Indeks Saham Syariah Bertumbuh, BEI Ajak Anggota Bursa Terapkan SOTS

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, saat ini hanya ada 17 anggota bursa yang menjadi AB SOTS.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jan 2023, 04:27 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2023, 04:27 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong anggota bursa sebagai anggota bursa system online trading syariah (AB SOTS) untuk optimalkan pasar saham syariah.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, saat ini hanya ada 17 anggota bursa yang menjadi AB SOTS. BEI pun berupaya optimalkan potensi pertumbuhan pasar saham syariah dengan mengajak lebih banyak anggota bursa sebagai AB SOTS dan meluncurkan indeks saham baru.

“Kami harap pada 2-3 AB SOTS baru. Untuk indeks harapannya tahun ini bisa diluncurkan,” ujar dia kepada wartawan dikutip Selasa, (3/1/2023).

Selain itu, ia mengatakan, BEI juga akan berkoordinasi dengan para stakeholder pasar modal syariah agar proses pembukaan rekening efek syariah akan lebih mudah dengan dukungan teknologi.

Sebelumnya, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) mencatat kinerja positif sepanjang 2022. Indeks saham syariah tersebut tumbuh 15,19 persen ke posisi 217,73.

Kinerja ISSI ini bahkan mengalahkan pertumbuhan indeks saham lainnya seperti Jakarta Islamic Index (JII) yang tumbuh 4,63 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 4,09 persen.

 

BEI Meluncurkan Indeks IDX Sharia Growth

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintas di depan salah satu banner saat Festival Pasar Modal Syariah 2016 di Bursa Efek Jakrta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan indeks IDX Sharia Growth pada Senin, 31 Oktober 2022. Indeks ini mengukur kinerja harga 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi dan kinerja keuangan baik.

Adapun peluncuran indeks ini memberikan panduan investasi syariah yang baru bagi investor pasar modal dan monerahkan milestone baru dalam perkembangan pasar modal syariah di Indonesia.

Indeks IDX Shariah  Growth menambah jajaran indeks saham bertema syariah yang tercatat di BEI. Saat ini terdapat lima indeks saham syariah, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), Jakarta Islamic Index (JII), Indeks IDX-MES BUMN 17, dan Indeks IDX Sharia Growth. Peluncuran Indeks IDX Sharia Growth didukung oleh pertumbuhan pasar modal syariah yang cukup pesat selama 10 tahun terakhir.

Jumlah saham syariah meningkat 56,7 persen atau dari 314 saham syariah pada 2011 menjadi 493 saham syariah pada September 2022. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas transaksi saham syariah yang dapat dilihat dari tumbuhnya rata-rata nilai transaksi harian sebesar 9,8 persen per tahun, yaitu dari Rp3,03 triliun per hari pada 2012 menjadi Rp7,74 triliun per hari pada September 2022.

Indeks IDX Sharia Growth memperkenalkan pendekatan baru untuk menjadi panduan berinvestasi atas saham syariah, yaitu dengan menggunakan strategi investasi berdasarkan faktor growth. Strategi investasi ini bertujuan untuk mencari saham-saham syariah dengan karakteristik pertumbuhan tinggi.

Penentuan konstituen Indeks IDX Sharia Growth dilakukan dengan memilih 30 saham syariah yang tren pertumbuhan rasio price-to-earnings (PER) dan tren pertumbuhan rasio price-to-sales (PSR) tinggi dari konstituen Jakarta Islamic Indeks 70 (JII70).

Sebelum melakukan pemilihan, saham-saham JII70 yang tidak membukukan laba bersih dan memiliki PER bernilai ekstrem akan dikecualikan.

Pemilihan Saham

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemilihan saham dilakukan dari konstituen JII70 untuk memastikan saham terpilih memiliki kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas tinggi, serta kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan yang baik.

Penghitungan Indeks IDX Sharia Growth menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float dan dengan menerapkan pembatasan bobot saham (cap) paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi.

Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Juni 2016 dengan nilai awal 100. Evaluasi berkala atas Indeks IDX Sharia Growth terdiri dari Evaluasi Mayor dan Evaluasi Minor. Evaluasi Mayor bertujuan untuk melakukan pemilihan dan pembobotan ulang atas konstituen indeks, dan dilakukan setiap akhir Mei serta November.

Sedangkan Evaluasi Minor yang bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang atas bobot saham, dilakukan pada setiap akhir Februari dan Agustus. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa pertama pada bulan berikutnya.

BEI berharap peluncuran indeks IDX Sharia Growth dapat menjadi alternatif panduan baru untuk berinvestasi syariah serta dapat menjadi milestone baru dalam pengembangan pasar modal Syariah.

Pada masa mendatang, Indeks IDX Sharia Growth dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks syariah, seperti reksa dana indeks syariah maupun exchange traded fund (ETF) atas indeks syariah, sehingga investor syariah dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham syariah dengan karakteristik pertumbuhan yang tinggi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya