilai penjualan saham itu sekitar Rp 17,64 miliar. Setelah divestasi, ia memiliki 0,03 persen saham GOOD dari sebelumnya 0,11 persen.

Lalu direktur Garudafood Rudi Eko Hartono melepas seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 15.564.500 saham dengan harga Rp 580 per saham. Nilai penjualan saham tersebut sekitar Rp 9,02 miliar.

Hormel Foods International Corporation Jadi Pemegang Saham Garudafood

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan adanya perubahan kepemilikan pemegang saham Garudafood.

Pada 15 Desember 2022, pemegang saham perseroan telah menjual sahamnya kepada Hormel Foods International Corporation (HFIC), yang seluruhnya merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Hormel Foods Corporation, perusahaan makanan bermerek global yang masuk dalam kelompok Fortune 500 dan terdaftar di Bursa Efek New York (HRL).

Jumlah saham yang dijual adalah total sebesar 10.768.830.564 lembar saham atau setara 29,18 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Jika merujuk harga penutupan saham GOOD pada 15 Desember 2022 sebesar 530 per saham, maka total saham dijual senilai Rp 5,7 triliun.

"Di antara pemegang saham penjual merupakan partner finansial atau investor kami yaitu Pelican Company Limited (Pelican) yang berinvestasi di perseroan pada 2018,” ungkap Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Hardianto Atmadja dalam keterangan resmi, Jumat (16/12/2022).

Hardianto menambahkan, Pelican telah mendukung perseroan dan manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnisnya melalui perbaikan operasional dan mencari peluang untuk pengembangan bisnis perseroan. Hormel Foods memiliki sejarah perusahaan lebih dari 130 tahun sehingga banyak hal yang dapat dipelajari oleh perseroan.

Di sisi lain, perseroan menemukan kesamaan dalam hal budaya dan nilai-nilai perusahaan yang sangat penting untuk kemitraan jangka panjang.

“Ada beberapa potensi sinergi dan peluang pertumbuhan yang telah kami identifikasi yaitu menggabungkan kekuatan dan keahlian Hormel Foods dengan keberadaan dan pengetahuan pasar lokal kami. Kami sangat bersemangat untuk terus memperluas dan memperkuat kemitraan kami dengan Hormel Foods dalam mengembangkan bisnis Perseroan bersama di Indonesia,” kata dia.

 

Transaksi Saham GOOD Sentuh Rp 6,2 Triliun di Pasar Negosiasi

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, transaksi saham Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) melonjak signifikan di pasar negosiasi pada sesi pertama perdagangan saham, Kamis (15/12/2022).

Mengutip data RTI, transaksi saham GOOD mencapai Rp 6,2 triliun di pasar negosiasi. Saham GOOD berada di posisi Rp 580 per saham pada penutupan sesi pertama dengan volume perdagangan 107.688.304 saham. Total frekuensi perdagangan 45 kali. Saham GOOD naik 222,22 persen dari penutupan sebelumnya Rp 180 di pasar negosiasi.

Di pasar regular, saham GOOD stagnan di posisi Rp 525 per saham. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 525 dan terendah Rp 520 per saham. Total frekuensi perdagangan 402 kali dengan volume perdagangan 107.717.000 saham. Nilai transaksi Rp 6,2 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46 persen ke posisi 6.770. Pada sesi pertama, indeks LQ45 susut 0,53 persen ke posisi 946,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan.

IHSG berada di level tertinggi 6.801,83 dan terendah 6.740,95 pada sesi pertama. Sebanyak 235 saham menguat dan 274 saham melemah. 179 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 652.742 kali dengan volume perdagangan 22,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,4 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.557.

Sektor saham tertekan mendominasi. Sektor saham properti melemah 1,11 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti sektor saham kesehatan susu 0,69 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 0,58 persen. Sedangkan sektor saham transportasi menguat tipis 0,1 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya