Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memastikan ketersediaan produk tetap terjaga dan layanan apotek tetap berjalan selama momen Lebaran Idul Fitri 2023.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama menuturkan, pelayanan apotek semuanya tidak libur saat Lebaran Idul Fitri 2023.
Baca Juga
"Kita menjaga kesediaan obat, kita pastikan layanan tetap berjalan, kita memastikan bahwa masyarakat tidak terganggu," kata David saat ditemui di Apotek Kimia Farma Sunter, dikutip Minggu (16/4/2023).
Advertisement
Di sisi lain, ia mengatakan, bagi para pemudik tidak perlu khawatir akan ketersediaan obat-obatan dan produk kesehatan selama dalam perjalanan. Ini mengingat Apotek Kimia Farma juga ada di rest area jalan tol.
"Jadi salah satu apotek yang kita buka di Pekalongan KM 26 B, itu jalur mudik yang padat, kita buka layanannya 24 jam," kata dia.
David menyebut, meski buka pada saat hari H Lebaran Idul Fitri, penjualan apotek pada hari tersebut kemungkinan akan turun. Lantaran masyarakat akan lebih fokus menunaikan ibadah dan berkumpul dengan keluarga.
Akan tetapi, menurut ia, penurunan tersebut tidak signifikan dan sifatnya hanya sementara.
Dalam kesempatan yang sama, David juga buka suara mengenai isu penumpukan stok vaksin Covid-19. Menanggapi hal tersebut, ia menegaskan, pihaknya akan terus terlibat dalam mempercepat proses vaksinasi.
"Klinik Kimia Farma pasti selalu terlibat dalam melakukan pelayanan untuk delivery vaksin di daerah-daerah yang dibutuhkan. Tentunya kalau kita lihat akan kebutuhan vaksin sekarang ini Indonesia boleh dibilang sudah bisa mengatasi, tapi tentunya kita terus jaga dan imbau khususnya pada masyarakat yang belum menerima booster kedua untuk tetap melakukan vaksinasi," kata David.
Selain itu, David mengatakan, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat kualitasnya sudah terjamin dan disimpan sesuai standar yang ditetapkan.
"Kalau penyimpanan itu standar tidak akan disacrifice, dijamin mutu dari vaksin," kata dia.
Kimia Farma Tambah Apotek
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) bakal gencar melakukan ekspansi pada tahun ini. Kimia Farma menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 50 unit hingga 100 unit.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama menuturkan, pihaknya akan menambah apotek baru hingga 100 unit. Untuk membangun satu apotek baru, Kimia Farma membutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar sampai dengan Rp 5 miliar. Namun, nilai tersebut tergantung pada ukuran bangunan apotek baru tersebut.
"Kita mau tambah lagi 50 sampai 100 tahun ini. Bulan depan di PIK (Pantai Indah Kapuk), semuanya dengan konsep baru. Kalau dilihat business model kita itu telah berubah total, yang tadinya masyarakat mengenal kimia farma apotek, sekarang kimia farma telah berubah menjadi integrated healthcare companynya Indonesia," kata David saat ditemui di Apotek Kimia Farma Sunter, dikutip Minggu (16/4/2023).
Dengan konsep baru tersebut KFA tidak hanya menyediakan obat-obatan, tetapi juga produk-produk kecantikan, baby & child care, personal care, alat kesehatan, serta produk-produk kesehatan lain yang diminati oleh masyarakat.
Advertisement
Apotek Baru Belum Dilengkapi Klinik
Sebagaimana diketahui, terdapat 9 Apotek Kimia Farma (Apotek KF) yang baru diresmikan pada Jumat, 14 April 2023, diantaranya Apotek KF Sunter, Apotek KF 555 Cidodol Jakarta, Apotek KF Express KM 260 Banjaratma Brebes, Apotek KF Rau Cilegon, Apotek KF Sungai Danau Banjarmasin, Apotek KF Alam Sutera 2 Tangerang, Apotek KF Kamonji Palu, Apotek KF 26 Diponegoro Surabaya, dan Apotek KF Sultan Iskandar Muda Nagan Raya Banda Aceh.
Meski demikian, ia menyebut, apotek yang baru diresmikan tersebut belum dilengkapi klinik dikarenakan membutuhkan izin yang berbeda dengan apotek. Akan tetapi, jika dibutuhkan dan terdapat permintaan yang tinggi dari pelanggan, maka akan jadi pertimbangan bagi Kimia Farma.
Selain itu, dengan adanya pembukaan apotek baru diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi kinerja Kimia Farma di masa mendatang.
Ekspansi Bisnis
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan, KFA pun terus menggenjot ekspansi bisnis dan jaringan ke seluruh wilayah hingga ke pelosok negeri untuk mendekatkan diri dalam memberikan produk dan layanan kesehatan ke masyarakat.
"Kita resmikan 9 apotek dengan target revenue (pendapatan) Rp 50 miliar per tahun. Ke depan kita punya outlet-outlet baru dengan new spirit pada bulan Mei kita hadir di PIK," kata Agus.
Di sisi lain, Agus bilang, pihaknya ingin meningkatkan kontribusi penjualan selain obat-obatan ke depan. Hingga saat ini, kontribusi penjualan Apotek KF didominasi produk obat-obatan dengan porsi 80 dan sisanya 20 persen produk lainnya.
"Saat ini 80 persen obat, 20 persen di luar obat. Kita akan tingkatkan menjadi 60 persen obat dan 40 persen di luar obat, supaya masyarakat kita lebih peduli kepada kesehatan bukan pada saat sakit aja," imbuhnya.
Dengan demikian, hingga saat ini Kimia Farma telah memiliki 1.224 apotek di Indonesia. Bahkan, Kimia Farma juga memiliki lebih dari 400 klinik dan laboratorium kesehatan sebanyak 360 unit.
Advertisement