Liputan6.com, Jakarta - PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) menjelaskan proses go private masih terus berlanjut. Meski demikian, perseroan masih terkendala lantaran terdapat investor independen yang belum berpartisipasi dalam proses delisting perseroan.
Direktur Bentoel Internasional Investama Dinar Shinta mengatakan, proses menuju delisting masih berlanjut. Namun, kendalanya masih ada beberapa investor yang tidak memberikan respons terkait hal tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Betul, intensi kita untuk proses delisting tetap berjalan. Saat ini prosesnya sudah berjalan," kata Dinar dalam paparan publik Bentoel Internasional Investama, Senin (5/6/2023).
Advertisement
Dengan demikian, saat ini perseroan mendatangi pihak ketiga untuk menyelesaikan proses delisting yang sedang berlangsung.Â
"Untuk pemegang saham yang tidak diketahui kehadirannya atau keberadaannya kita sudah mendatangi dan mereka tidak memberikan respon," kata dia.
Dia bilang, pihaknya semaksimal mungkin berusaha agar proses delisting bisa rampung sesuai waktu yang ditentukan.
"Ini masih terus berlanjut kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan prosesnya," ujar dia.
British American Tobacco (BAT) merupakan pengendali saham perseroan dengan jumlah kepemilikan 99,96 persen dan jumlah kepemilikan masyarakat yang tersisa hanya 0,04 persen.
Bentoel Internasional Investama juga telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan maupun laba bersih. Penjualan melesat pada kuartal I 2023 naik 10,43 persen menjadi Rp 2,01 triliun dari Rp 1,82 triliun pada kuartal I 2022.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 25,95 persen sebesar Rp 28,87 miliar pada periode yang sama 2022 sebesar Rp 22,92 miliar.Â
RUPST Bentoel Internasional Investama Rombak Jajaran Pengurus
Sebelumnya, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) menyetujui perubahan susunan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 5 Juni 2023.
Dalam agenda tersebut, Widyo Rulyantoko disetujui untuk mengundurkan diri dari jabatan direktur Bentoel Internasional Investama. Dengan demikian, susunan direksi sebagai berikut:
Direksi
- Presiden Direktur: William LumentutÂ
- Direktur: Thomas Christian
- Direktur: Dinar Shinta
Di samping itu, perseroan juga mencatatkan penurunan penjualan dan peningkatan laba bersih pada 2022. Penjualan menurun 19,64 persen menjadi Rp 6,75 triliun pada 2022 dari Rp 8,40 triliun pada 2021. Laba bersih meningkat menjadi Rp 952,40 miliar pada 2022 dari Rp 7,96 miliar pada 2021.
Perseroan juga melakukan pengembangan bisnis ekspor, serta pencapaian dalam hal Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG).
Di tengah berbagai tantangan eksternal akibat kenaikan cukai dan dampak Covid-19, Perseroan berhasil membukukan laba kotor secara konsisten selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020. Pada 2022, perseroan berhasil mencetak laba kotor sebesar Rp 1 triliun, meningkat 20 persen dibandingkan dengan laba kotor pada tahun sebelumnya.Â
Selain itu, perseroan juga berhasil mendatangkan investasi baru ke Indonesia melalui relokasi kapasitas produksi dari Singapura ke Malang, di mana keseluruhan kapasitas tambahan tersebut diperuntukkan untuk produk- produk ekspor. Penambahan kapasitas produksi ini sekaligus memperkuat posisi Perseroan sebagai pusat ekspor di BAT Group, dengan total negara tujuan ekspor sebanyak 21 negara pada 2022.
Â
Â
Â
Advertisement
Ekspor Perseroan
Direktur Bentoel Internasional Investama Dinar Shinta mengatakan, pihaknya telah melakukan ekspor ke beberapa negara maju dan mengklaim produknya berkualitas baik untuk diekspor. Ekspor tersebut dilakukan langsung dari Malang.
"Kami ekspor ke beberapa negara, consider ke negara maju selain Australia ada Jepang dan New Zealand," kata Dinar dalam paparan publik, Senin (5/6/2023).
Sementara itu, Presiden Direktur Bentoel Internasional Investama William Lumentut mengatakan, perseroan terus berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah dalam berbagai bidang.Â
"Pada 2022, perseroan telah berhasil melakukan ekspor produk-produk berkualitas tinggi kami ke 21 negara tujuan ekspor. Jumlah tersebut merupakan peningkatan yang pesat dari sebelumnya yang hanya berjumlah 8 negara pada 2016. Pencapaian ini tentunya turut memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan ekspor negara dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Inisiatif ESG
Dukungan terhadap program pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif ESG. Dalam bidang lingkungan, saat ini Perseroan telah 100 persen menggunakan energi listrik terbarukan dari penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pembelian Renewable Energy Certificate (REC).Â
Perseroan juga telah melakukan daur ulang terhadap 100 persen limbah produksi dan rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas produksi.Â
Tak hanya itu, perseroan juga menjadi satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi AWS (Alliance for Water Stewardship), sebuah standar global untuk penatagunaan air secara bertanggung jawab.
Dalam bidang sosial, perseroan terus berkomitmen membantu pengembangan masyarakat di sekitar tempat perseroan beroperasi, salah satunya melalui donasi pupuk kompos hasil daur ulang kepada para petani di Malang Raya.
Dia bilang, sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Bentoel senantiasa menempatkan ESG di posisi terdepan dalam setiap kegiatan bisnisnya. Dengan begitu, perseroan berkomitmen untuk menjaga lingkungan, berkontribusi kepada masyarakat, dan mengelola perusahaan dengan prinsip tata kelola yang baik.Â
"Melalui upaya ini, kami ingin menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan pemangku kepentingan kami. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan berkualitas untuk semua," tutupnya.
Â
Advertisement