Direktur Medikaloka Hermina Beli 3,6 Juta Saham HEAL, Segini Nilainya

Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Aristo Setiawidjaja membeli saham HEAL 3,60 juta saham pada 3-11 Mei 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Mei 2023, 12:28 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2023, 12:28 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Aristo Setiawidjaja telah memborong saham HEAL sebanyak 3,60 juta lembar saham . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Aristo Setiawidjaja telah memborong saham HEAL sebanyak 3,60 juta lembar saham senilai Rp5,46 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (14/5/2023), Aristo Setiawidjaja membeli saham HEAL secara bertahap pada 3-11 Mei 2023 dengan enam transaksi. 

Ia membeli saham HEAL di kisaran harga Rp 1.329,32 sampai dengan Rp 1.381,97 per lembar saham. Dengan demikian, Aristo Setiawidjaja merogoh kocek sebanyak Rp 5,46 miliar.  

Sehingga, kepemilikan sahamnya setelah transaksi menjadi 36.209.400 saham atau setara dengan 0,24 persen. Sebelum transaksi 32.600.000 saham atau setara dengan 0,22 persen.

"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Aristo Setiawidjaja dalam keterbukaan informasi, Minggu (14/5/2023).

Sebelumnya, emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau RS Hermina mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Medikaloka Hermina mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan penurunan dari sisi laba.

Kinerja Keuangan Kuartal I 2023

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 26 April 2023, pendapatan HEAL pada Maret 2023 naik 12,5 persen menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp 1,20 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 19,75 persen menjadi Rp 846,35 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 706,75 miliar. Dengan demikian, laba bruto naik 0,78 persen menjadi Rp 506,24 miliar pada akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 502,28 miliar.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 197,59 miliar, turun 6,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 212,17 miliar. Biaya keuangan dan administrasi bank tercatat sebesar Rp 34,31 miliar dan penghasilan keuangan Rp 10,17 miliar.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,10 persen menjadi Rp 108,90 miliar dari Rp 111,24 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar pada kuartal I 2023 ikut turun menjadi Rp 7,52 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 7,68.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 7,90 triliun dari Rp 7,59 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 3,06 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 2,90 triliun. Sementaraa ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 4,83 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 4,68 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Medikaloka Herminamencatatkan penurunan baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/4/2023), pendapatan HEAL pada tahun lalu turun 16,52 persen menjadi Rp 5,87 triliun dari Rp 4,9 triliun pada 2021. Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik menjadi Rp 3,19 triliun dari sebelumnya Rp 2,91 triliun.

Alhasil. laba bruto tergerus menjadi Rp 1,71 triliun pada 2022 dibanding 2021 sebesar Rp 2,96 triliun. Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 587,37 miliar, turun 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Tp 1,77 triliun.

Biaya keuangan dan administrasi bank tercatat sebesar Rp 139,83 miliar dna penghasilan keuangan Rp 32,55 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 278,77 miliar. Laba itu turun 193,48 persen dibandingkan laba 2021 sebesar Rp 1,29 triliun.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 70,02 persen menjadi Rp 298,6 miliar dari Rp 995,97 miliar pada 2021. Sehingga laba per saham dasar pada 2022 ikut turun menjadi Rp 20,64 dari sebelumnya Rp 68,22.

Aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik tipis menjadi Rp 7,59 triliun dari Rp 7,53 triliun pada Desember 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 2,91 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 3,14 triliun. Sementaraa ekuitas hingga Desember 2022 naik menjadi Rp 4,67 triliun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 4,43 triliun.

 

 

 


Emiten RS Medikaloka Hermina Bakal Buka Rumah Sakit di Tasikmalaya

Ilustrasi Rumah Sakit
Sumber: Google

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten pengelola RS Hermina menyatakan rumah sakit Hermina Tasikmalaya akan buka sebelum akhir 2022.

Hermina Tasikmalaya dalam proses 35 persen penyelesaian finishing architecture.  Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, RS Hermina Tasikmalaya akan dibuka sebelum akhir tahun.

“Hermina Tasikmalaya pada saat ini rencananya akan buka sebelum akhir tahun,” ujar Aristo dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022). 

Realisasi Belanja ModalSebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 605 miliar pada semester I 2022. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, belanja modal Hermina akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada dan modernisasi peralatan medis.

“Capex Hermina ini akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru serta menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, serta menambah atau memodernisasi peralatan medis,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022). 

Sementara itu, untuk tahun ini dan tahun depan belanja modal diharapkan kembali normal menjadi Rp 1 triliun. 

“Untuk tahun ini dan tahun depan sekitar Rp1 triliun, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata 2019-2020 sekitar Rp750 miliar. Akan dialokasikan untuk tiga hal, membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, dan menambah peralatan medis,” kata dia.

Medikaloka Hermina juga memproyeksikan margin EBITDA akan berada pada level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada pada level 25 persen.

"Kami memperkirakan bahwa margin EBITDA akan berada di level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada di level 25 persen, pada saat ini kami tetap memberikan guidance untuk full year 2022 margin EBITDA akan berada pada level 28 persen,” ujar Aristo.

 


Bangun RS di Aceh

Ilustrasi – Bayi kembar tiga di inkubator rumah sakit. (Liputan6.com/Ridlo untuk Ahmad Adirin)
Ilustrasi – Bayi kembar tiga di inkubator rumah sakit. (Liputan6.com/Ridlo untuk Ahmad Adirin)

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana membangun rumah sakit di Aceh. Direktur Operasional dan Umum Medikaloka Hermina Yulisar Khiat menuturkan, rumah sakit Hermina yang berlokasi di Aceh masih dalam proses menuju perizinan membangun rumah sakit.

"Lokasi Hermina di Aceh, sedang proses menuju perizinan membangun rumah sakit,” kata Yulisar dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022).

Yulisar berharap, persyaratan perizinan dapat dilengkapi Hermina pada Oktober 2022. 

“Mudah-mudahan persyaratan perizinan dapat kami lengkapi pada Oktober 2022,” ujar dia.

Sementara itu, rencana operasionalnya untuk RS Hermina di Aceh diperkirakan pada Agustus 2023.

"Rencana operasionalnya untuk Hermina Aceh, kami perkirakan pada Agustus 2023,” kata Yulisar.

Terkait kinerja keuangan, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)  mencatat pendapatan bersih untuk periode semester I  2022 sebesar Rp2,33 triliun, tumbuh 30,3 persen  dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi di 2019, sedangkan EBITDA meningkat mencapai Rp 591,6 miliar, didukung oleh kenaikan margin EBITDA menjadi sebesar 25,4 persen. 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya