Wall Street Beragam, Investor Cermati Komentar Ketua The Fed Jerome Powell

Wall street bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 28 Juni 2023 dengan indeks Nasdaq catat kenaikan sendirian. Adapun investor mencermati komentar terbaru the Fed.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jun 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 06:30 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 28 Juni 2023.(AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 28 Juni 2023. Indeks S&P 500 sedikit berubah seiring investor mempelajari komentar terbaru tentang laju kebijakan moneter terkait suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed)

Dikutip dari CNBC, Rabu (29/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 74,08 poin atau 0,22 persen ke posisi 33.852,66. Indeks S&P 500 melemah 0,04 persen ke posisi 4.376,86. Indeks Nasdaq naik 0,27 persen ke posisi 13.591,75.

Pada Rabu, 28 Juni 2023, ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell menuturkan, kebijakan moneter yang lebih ketat masih akan datang karena the Fed terus melawan inflasi, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Powell berbicara di depan panel dengan Gubernur Bank of England Andrew Bailey, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dan Guberur Bank of Japan Kazuo Ueda di Forum ECB tentang bank sentral di Sintra, Portugal.

“Kami semua mencerna komentar dari empat bankir besar bank sentral. Dan rasanya pasar benar-benar ingin naik lebih tinggi, tetapi secara keseluruhan, pesan kita suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama berfungsi sebagai batasan hari ini,” ujar dia.

Saham produsen Chip turun setelah the Wall Street Journal melaporkan AS sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor baru ke China. Penerima manfaat kecerdasan buatan Nvidia turun lebih dari 1 persen dan iShares Semiconductor ETF juga susut.

Namun, indeks Nasdaq melawan tren dan ditutup menguat pada hari kedua. Indeks Google, Alphabet naik lebih dari 1 persen. Sedangkan saham Tesla melonjak lebih dari 2 persen. Saham Netflix naik lebih dari 3 persen.

Investor sedang bersiap untuk menutup semester pertama terbaik untuk Nasdaq dalam 40 tahun. Hal ini seiring investor memanfaatkan gelombang optimisme seputar kecerdasan buatan yang secara signifikan mendukung segelintir saham teknologi kapitalisasi besar. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 14 persen dan hampir 30 persen.

Wall Street Semringah, Investor Kembali Lirik Saham Teknologi Angkat Indeks Nasdaq

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melambung pada perdagangan saham Selasa, 27 Juni 2023. Indeks Dow Jones menguat pada perdagangan Selasa pekan ini untuk pertama kalinya dalam tujuh hari karena wall street bersiap untuk akhir semester I 2023.

Selain itu, investor kembali ke saham teknologi. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 212 ,03 poin atau 0,63 persen ke posisi 33.926,74. Indeks S&P 500 naik 1,15 persen ke posisi 4.378,41. Indeks Nasdaq bertambah 1,65 persen ke posisi 13.555,67. Demikian mengutip laman CNBC, Rabu (28/6/2023).

Saham teknologi dan kecerdasan buatan yakni Nvidia, Meta dan Microsoft menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini kembali berbalik arah dari aksi jual. Penguatan sejumlah saham teknologi itu mengangkat indeks Nasdaq. Saham konsumen dan perjalanan juga menguat. Saham Delta Air Lines melambung 6,8 persen, seiring kerek panduan kinerja keuangannya.

Namun, di tengah reli wall street, saham Walgreens melemah 9,3 persen setelah memangkas panduan laba setahun penuh dan melaporkan laba yang lebih lemah dari perkiraan.

 

Kinerja Indeks Saham Acuan

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Di sisi lain, wall street menilai kumpulan data ekonomi baru yang menandakan ketahanan meskipun ada kekhawatiran akan resesi. Data barang tahan lama secara tak terduga meningkat, sementara kepercayaan konsumen meningkat lebih dari yang diharapkan pada Juni. Penjualan rumah baru juga melampaui harapan.

“Semua yang kami dengar tahun ini ada resesi yang tertunda, tetapi kenyataannya ekonomi berada pada pijakan yang kokoh dan kemungkinan resesi menurun dengan setiap data ekonomi,” ujar Chief Market Strategist Carson Group, Ryan Detrick.

Selain itu, pada perdagangan Jumat menandai akhir kuartal II dan paruh pertama 2023. Indeks Nasdaq naik 10,9 persen sejak awal April dan 29,5 persen pada 2023. Menuju semester pertama, kinerja indeks Nasdaq mencatat performa terbaik dalam 40 tahun. Hal ini seiring saham teknologi merosot pada 2022. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing naik 6,6 persen dan 2 persen.

Sepanjang Juni 2023, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup hampir 5 persen lebih tinggi. Sedangkan indeks Dow Jones bertambah 3,1 persen.

 

Penutupan Wall Street pada 26 Juni 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Senin, 26 Juni 2023. Indeks Nasdaq jatuh pada awal pekan seiring investor melakukan aksi jual saham teknologi dan minggu perdagangan terakhir semester pertama.

Dikutip dari CNBC, Selasa (27/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq merosot 1,16 persen ke posisi 13.335,78. Indeks S&P 500 terpangkas 0,45 persen ke posisi 4.328,82. Indeks Dow Jones melemah 12,72 poin atau 0,04 persen ke posisi 33.714,71.

 Kemunduran saham raksasa teknologi berkontribusi besar pada penurunan taham indeks Nasdaq. Saham Nvidia, Alfabet, dan Meta merosot lebih dari 3 persen. Saham Tesla merosot 6 persen seiring Goldman Sachs menurunkan peringkat produsen mobil listrik dengan alasan hambatan harga.

“Pasar sedang dalam proses mencerna. Saham teknologi memimpin, terutama dipimpin oleh saham-saham teknologi berkapitalisasi besar dan Nasdaq 100,” ujar CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan.

Sarhan menuturkan, koreksi terlihat sehat setelah reli yang signifikan di wall street selama saham menahan diri dari aksi jual yang terlihat pada 2022.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya