Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan saham Rabu (5/7/2023).
IHSG ditutup melemah 0,2 persen ke posisi 6.681 disertai dengan munculnya volume penjualan, tetapi keputusan IHSG masih mampu berada di atas moving average (MA) 20 pada perdagangan Selasa, 4 Juli 2023.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG masih mampu bertahan di atas 6.622 sebagai support, posisi IHSG saat ini berada di awal wave c dari wave (i) pada label merah.
Advertisement
"Namun, apabila IHSG kembali menembus 6.622, posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave b dari wave (i) sehingga IHSG masih rawan koreksi ke 6.601-6.632 pada label hitam,” ujar Herditya dalam catatannya, Rabu (5/7/2023).
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.622,6.578 dan level resistance 6.744,6.772.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal (pullback) tetapi dengan volume rendah dna bertahan di atas support garis MA20.
“Selama bertahan di atas support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50 dan MA100,” tulis dia.
Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini di kisaran 6.600-6.750 pada Rabu pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas
1.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness
Saham HRUM menguat 5,7 persen ke 1.580 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan HRUM tertahan oleh MA200.
"Kami perkirakan, posisi HRUM saat ini sedang berada di wave [iii] dari wave 3 sehingga HRUM masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.495-1.540
Target Price: 1.645, 1.790
Stoploss: below 1.465
2.PT Mitra Pinasika Mustika (MPMX) - Buy on Weakness
Saham MPMX terkoreksi 0,9 persen ke 1.060 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama MPMX masih mampu berada di atas 1.010 sebagai stoplossnya, posisi MPMX saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: 1.035-1.060
Target Price: 1.120, 1.165
Stoploss: below 1.010
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS menguat 2,3 persen ke 1.340 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan PGAS masih tertahan oleh MA20.
"Selama masih mampu bertahan di atas 1,305 sebagai stoplossnya, maka posisi PGAS kami perkirakan sedang berada di awal wave [i] dari wave A," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.320-1.335
Target Price: 1.395, 1.460
Stoploss: below 1.305
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR bergerak flat dan ditutup di 6.075, pergerakan SMGR pun masih didominasi oleh volume penjualan.
"Selama SMGR masih mampu bergerak di atas 5.950 sebagai stoplossnya, maka posisi SMGR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii]," kata dia.
Buy on Weakness: 6.025-6.075
Target Price: 6.375, 6.550
Stoploss: below 5.950
Advertisement
Penutupan IHSG pada 4 Juli 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa (4/7/2023). IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah aksi jual saham oleh investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,22 persen ke posisi 6.681,75. Indeks LQ45 susut 0,40 persen ke posisi 948,73. Sebagian besar indeks saham acuan alami koreksi. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.713,99 dan terendah 6.672,27.
Sebanyak 313 saham menguat sehingga angkat IHSG. 233 saham melemah dan 191 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.165.778 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.992.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi melonjak 0,50 persen, sektor saham industri bertambah 0,51 persen, sektor saham nonsiklkal menguat 0,70 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,90 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan naik 0,26 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,20 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,40 persen dan sektor saham transportasi menanjak 0,81 persen.
Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,06 persen, sektor saham properti susut 0,44 persen dan sektor saham teknologi melemah 0,27 persen.
Dikutip dari Antara, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak variasi yang tampaknya dipengaruhi sentimen eksternal dan internal.
Pada perdagangan saham Selasa pekan ini di antara saham teraktif, saham GOTO melemah 2,6 persen, saham BMRI susut 1,87 persen, saham BBRI susut 0,46 persen, dan saham BBCA tergelincir 0,28 persen. Sedangkan saham NICL naik 2,6 persen.
Bursa Saham Asia pada 4 Juli 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 4 Juli 2023. Investor merespons langkah bank sentral Australia pertahankan suku bunga acuan 4,1 persen.
Dikutip dari CNBC, indeks Australia ASX 200 menguat 0,45 persen ke posisi 7.279. Dolar Australia melemah 0,3 persen menjadi 0,665 terhadap dolar Amerika Serikat.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,98 persen menjadi 33.422,53. Indeks Topix tergelincir 0,62 persen ke posisi 2.306,37.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,35 persen menjadi 2.593,31 di tengah indeks harga barang konsumsi melambat 2,7 persen pada Juni. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik menjadi 3.245,35. Indeks Shenzhen bertambah 0,35 persen ke posisi 11.130,30. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,61 persen didorong saham energi dan industri. Indeks Hang Seng teknologi naik 0,7 persen.
Advertisement