Total Bangun Persada Raup Pendapatan Rp 618,86 Miliar pada Kuartal I 2023

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatat pendapatan naik 3,8 persen menjadi Rp 618,96 miliar. Sedangkan laba bersih tumbuh 8,67 persen.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Apr 2023, 19:05 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 19:05 WIB
Total Bangun Persada Umumkan Laporan Keuangan Kuartal I 2023
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal I 2023. (Foto: Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal I 2023. Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 618,86 miliar, meningkat 3,80 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 596,17 miliar. 

Mengutip laporan keuangan Total Bangun Persada, ditulis Senin (24/4/2023), beban pokok pendapatan hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 531,51 miliar atau naik 2,63 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 517,88 miliar.

Dengan demikian, laba kotor Total Bangun Persada melesat 11,55 persen menjadi Rp 87,34 miliar pada kuartal I 2023 dari Rp 78,29 miliar pada kuartal I 2022. 

Hingga akhir Maret 2023,Total Bangun Persada mengantongi laba bersih sebesar Rp 29,68 miliar. Laba bersih perseroan meningkat 8,67 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,31 miliar.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 3,06 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 2,99 triliun. Kemudian, liabilitas perseroan Rp 1,79 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,75 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 1,26 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari akhir tahun lalu Rp 1,24 triliun.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 April 2023, saham TOTL melemah 1,73 persen ke posisi Rp 340 per saham. Saham TOTL dibuka stagnan Rp 346 per saham. Saham TOTL berada di level tertinggi Rp 348 per saham dan terendah Rp 340 per saham. Total frekuensi perdagangan 302 kali dengan volume perdagangan 25.313 lot saham. Nilai transaksi Rp 868 juta.

Total Bangun Persada Incar Perolehan Kontrak Rp 2,6 Triliun pada 2023

Ilustrasi baja kontruksi
Ilustrasi baja kontruksi

Sebelumnya, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun pada 2023.

Target tersebut lebih tinggi dari target perolehan kontrak tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Bersamaan dengan itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan dari sisi kinerja keuangan, baik dari pendapatan maupun alaba.

“Target perolehan kontrak baru tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,6 triliun. Dengan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp 95 miliar,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, Anggie S. Sidharta dalam paparan publik perseroan, Kamis (10/11/2022).

Adapun perolehan kontrak perseroan sampai dengan Oktober mencapai Rp 2,2 triliun, melampaui target perolehan kontrak pada 2022 senilai Rp 2 triliun.

Proyek yang ditangani berupa gedung multi fungsi (mixed use), perkantoran, edukasi, hotel, pusat perbelanjaan, dan industri.

Nilai proyek yang sedang dihitung oleh perseroan saat ini sebesar Rp 10 triliun. Di mana proyek swasta mendominasi portofolio perseroan.

“Manajemen sedang mengikuti proses tender untuk mendapatkan proyek tersebut tetapi keputusan masih belum diambil. Nilai kontrak hanya untuk estimasi, angka akhir dapat bervariasi,” papar Anggie.

Ikut Pantau Peluang di IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Sebuah rendering digital yang menunjukkan tata letak kompleks istana kepresidenan di ibu kota baru ditampilkan di lokasi pembangunannya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Indonesia, Rabu, 8 Maret 2023. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Silvia mengungkapkan nantinya di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) bisa ditemukan Sumbu Nusantara, Istana Presiden, Kantor Presiden, Kantor Kementerian/Lembaga, dan juga hunian untuk ASN. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Direktur PT Total Bangun Persada Tbk, Moeljati Soetrisno mengatakan, perseroan juga mencermati peluang proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Meski begitu, Moeljati mengatakan saat ini belum waktunya perseroan untuk ikut menjajakan diri lantaran tahap pembangunan masih fokus pada infrastruktur utama.

“Saat ini mungkin IKN sedang mengerjakan infrastruktur yang bukan spesialis kami. Tapi nanti jika ada misalnya bangunan untuk dukung IKN itu, baik dari swasta maupun pemerintah, kita pasti mau ikut. Karena developer-developer pasti akan mengarah ke sana setelah infrastrukturnya selesai,” kata Moeljati.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya