Lepas Saham BYAN, Dua Direktur Bayan Resources Raup Cuan Miliaran Rupiah

Dua direktur PT Bayan Resources Tbk melepas saham BYAN untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2023, 10:27 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2023, 10:23 WIB
Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Liputan6.com, Jakarta - Direksi PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melepas saham BYAN pada awal Januari 2023. Divestasi saham BYAN yang dilakukan dengan nilai miliaran rupiah.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (15/1/2023), Direktur Bayan Resources Russel John Neil melepas 1.163.300 saham BYAN pada 5 Januari 2023. Harga penjualan saham BYAN tersebut Rp 20.000 per saham sehingga nilai penjualan sekitar Rp 23,26 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Russell.

Setelah transaksi, Russell memiliki 5.000.000 saham BYAN atau setara 0,01 persen dari sebelumnya 6.163.300 saham BYAN atau setara 0,02 persen.

Kemudian Direktur PT Bayan Resources Tbk Oliver Khaw Har Heng melepas 82.400 saham BYAN pada 6,9, dan 11 Januari 2023. Harga penjualan saham BYAN sebesar Rp 20.952,73 per saham. Total penjualan saham tersebut Rp 1,72 miliar. Pelepasan saham BYAN ini juga bertujuan divestasi dengan status kepemilikan langsung.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023, saham BYAN naik 1,13 persen ke posisi Rp 20.150 per saham. Saham BYAN dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 20.000 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 20.700 dan terendah Rp 20.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.469 kali dengan volume perdagangan 6.818 saham. Nilai transaksi Rp 13,9 miliar.

Orang Terkaya Indonesia Low Tuck Kwong Beli Saham BYAN Rp 36,27 Miliar

Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk Dato’DR Low Tuck Kwong kembali menambah kepemilikan saham BYAN.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (9/1/2023), Low Tuck Kwong membeli 1.743.800 saham BYAN pada 6 Januari 2023 dengan harga Rp 20.802,56. Dengan demikian, ia merogoh kocek Rp 36,27 miliar untuk beli saham BYAN. Adapun jumlah saham yang dibeli setara 0,01 persen. "Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan saham langsung,"

Setelah transaksi, Low Tuck Kwong memiliki 20.315.720.470 saham BYAN atau setara 60,95 persen. Sebelumnya ia beli saham 20.313.976.670 saham atau setara 60,94 persen.

Berdasarkan data Forbes, Low Tuck Kwong berada di posisi dua dari 50 orang terkaya di Indonesia. Per 9 Januari 2023, total kekayaan Low Tuck Kwong senilai USD 27,7 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 9 Januari 2022, saham BYAN melemah 1,2 persen ke posisi Rp 20.325 per saham. Saham BYAN dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 20.675. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 21.300 dan terendah Rp 20.025 per saham. Nilai transaksi Rp 20,5 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan saham Senin, 9 Januari 2022.

IHSG menguat tipis 0,06 persen ke posisi 6.688,26. Indeks LQ45 bertambah 0,31 persen ke posisi 915,85. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.726,96 dan terendah 6.638,64.

Indeks sektor saham mayoritas menguat. Sektor saham kesehatan naik 1,91 persen dan pimpin penguatan. Diikui sektor saham basic mendaki 1,06 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,33 persen, sektor saham kesehatan menguat 1,91 persen. Kemudian sektor saham keuangan naik 0,17 persen, sektor saham properti bertambah 0,35 persen dan sektor saham transportasi naik 0,68 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,18 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham industri tergelincir 0,59 persen.

 

Belanja Modal hingga September 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.

PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.

Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).

Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. 

 

 

Distribusi Batu Bara

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.

Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.

Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.

Jenny menuturkan, distribusi batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yaitu 25 persen ke Indonesia, Filipina sebesar 30 persen, Korea Selatan 15 persen, India 9 persen, Bangladesh sebesar 7 persen, Malaysia sebesar 3 persen, Vietnam, Taiwan dan China masing-masing 2 persen dan lainnya tiga persen.

Untuk harga jual rata-rata batu bara perseroan hingga akhir September 2022 sebesar USD 119,4 MT. Harga jual rata-rata (ASP) tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya USD 59,7 MT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya