Liputan6.com, Jakarta - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (30/4/2023), penjualan neto pada kuartal I 2023 meningkat 12,12 persen menjadi Rp 7,86 triliun dari Rp 7,01 triliun pada kuartal I 2022.
Baca Juga
Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 13,72 persen menjadi Rp 4,64 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 4,08 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 9,93 persen menjadi Rp 3,21 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 2,92 triliun.
Advertisement
Sepanjang kuartal I 2023, Kalbe Farma membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 853,87 miliar naik 0,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 852,66 miliar.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 2,49 persen sebesar Rp 855,71 miliar dari Rp 834,88 miliar pada periode yang sama 2022.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 28,23 triliun dari Rp 27,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 5,31 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 5,14 triliun.
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 22,92 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 22,09 triliun.
Kalbe Farma Investasi Rp 156 Miliar di Perusahaan Korea Selatan
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) investasi di Progen, perusahaan asal Korea Selatan yang melakukan penelitian dan pengembangan produk biologi.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Kamis (5/1/2023), PT Kalbe Farma Tbk investasi di Progen sekitar USD 10 juta atau sekitar Rp 156 miliar (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS) pada 2 Januari 2023.
Investasi perseroan dengan membeli saham Progen sekitar USD 3 juta atau setara 8,7 persen kepemilikan saham. Kemudian pembelian convertible bonds (CB) yang diterbitkan oleh Progen sebesar USD 7 juta berjangka waktu lima tahun dan YTM 5 persen.
“Investasi ini bertujuan meningkatkan kompetensi perusahaan dalam bidang penelitian dan pengembangan produk biologi,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Gozali.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 5 Januari 2023, saham KLBF melemah 0,96 persen ke posisi Rp 2.070 per saham.
Saham KLBF dibuka stagnan ke posisi Rp 2.090 per saham. Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 2.110 per saham dan terendah Rp 2.040 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.952 kali dengan volume perdagangan 243.551 saham. Nilai transaksi Rp 50,3 miliar.
Advertisement
Perkuat Rantai Pasokan di China
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usaha PT Global Chemindo Megatrading (GCM) menggandeng Synergy Investment (SI) mendirikan perusahaan baru bernama Global Starway Synergy Co Ltd pada 6 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12/2022), perusahaan patungan tersebut bergerak di bidang eksportasi dan penjualan dan bahan baku obat-obatan untuk manusia, obatan-obatan untuk hewan dan makanan.
Untuk komposisi modal disetor dan bagian kepemilikan saham yaitu GCM berjumlah 40 persen atau setara RMB 3.312.000 dan SI sebesar RMB 84.968.000 atau 60 persen. “Pendirian GSS bertujuan untuk memperkuat sumber rantai pasokan di China dan kawasan,” demikian tulis perseroan.
Adapun dampak kejadian, informasi dan fakta material itu tidak berdampak material.
Kalbe Farma Rampungkan Akuisisi Aventis Pharma
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan penyelesaian perjanjian pembelian saham (share purchase agreement) PT Aventis Pharma oleh perseroan dan anak perseroan, yakni PT Dankos Farma.
Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, nilai transaksi mencapai EUR 48 juta atau sekitar Rp 774,76 miliar (kurs Rp 16.140,79 per EUR).
“Pada 30 November 2022, pembeli dan Sanofi Aventis Participations, Hoechst GmbH, dan PT Usaha Minidin Raya selaku penjual telah menyelesaikan share purchase agreement untuk mengalihkan 100 persen kepemilikan saham di PT Aventis Pharma berikut trademarks dengan nilai transaksi sekitar EUR 48 juta," terang Lukiti dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/12/2022).
Setelah pelaksanaan transaksi pembelian saham, susunan pemegang saham terkini menjadi mayoritas sebesar 99,98 persen atau sebanyak 4,264 lembar saham dimiliki oleh perseroan, Sisanya 1 lembar atau 0,02 persen dimiliki oleh PT Dankos Farma.
“Transaksi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep,” imbuh Lukito.
Pada 20 Oktober 2022, PT Kalbe Farma Tbk dan PT Usaha Minidin telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk mengalihkan kepemilikan saham Aventis Pharma milik Usaha Minidin kepada perseroan.
Melalui transaksi tersebut, perseroan peroleh 20 persen kepemilikan atas PT Aventis Pharma. Perseroan sebelumnya telah menandatangani perjanjian pembelian saham dengan Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH pada 22 Juli 2022 untuk ambil alih 80 persen kepemilikan pada PT Aventis Pharma.
Advertisement