Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Rilis Keputusan Bank Sentral Jepang

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 20 Desember 2022 jelang keputusan bank sentral Jepang.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Des 2022, 07:46 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 07:46 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, (20/12/2022) jelang keputusan bank sentral Jepang. Bank sentral Jepang atau Bank of Japan diharapkan menjaga kebijakan moneter yang dovish.

Bank sentral Jepang diharapkan tetap menjaga suku bunga -0,10 persen. Hal itu berdasarkan polling Reuters. Investor akan fokus terhadap pernyataan dan komitmen menjaga inflasi 2 persen.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,2 persen. Indeks Topix bertambah 0,24 persen. Yen Jepang melemah 0,15 persen terhadap dolar AS di posisi 137,10.

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,45 persen. Indeks ASX 200 merosot 0,75 persen.

Sementara itu, bank sentral China dijadwalkan untuk menetapkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun serta rilis inflasi Hong Kong pada Selasa sore. Selandia Baru akan melaporkan data perdagangan November 2022. Selain itu, Bank Sentral Australia akan terbitkan risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbaru.

Di Amerika Serikat, wall street anjlok pada perdagangan saham Senin, 19 Desember 2022. Hal itu menandai penurunan empat hari berturut-turut. Hal ini seiring kekhawatiran atas resesi yang akan datang mengalahkan optimisme untuk reli akhir tahun.

Kekhawatiran bank sentral akan mendorong ekonomi AS ke dalam resesi karena pembuat kebijakan menaikkan perkiraan kenaikan suku bunga ke depan di atas harapan sebelumnya. Bank sentral AS saat ini harapkan suku bunga naik menjadi 5,1 persen.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 162,92 poin atau 0,49 persen menjadi 32.757,54. Indeks S&P 500 merosot 0,90 persen menjadi 3.817,66. Indeks Nasdaq turun 1,49 persen menjadi 10.546,04. Indeks Nasdaq tertekan didorong saham Amazon yang tergelincir 3,35 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 19 Desember 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 19 Desember 2022. Bursa saham China pimpin koreksi meski pemerintah berkomitmen stabilan ekonomi pada 2023.

Indeks Shanghai merosot 1,92 persen ke posisi 3.107,12 setelah Shanghai umumkan akan menutup sementara sekolah pada awal pekan ini seiring lonjakan kasus COVID-19. Indeks Shenzen tergelincir 1,5 persen menjadi 11.124,7. Indeks Hang Seng terpangkas 0,75 persen.

Pejabat China berjanji stabilkan ekonominya pada 2023 dan mempertahankan likuiditasnya yang cukup di pasar keuangan untuk memenuhi target utama, menurut sebuah pernyataan setelah Konferensi Kerja Ekonomo Pusat, menurut laporan Reuters. Sementara itu, bank sentral China dijadwalkan untuk menetap suku bunga untuk suku bunga pinjaman satu dan lima tahun pada Selasa, 20 Desember 2022.

Indeks ASX 200 melemah 0,21 persen ke posisi 7.133,9. Di Jepang, indeks Nikkei merosot 1,05 persen ke posisi 27.237,64. Indeks Topix tergelincir 0,76 persen ke posisi 1.935,4. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,33 persen ke posisi 2.352,17.

Saham kasino di Hong Kong melemah. Saham Wynn Macau turun 8 persen, sementara saham MGM China merosot 12 persen dan saham Sands China terpangkas 4 persen dan Galaxy Entertainment susut tiga persen.

Saham koreksi tersebut seiring laporan media ada peningkatan jumlah kematian karena COVID-19 di Beijing. Shanghai juga menutup sekolah sehingga meredam sentimen investor terhadap jalur pembukaan kembali China.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 16 Desember 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat, 16 Desember 2022. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring tumbuhnya kekhawatiran resesi. Di sisi lain, penjualan ritel Amerika Serikat pada November 2022 mengecewakan dan meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,87 persen ke posisi 27.527,12, dan memimpin koreksi di wilayah tersebut. Sementara itu, indeks Topix susut 1,2 persen ke posisi 1.950,21. Indeks Kospi Korea Selatan  melemah 0,04 persen menjadi 2.360,02. Di Australia, indeks ASX 200 tergelincir 0,78 persen ke posisi 7.148,7.

Indeks Hang Seng naik 0,49 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks Shenzhen melemah 0,55 persen menjadi 11.295,03 di China. Indeks Shanghai terpangkas turun 0,02 persen menjadi 3.167,9.

 

Selanjutnya

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Hong Kong akan merilis pembacaan tingkat pengangguran untuk periode September-November 2022. Departemen Perdagangan AS memperlakukan pembatasan pada perusahaan China atas upaya mereka untuk menggunakan teknologi canggih untuk membantu memodernisasi militer China.

Itu terjadi hanya dua bulan setelah pemerintahan Biden mengekang akses China ke semikonduktor canggih. Saham perusahaan teknologi China yang tercatat di China melemah setelah pemerintah AS mengumumkan  daftar perusahaan yang akan hadapi pembatas atas upaya membantu memodernisasi militer China.

Saham Cambricon Technologies yang terdaftar di bursa Shanghai turun lebih dari 4 persen di Asia. Saham China Electronics Technology Group melemah lebih dari dua persen. Saham Hangzhou Hikvision turun 0,7 persen. Saham WuXi Biologics naik lebih dari 5 persen di Asia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya