BNI Siapkan Rp 45,8 Triliun untuk Fasilitasi Tukar Uang saat Lebaran Idul Fitri 2023

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI siapkan Rp 45,8 triliun uang tunai dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan hari raya Lebaran Idul Fitri 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Apr 2023, 23:14 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 20:41 WIB
Direktur BNI, Ronny Venir dalam paparan publik, Selasa (18/4/2023). (Foto: tangkapan layar Pipit I.R)
Direktur BNI, Ronny Venir dalam paparan publik, Selasa (18/4/2023). (Foto: tangkapan layar Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyiapkan Rp 45,8 triliun uang tunai dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan hari raya Lebaran Idul Fitri 2023. Hal ini termasuk untuk memfasilitasi penukaran uang baru atau penukaran uang dalam nominal lebih kecil untuk dibagi-bagikan kepada kerabat saat Lebaran.

"Untuk menjawab kebutuhan tukar uang masyarakat Beni menyiapkan Tunai dengan total nilai sekitar 45,8 triliun untuk Prodi Ramadan dan lebaran 2023 atau sebesar Rp 15,29 triliun secara rata-rata per minggunya," kata Direktur BNI, Ronny Venir dalam paparan publik, Selasa (18/4/2023).

Dana tunai tersebut dialokasikan untuk pemenuhan ATM, CRM, hingga outlet untuk memenuhi kebutuhan nasabah secara khusus maupun masyarakat secara umumnya yang bertransaksi layanan perbankan di BNI. Selain itu, BNI juga untuk memberikan pelayanan optimal kepada nasabah pada saat Lebaran dengan membuka layanan operasional terbatas di sejumlah kantor cabang.

"Termasuk menyiapkan BNI Layanan Gerak serta mengoptimalkan layanan digital nonstop untuk memastikan kenyamanan mudik lebaran tahun 2023 ini," imbuh Ronny.

Adapun khusus untuk libur cuti bersama sebelum dan setelah hari raya Idul Fitri tahun ini, BNI telah menyiapkan 86 kantor cabangnya akan beroperasi terbatas yang dimulai pukul 09.00-14.00 waktu setempat.

Untuk BNI Layanan Gerak, akan ditempatkan di 48 titik strategis di jalur mudik selama arus mudik dan arus balik untuk melayani transaksi penarikan uang tunai, transaksi online antar bank, pembelian maupun untuk pengisian tap cash. Ke-48 titik tersebut yakni di 15 di rest area di sepanjang jalan tol yang menjadi jalur mudik di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, 4 di terminal, stasiun atau bandara, dan 29 di beberapa titik sentra niaga, pusat keramaian dan alun-alun.

Kinerja Keuangan Kuartal I 2023

Konfrensi pers laporan keuangan kuartal I 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Selasa (18/4/2023). (Foto: BNI)
Konfrensi pers laporan keuangan kuartal I 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Selasa (18/4/2023). (Foto: BNI)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan kinerja perseroan untuk kuartal I 2023 yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen YoY.

Hal itu berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3 persen di kuartal I 2022 menjadi 15,5 persen di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian pada kuartal I 2023 sejalan dengan visi Perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Perseroan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas.            

"Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata dia dalam keterangan resmi Public Expose Kuartal I 2023, Selasa (18/4/2023).

Kinerja Kredit

Konfrensi pers laporan keuangan kuartal I 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Selasa (18/4/2023). (Foto: BNI)
Konfrensi pers laporan keuangan kuartal I 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Selasa (18/4/2023). (Foto: BNI)

Dari sisi kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp 634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi kami untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.

Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen YoY atau mencapai Rp 743,7 triliun.

Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.  

CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9 persen YoY dengan rasio CASA mencapai 69 persen. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7 persen.

 

 

BNI Bidik Pertumbuhan Kredit hingga 10 Persen pada 2023

Gedung BNI
Gedung BNI (Dok: BNI)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membidik pertumbuhan kredit hingga 10 persen dengan non performing loan (NPL) kurang dari 2,5 persen pada akhir 2023.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menuturkan, hingga Januari 2023, BNI berhasil menumbuhkan kredit secara sustain di kisaran 10 persen year on year (yoy).

"Sampai dengan Januari 2023, BNI berhasil menumbuhkan kredit secara sustain di kisaran 10 persen yoy. Kami proyeksikan ini dapat kami jaga secara sustain hingga akhir 2023," kata Novita dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023).

Dia bilang, optimisme BNI terhadap pertumbuhan itu didasari proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia pada 2023 ini diperkirakan mencapai 5 persen. 

"Ini kalau kita bandingkan relatif resilien dari negara lain. Kita juga melihat seiring dengan pertumbuhan ekonomi membaik, kita proyeksikan ekspansi bisnis dan juga kegiatan investasi dari nasabah-nasabah kami akan terus berjalan sehingga permintaan pinjaman akan terus ada," kata dia.

Selain itu, kualitas aset BNI terus terjaga di mana fokus perseroan adalah ekspansi yang berkualitas dan juga perbaikan bisnis proses. Dengan demikian, hal itu akan menjamin perbaikan di kualitas aset BNI. 

"Tahun ini NPL BNI kita proyeksikan semakin membaik di bawah level 2,5 persen. Dalam melakukan strategi pertumbuhan kredit kami menjaga diversifikasi kredit ke dalam berbagai sektor industri dan tetap fokus kami adalah melanjutkan ekspansi pada top klien beserta value chain bisnisnya," ujarnya.

Dengan strategi tersebut, BNI yakin dapat menghasilkan kualitas aset yang lebih tangguh dan juga peluang diversifikasi aset.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya