Liputan6.com, Jakarta - FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Lantas, bagaimana gerak saham emiten BOLA atau PT Bali Bintang Sejahtera Tbk usai kejadian tersebut?Â
Mengutip data RTI, Kamis, (30/3/2023), pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham BOLA merosot 3,09 persen ke posisi Rp 188 per saham. Saham BOLA dibuka melemah tipis satu poin ke posisi Rp 193 per saham dari harga awal Rp 194.Â
Baca Juga
Saham BOLA berada di level tertinggi Rp 193 dan terendah Rp 181 per saham. Total frekuensi perdagangan 142 kali dengan volume perdagangan 3.440 lot saham. Nilai transaksi harian Rp 64,1 juta.
Advertisement
Meski demikian, selama sepekan terakhir saham BOLA menguat 6,94 persen. Harga saham BOLA berada di level tertinggi Rp 206 dan terendah Rp 170 per saham selama sepekan terakhir.Â
Namun, selama sebulan terakhir saham BOLA melemah 9,31 persen. Harga saham BOLA berada di level tertinggi Rp 210 dan terendah Rp 170 per saham selama sepekan terakhir.Â
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,23 persen ke posisi 6.823,94 pada sesi pertama, Kamis pekan ini. IHSG berada di level tertinggi 6.868,63 dan terendah 6.813,17. Sebanyak 242 saham menguat dan 271 saham melemah. 189 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 870.240 kali. Volume perdagangan saham 11,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5,5 triliun.
Secara indeks sektor saham mayoritas tertekan kecuali sektor saham basic naik 0,20 persen dan sektor saham industri mendaki 0,10 persen. Sementara itu, sektor saham energi merosot 0,11 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,68 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,53 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,04 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,31 persen, sektor saham properti merosot 0,50 persen, sektor saham teknologi susut 1,42 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,82 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,33 persen.
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Sebelumnya, Piala Dunia U-20Â dipastikan batal berlangsung di Indonesia. FIFA telah mengeluarkan keputusan untuk memindahkan lokasi perhelatan turnamen tersebut dari Tanah Air sebagai imbas penolakan Israel.
Dalam rilis yang dikirimkan melalui email, FIFA menyebut, kalau keputusan tersebut diambil setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino bertemu dengan Ketua PSSI dan LOC, Erick Thohir di Doha, Qatar.
"Melihat situasi yang ada saat ini, FIFA telah memutuskan untuk mencabut satus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," tulis FIFA dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Dalam keterangan tersebut, FIFA juga menyampaikan kalau kemungkinan sanksi terhadap PSSI akan dibicarakan berikutnya. Sementara untuk tuan rumah pengganti, FIFA masih belum memutuskan.
"Tuan rumah berikutnya akan diumumkan secepat mungkin dengan tanggal turnamen yang ada saat ini tidak akan berubah," tulis FIFA menambahkan.
Â
Â
Â
Advertisement
Jokowi Utus Erick Thohir Temui FIFA
Sebelumnya, dua negara Argentina dan Peru sudah disebut-sebut bakal menggantikan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Seperti diketahui, penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 telah memicu pembatalan acara drawing yang sejatinya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. FIFA sejauh ini tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut, tapi penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran Israel diduga menjadi pemicunya.
Erick Thohir kemudian diutus Presiden RI, Joko Widodo untuk menemui FIFA. Meski demikian anggota exco PSSI, Arya Sinulingga sudah berpesan agar masyarakat siap dengan segala kemungkinan terburuk.
Arya pun tidak ingin terganggu dengan keinginan negara lain seperti Argentina yang berniat menggantikan Indonesia. Menurutnya, hal itu sudah menjadi urusan FIFA. Begitu juga tentang kemungkinan memindahkan lokasi Piala Dunia U-20 dari Indonesia mengingat waktu yang sudah semakin sempit.
Arya juga mengatakan, kalau Indonesia sebenarnya sudah siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. "Untuk teknis sudah siap. Stadion juga siap. Ada beberapa perbaikan, tapi pada prinsipnya suah siap."
Â