Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat dalam jangka pendek pada perdagangan Jumat (14/2/2025). IHSG akan menguji posisi 6.671-6.829.
IHSG merosot 0,48 persen ke posisi 6.613 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Kamis, 13 Februari 2025.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih ada peluang menguat dalam jangka pendek. IHSG akan menguji rentang area 6.671-6.829 untuk membentuk wave (iv) dari wave © pada skenario hitam.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.509,6.480 dan level resistance 6.658-6.698 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dari resistance garis moving average (MA)5 harian dengan volume rendah.
Ia menuturkan, IHSG meski masih berpeluang untuk rebound, tetapi selama di bawah garis MA5 dapat kembali melakukan koreksi dan membuat LL level untuk menyelesaikan target breakdown descending triangle-nya.
"Namun, jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” kata Wafi.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.550-6.750.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 6.560-6.660.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Bank MandiriT bk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) - Buy on Weakness
Saham ACES menguat 3,90% ke 800 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ACES sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii], sehingga ACES masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 765-785
Target Price: 815, 830
Stoploss: below 740
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Spec Buy
Saham BMRI menguat 1,72% ke 5.025 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama BMRI masih mampu berada di atas 4.750 sebagai stoplossnya, posisi BMRI saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] pada skenario hitam.
Spec Buy: 4.840-4.930
Target Price: 5.125, 5.350
Stoploss: below 4.750
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA menguat 10,96% ke 1.670 disertai dengan meningkatnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 1,435 sebagai stoplossnya, posisi MDKA sedang berada pada bagian dari wave C, sehingga MDKA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 1.530-1.630
Target Price: 1.715, 1.800
Stoploss: below 1.435
4.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness
Saham PANI menguat 8,93% ke 12.200 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PANI sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga PANi berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 11.025-11.900
Target Price: 13.100, 14.475
Stoploss: below 10.075
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 13 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan Kamis (13/2/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup merosot 0,48 persen ke posisi 6.613,56. Indeks LQ45 terpangkas 0,85 persen ke posisi 769,73. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.648,15 dan level terendah 6.65,77. Sebanyak 251 saham melemah dan 307 saham menguat. Sedangkan 232 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.020.009 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.350. Investor asing jual saham Rp 817,58 miliar. Dengan demikian, investor asing lepas saham Rp 9,93 triliun sepanjang 2025.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, harga saham CLEO melonjak 6,21 persen ke posisi Rp 1.625 per saham. Harga saham CLEO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.540 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 1.670 dan level terendah Rp 1.470 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.474 kali dengan volume perdagangan 277.698 saham. Nilai transaksi Rp 44 miliar.
Sementara itu, saham CGAS terpangkas 4,04 persen ke posisi Rp 95 per saham. Harga saham CGAS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 100 per saham. Saham CGAS berada di level tertinggi Rp 103 dan level terendah Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.872 kali dengan volume perdagangan 204.831 saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.
Saham ACES melonjak 3,9 persen ke posisi Rp 800 per saham. Saham ACES dibuka stagnan di posisi Rp 770 per saham. Harga saham ACES berada di level tertinggi Rp 800 dan level terendah Rp 765 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.832 kali dengan volume perdagangan 433.219 saham. Nilai transaksi Rp 33,9 miliar.
Sentimen IHSG
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, tekanan eksternal turut menopang pergerakan IHSG yang tertahan di zona melemah.Pasar dinilai tampak memantau prospek dari dampak kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan imbas ekonomi dalam negeri.
“Pada saat inflasi AS naik, tentunya memberikan ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga lanjutan sebagai upaya menekan inflasi, sehingga ekonomi dalam negeri berpotensi tersandera dengan tingkat suku bunga tinggi disaat membutuhkan suku bunga rendah.” Demikian seperti dikutip.
Sehingga, berpotensi membuat dolar AS menguat dan potensi terjadinya capital foreign outflow, karena kenaikan suku bunga AS dapat mempengaruhi arus modal ke Indonesia.
Data inflasi AS tercatat naik menjadi 3 persen year on year (yoy) pada Januari 2025 dari 2,9 persen (yoy) pada Desember 2024, atau di atas ekspektasi 2,9 persen.
Kenaikan inflasi itu berpotensi menekan pemangkasan suku bunga lanjutan, yang memperkecil kemungkinan Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga dan meningkatkan spekulasi tentang potensi kenaikan suku bunga.
Pelaku pasar memiliki pandangan bahwa The Fed akan mempertahan suku bunga lebih lama disaat berusaha menurunkan laju inflasi.
Di sisi lain, optimisme atas potensi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia, setelah pembicaraan via telepon antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pemimpin Ukraina Zelenskiy, tentunya ini akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)