Emiten Singaraja Putra Akuisisi Perusahaan Batu Bara Rp 899 Miliar

PT Singaraja Putra Tbk (SINI) akan akuisisi 75 persen saham PT Dwi Daya Swakarya (DOS) yang dimiliki Barito Energy senilai Rp 899 miliar. Dana akuisisi berasal dari pinjaman.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 12:00 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
PT Singaraja Putra Tbk (SINI) berencana mengakuisisi 75 persen saham PT Dwi Daya Swakarya (DDS) yang dimiliki oleh PT Barito Energy. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Singaraja Putra Tbk (SINI) berencana mengakuisisi 75 persen saham PT Dwi Daya Swakarya (DDS) yang dimiliki oleh PT Barito Energy. Nilai transaksi akuisisi ini sebagaimana termaktub dalam PPJB adalah Rp 899 miliar.

Berdasarkan Akta 1/2022, kegiatan usaha DDS adalah melakukan aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. Saat ini, PT Dwi Daya Swakarya memiliki empat entitas anak antara lain, PT Persada Kapuas Prima (PKP) dengan total cadangan 58 juta ton, PT Pesona Bara Cakrawala (PBC) 42 juta ton, PT Pasir Bara Prima (PBP) 18 juta ton, dan PT Cakrawala Bara Persada (CBP) memiliki cadangan 44 juta ton. Semua entitas anak itu belum beroperasi.

Sumber pendanaan untuk aksi ini akan diperoleh dari lembaga perbankan. Di mana berdasarkan Surat No. 003-15/SINI-BNI/V/2023 tanggal 15 Mei 2023 Perseroan telah mengajukan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman kepada BNI.

Selain untuk membiayai akuisisi, pendanaan juga akan digunakan untuk menunjang operasional kegiatan penambangan nantinya setelah dikuasai. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/5/2023), aksi ini merupakan salah satu upaya diversifikasi usaha perseroan.

Di sisi lain, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) tahun 2021-2030 menyatakan bahwa penyediaan tenaga listrik PLN hingga tahun 2029 masih akan didominasi oleh pembangkit berbahan bakar fosil, terutama batu bara.

Selain itu, Kebijakan Energi Nasional mempunyai sasaran bauran energi yang optimal pada 2025 untuk batu bara adalah minimal 30 persen dan pada 2050 minimal 25 persen. Hal ini menggambarkan bahwa batubara masih sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik untuk jangka panjang.

Saat ini, pemegang saham PT Singaraja Putra Tbk terdiri dari PT Autum Prima Indonesia (API) dengan porsi 30 persen. Kemudan Batubara Development Pte.Ltd sebesar 28 persen, PT Basis Energi Prima milik suami Puan Maharani, Happy Hapsoro tercatat mengempit 12 persen saham SINI. Sisanya 30 persen merupakan kepemilikan publik.

Pengendali Baru Singaraja Putra Bakal Gelar Tender Offer Usai Beli 40 Persen Saham SINI

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd akan menggelar penawaran tender wajib atau tender offer wajib setelah mengambil alih saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (26/11/2022), PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd yang disebut para pihak tersebut menyelesaikan pengambilalihan atas 192.400.000 saham di PT Singaraja Putra Tbk.

Jumlah saham yang dibeli tersebut setara 40 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan. Adapun harga pembelian saham sebesar Rp 250 sehingga nilai pembelian saham mencapai Rp 48,10 miliar.

Sebelum transaksi pembelian saham, Autum Prima Indonesia memiliki 144.300.000 saham di PT Singaraja Putra Tbk. Jumlah saham yang ditawarkan itu 30 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan. Setelah transaksi pembelian saham, kepemilikan saham dari Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd sebesar 70 persen atau setara 336.700.000 saham.

Rinciannya antara lain PT Autum Prima Indonesia sebesar 144.300.000 saham atau setara 30 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan.

Kemudian PT Basis Energi Prima sebesar 57.720.000 saham atau setara dengan 12 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan. Nilai pembelian saham SINI sekitar Rp 14,4 miliar. Kemudian Batubara Development Pte Ltd memiliki 134.680.000 saham atau setara 28 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan. Nilai pembelian saham SINI oleh sekitar Rp 33,67 miliar.

 

Tujuan Akuisisi

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Dengan demikian, para pihak telah secara efektif menjadi pengendali perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK 9/2018 sejak tanggal penyelesaian,” tulis perseroan.

Para pihak sebagai pengendali baru, akan melaksanakan penawaran tender wajib dan mengumumkan informasi terkait dengan penawaran tender wajib sesuai ketentuan POJK 9/2018. “Tujuan dari pengambalialihan perseroan untuk melakukan rencana pengembangan berupa diversifikasi bisnis ke dalam bisnis baru dan tetap mengoptimalkan efisiensi dan peningkatan keuntungan atas kegiatan usaha perseroan saat ini,”

Sebelum penyelesaian pembelian saham PT Autum Prima Indonesia merupakan pemegang saham utama perseroan seperti dituang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya