Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Rabu (18/1/2023).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih memiliki kecenderungan menguat dalam jangka pendek. Ia menilai, IHSG telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik.
Baca Juga
Namun, momentum koreksi wajar, menurut William masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah hingga panjang. Hal ini untuk melakukan trading dan investasi jangka pendek.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas di kisaran 6.654-6.789,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 1,2 persen ke 6.767 dan penguatannya mampu menembus area resistance serta ditutup di MA20-nya.
“Dengan penguatan yang terbilang agresif, maka kami update untuk skenario IHSG, di mana saat ini IHSG sedang berada di awal wave C pada label hitam sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.870-6.967, meskipun terkoreksi diperkirakan akan mengarah ke 6.700-6.750,” ujar dia.
Ia menuturkan, untuk tetap waspadai akan adanya penguatan terbatas dari IHSG yang pada akhirnya akan membawa IHSG ke bawah 6.557. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.600,6.559 dan resistance 6.813, 6.888.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kemudian PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness
Saham HRUM ditutup menguat 2,1 persen ke 1.730 tetapi masih tertahan Upper Band.
"Kami perkirakan, posisi HRUM sedang berada di wave [iii] dari wave C, sehingga HRUM masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.675-1.710
Target Price: 1.840, 1.920
Stoploss: below 1.605
2.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness
Saham ISAT ditutup terkoreksi ke 6.050 dan pergerakannya cenderung terkonsolidasi. "Kami perkirakan, posisi ISAT saat ini sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (3), sehingga ISAT rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 5.700-5.850
Target Price: 6.425, 6.925
Stoploss: below 5.475
3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR ditutup terkoreksi 2,4 persen ke 7.225 dan berada di bawah MA60. Posisi saham SMGR saat ini diperkirakan berada di awal wave [b] dari wave B, sehingga saham SMGR rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 6.900-7.125
Target Price: 7.625, 7.900
Stoploss: below 6.700
4.PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) - Buy on Weakness
Saham TKIM ditutup menguat 0,4 persen ke 6.950 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian. Posisi TKIM saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [i] sehingga TKIM masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 6.850-6.925
Target Price: 7.225, 7.600
Stoploss: below 6.750
Advertisement
Penutupan IHSG pada 17 Januari 2023
Pada penutupan perdagangan Selasa, 17 Januari 2023, IHSG melonjak 1,19 persen ke posisi 6.767,34. Pada perdagangan Selasa pekan ini, volume perdagangan saham 25,20 miliar saham dan nilai transaksi Rp 12,84 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,21 juta kali.
Indeks LQ45 naik 1,81 persen ke posisi 929,85. Mayorias indeks acuan menguat. Secara sektoral, indeks sektor saham mayoritas menguat. Sedangkan sektor saham kesehatan turun 0,19 persen, sektor saham properti melemah 0,24 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,03 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,49 persen, sektor saham bahan baku mendaki 0,34 persen, sektor saham industri melompat 0,48 persen.
Kemudian sektor saham saham konsumer non siklikal mendaki 0,42 persen, sektor saham konsumer siklikal menanjak 0,41 persen, sektor saham keuangan bertambah 1,15 persen. Sektor saham teknologi menanjak 1,94 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,65 persen.
Adapun investor asing melakukan aksi beli Rp 20,65 miliar pada Selasa, 17 Januari 2023. Namun, investor asing melakukan aksi jual Rp 5,4 triliun.
Penutupan Wall Street pada 17 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham, Selasa, 17 Januari 2023. Indeks Dow Jones anjlok seiring investor berjuang terus membangun awal momentum 2023 dan menimbang hasil laporan laba perusahaan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 391,76 poin atau 1,14 persen ke posisi 33.910,85. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2 persen ke posisi 3.990,97. Indeks Nasdaq naik 0,14 persen ke posisi 11.095,11.
Di sisi lain, saham Goldman tergelincir 6,4 persen setelah bank melaporkan kehilangan laba terburuk dalam satu dekade pada kuartal IV 2022. Dengan demikian, hasilnya ditekan penurunan pendapatan perbankan dan aset manajemen.
Morgan Stanley membukukan angka lebih baik dari perkiraan, sebagian berkat rekor pendapatan wealth management. Saham Morgan Stanley naik 5,91 persen.
Hasil tersebut muncul setelah bank besar lainnya antara lain JPMorgan dan Citigroup melaporkan laporan kuartalan yang beragam.
“Goldman dan Morgan Stanley hampir mencerminkan aksi harga hari ini setelah pendapatan mereka,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management Yung-Yu Ma seperti dikutip dari CNBC, Rabu (18/1/2023).
Ia menuturkan, bahkan di dalam sektor keuangan, masing-masing lini bisnis memiliki nasib sangat berbeda dan segmen wealth management Morgan Stanley memberikan pemberat yang kuat.
“Perbedaan ini merupakan indikasi dari apa yang kami perkirakan pada musim laporan lab aini, kekayaan yang berbeda berdasarkan industri dan sub-industri,” ia menambahkan.
Advertisement