WIKA Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 2,55 Triliun hingga April 2023

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton mengantongi kontrak baru Rp 2,55 triliun hingga April 2023. Kontrak baru tersebut naik 30,55 persen dari periode sama tahun lalu.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Mei 2023, 13:02 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 13:02 WIB
WIKA Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 2,55 Triliun hingga April 2023
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton mencatatkan perolehan omzet kontrak baru hingga April 2023 sebesar Rp2,55 triliun atau meningkat 30,55 persen. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton mencatatkan perolehan omzet kontrak baru hingga April 2023 sebesar Rp2,55 triliun atau meningkat 30,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp1,95 triliun.

"Proyek-proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru WIKA Beton didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 72,73 persen, disusul proyek di sektor properti sebesar 13,02 persen, kemudian proyek di sektor energi sebesar 5,07 persen, proyek di sektor kelistrikan sebesar 4,47 persen," tulis Manajemen Wika Beton dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (29/5/2023).

Selain itu, Wika Beton mencatat proyek lainnya berasal dari sektor industri dan pertambangan yang masing-masing menyumbang sebesar 4,34 persen dan 0,38 persen.

Perolehan proyek-proyek besar tersebut berasal pelanggan yang cukup beragam di antaranya adalah PT Girder Indonesia, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT PLN (Persero), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Phoenix Resources International, High Speed Railway Contractor Consortium Project Team WIKA, Abipraya Guntur KSO, PT SAC Nusantara, KSO Waskita - Rinenggo-Anta, dan sejumlah pelanggan lainnya.

Perolehan kontrak baru hingga April 2023 ini terbagi dalam sejumlah kategori pelanggan dengan porsi yaitu swasta sebesar 81,41 persen, BUMN sebesar 12,38 persen, WIKA selaku induk usaha WTON sebesar 4,47 persen, dan pemerintah sebesar 1,74 persen.

Kondisi ini menunjukkan WTON mampu menjalankan usahanya secara mandiri tanpa adanya ketergantungan pada WIKA. Dengan demikian, performa WIKA tidak berdampak pada kinerja usaha WTON.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Keuangan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sementara itu, pada kinerja keuangan lainnya, WTON membukukan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 916,99 miliar hingga Maret 2023 atau tumbuh sebesar 18,60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 773,19 miliar.

Di sisi lain, perseroan konsisten mempertahankan kemampuan di bidang keuangannya yang dapat dilihat dari pencapaian Debt to Equity Ratio sebesar 1,3x (loan covenant rata-rata maksimal sebesar 3,5-4x), Gearing Ratio sebesar 0,2x (loan covenant masing-masing sebesar maksimal 2,5x), serta Current Ratio sebesar 116,3 persen (minimal 100 persen).

Dengan sejumlah pencapaian positif yang WTON raih hingga April 2023, perseroan optimistis mampu meraih target kinerja keuangan pada akhir 2023.

 


Pembayaran Dividen

Produksi Bantalan Rel Kereta Cepat Jakarta- Bandung Rampung Dikerjakan-Herman
Foto udara Slap Track atau bantalan rel di Pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) membutuh 30.177 unit slab track. WIKA Beton memproduksi 14.786 unit yang rampung dua minggu lebih cepat dari yang sebelumnya dijadwalkan, yakni akhir Mei 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 32,68 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 3,75 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (11/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, Wijaya Karya Beton mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 162,91 miliar saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,29 triliun serta total ekuitas senilai Rp 3,63 triliun.

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 17 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 19 Mei 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 22 Mei 2023Ex dividen di pasar tunai: 23 Mei 2023
  • Recording date: 22 Mei 2023Pembayaran dividen: 9 Juni 2023

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa 9 Mei 2023.

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 32,68 miliar. Pembagian dividen merujuk pada raihan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 162,92 miliar.

"Pemegang saham menyetujui, sebesar 20 persen dari laba bersih atau senilai Rp 32,68 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham atau sebesar Rp3,75 per saham. Lalu sebesar 80 persen dari laba bersih atau senilai Rp 130,23 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk, Dedi Indra dalam keterangan resmi, Selasa, 9 Mei 2023.

 


Perubahan Pengurus

Wika Beton Tutup Produksi Bantalan Rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Deretan slab track terlihat di pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah usai menutup produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung, yang mampu memproduksi 70 unit slab track dalam satu hari atau 1.200 unit dalam satu bulan dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui perubahan manajemen perseroan dengan mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Harum Akhmad Zuhdi sebagai Komisaris Utama dan Dadan Tri Yudianto sebagai Komisaris Independen.

Kemudian memberhentikan dengan hormat Harno Trimadi sebagai Komisaris dan Sidiq Purnomo sebagai Direktur Teknik dan Produksi Wijaya Karya Beton.

Bersamaan dengan itu, rapat menyetujui pengangkatan Hermawan Dhewayanto sebagai Komisaris Utama. Rapat juga mengangkat Miftachul Munir sebagai Komisaris, Nita Prihutaminingrum sebagai Komisaris Independen, dan Verly Widiantoro sebagai Direktur Teknik dan Produksi.

Dengan demikian, susunan manajemen perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama: Hermawan Dhewayanto

Komisaris: R. Permadi Mulajaya

Komisaris: Miftachul Munir

Komisaris Independen: Nita Prihutaminingrum

Komisaris Independen: Priyo Suprobo 

Direksi:

Direktur Utama: Kuntjara

Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara

Direktur Operasi dan SCM: Taufik Dwi Wibowo

Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya

Direktur Teknik dan Produksi: Verly Widiantoro 


Kinerja Keuangan 2022

Produksi Bantalan Rel Kereta Cepat Jakarta- Bandung Rampung Dikerjakan-Herman
Deretan Slap Track atau bantalan rel di Pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) membutuh 30.177 unit slab track. WIKA Beton memproduksi 14.786 unit yang rampung dua minggu lebih cepat dari yang sebelumnya dijadwalkan, yakni akhir Mei 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir 2022. Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 6 triliun atau naik 34,83 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,45 triliun.

Mengutip laporan keuangan Wijaya Karya Beton, beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 5,48 triliun atau meningkat 29,85 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 4,22 triliun. Dengan demikian, laba bruto Wijaya Karya Beton meningkat 118,14 persen menjadi Rp 517,15 miliar pada 2022 dari Rp 237,07 miliar pada 2021.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 234,61 persen menjadi Rp 399,86 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 119,50 miliar. Hingga akhir 2022, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp 162,91 miliar. Laba perseroan meningkat 96,51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 82,90 miliar.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 9,44 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 9,08 triliun. Kemudian, liabilitas Wika Beton Rp 5,80 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,59 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 3,63 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 3,48 triliun.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya