Telkom Indonesia Tebar Dividen Rp 16,6 Triliun, 80 Persen dari Laba 2022

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan bagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 16,6 triliun. Kesepakatan dividen itu telah ditetapkan dalam RUPST Selasa, 30 Mei 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mei 2023, 18:17 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 18:17 WIB
Telkom Indonesia Tebar Dividen Rp 16,6 Triliun, 80 Persen dari Laba 2022
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan bagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 16,6 triliun. (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 30 Mei 2023. Pada rapat tersebut, pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen senilai Rp 16,6 triliun atau Rp 167,6 per saham.

Besaran dividen itu setara 80 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. "RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Dividen itu mengalami pertumbuhan sebesar 11,7 persen dari tahun sebelumnya," ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam konferensi pers usai RUPST Telkom Indonesia, Selasa (30/5/2023).

Dividen tersebut akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023 bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023. Adapun sisa laba bersih sebesar 20 persen atau Rp 4,2 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan Rp 147,30 triliun, naik 2,86 persen dari periode 2021 sebesar Rp 143,2 triliun. Sayangnya, laba perseroan justru susut 16,18 persen menjadi Rp 20,75 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 24,7 triliun.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi 209,49 pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 249,94. Selain pembagian dividen, pemegang saham menyetujui perubahan susunan manajemen melalui pengangkatan Silmy Karim sebagai Komisaris perseroan dan Honesti Basyir sebagai Direktur.

Sehingga susunan manajemen menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris Telkom

  • Komisaris Utama/Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
  • Komisaris Independen: Wawan Iriawan
  • Komisaris Independen: Bono Daru Adji
  • Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin
  • Komisaris: Arya Mahendra Sinulingga
  • Komisaris: Marcelino Pandin
  • Komisaris: Ismail
  • Komisaris: Rizal Mallarangeng
  • Komisaris: Isa Rachmatarwata
  • Komisaris: Silmy Karim

 

Dewan Direksi Telkom

  • Direktur Utama: Ririek Adriansyah
  • Direktur Enterprise & Business Service: FM Venusiana R
  • Direktur Digital Business: Muhamad Fajrin Rasyid
  • Direktur Human Capital Management: Afriwandi
  • Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Heri Supriadi
  • Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko
  • Direktur Strategy Portfolio: Budi Setyawan Wijaya
  • Direktur Wholesale & International Service: Bogi Witjaksono
  • Direktur Group Business Development: Honesti Basyir

Bidik Pertumbuhan Pelanggan, Telkom Indonesia Perkuat Bisnis FMC

Telkom kembali raih penghargaan.
PT Telkom Indonesia (Persero) kembali berhasil meraih penghargaan dari pihak eksternal.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membidik pertumbuhan jumlah pelanggan melalui Fixed Mobile Convergence (FMC) atau gabungan dua teknologi yang berbeda antara teknologi seluler dan Wi-Fi menjadi satu bentuk layanan yang terintegrasi dalam satu ponsel. 

"Kita fokus ke enterprise dan solution, untuk awal perwakilan wilayah akan fokus ke consumer. Sampai akhir tahun ini Telkom Indonesia menargetkan FMC bisa menggaet hingga 1 juta pelanggan. Bukan dari yang baru tapi dari cross selling yang di dalam," kata Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang menegaskan, pelaksanaan FMC ini bertujuan untuk efisiensi belanja modal (capital expenditure/capex) dan biaya operasional (operational expenditure/opex). Dengan demikian, dia memproyeksikan dalam lima tahun mendatang belanja modal perusahaan bisa dipangkas sekitar 10 persen. Sehingga, belanja modal yang dibutuhkan perseroan berpotensi turun menjadi 22 persen dari total pendapatan perusahaan.

Di sisi lain, ia juga optimis EBITDA maupun pendapatan setiap tahunnya bisa meningkat seiring efisiensi. "Harapan kami adalah kenaikan daripada ebitda ataupun revenue setiap tahunnya,” imbuhnya.

 

 

Telkom Indonesia Tegaskan Soal Teka-Teki IPO Bisnis Data Center

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)/Istimewa.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menanggapi isu penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) lini bisnis data center. 

VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang menegaskan, pihaknya belum memiliki rencana untuk membawa anak usaha bisnis data center melantai di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat. Sebab, masih ada proyek data center di Cikarang yang harus diselesaikan.

Selain itu, Telkom juga memiliki proyek serupa di Batam. Dengan demikian, perseroan memilih langkah untuk mencari mitra strategis.

"Belum, karena kami sekarang ini namanya masih dalam tahap pembangunan dan menyelesaikan di Cikarang. Lalu juga hyperscale di Batam, kami belum berpikir kesana (IPO)," kata Edwin di sela Media Gathering, Kamis (25/5/2023).

Alhasil, untuk saat ini Telkom berfokus untuk menggarap rencana ekspansi yang ada terlebih dahulu, seperti penambahan jaringan telekomunikasi maupun pembangunan fasilitas data center dan lainnya.

Akan tetapi, tidak termasuk memboyong anak usaha untuk IPO. "Mungkin bisa saja kami lebih berpikir kepada partnership, enggak melulu harus IPO. Untuk jangka pendek belum ada ke arah sana," kata dia.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya