Tambah Modal, Satria Antaran Prima Bakal Terbitkan 2,49 Miliar Saham Lewat Rights Issue

PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) akan rights issue dengan menerbitkan 2,49 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jul 2023, 05:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 05:30 WIB
Rights Issue, Satria Antaran Prima Bakal Terbitkan 2,49 Miliar Saham
PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) atau rights issue. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.

Pada aksi tersebut, perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.496.666.700 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis  Kamis (13/7/2023), seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD I, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk rencana pengembangan usaha perseroan berupa modal kerja.

Perseroan berencana meminta restu pemegang saham atas rencana rights issue ini pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan 21 Agustus 2023.

Pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I sesuai dengan HMETD yang dimilikinya, pemegang saham tersebut akan terdilusi atas kepemilikan sahamnya sebesar maksimum 74,97 persen.

Pelaksanaan HMETD akan memberikan dampak bagi perseroan berupa tambahan modal baru yang akan memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kas perseroan untuk mendukung rencana pengembangan usaha perseroan di masa yang akan datang.

Sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat berdampak signifikan pada profitabilitas, arus kas, perbaikan layanan, percepatan pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, keberlangsungan usaha, dan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Perseroan kepada pemegang saham.

Selain itu, PMHMETD I ini akan meningkatkan jumlah saham yang beredar di masyarakat yang tercatat di pasar modal dalam negeri. Sehingga dengan adanya penambahan modal dengan memberikan HMETD ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan dan likuiditas saham Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Emiten Makin Rajin Galang Dana Lewat Rights Issue, Sudah Tembus Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan jumlah penggalangan dana lewat aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Hingga 29 Mei 2023, Bursa mencatat penggalangan dana lewat aksi ini telah mencapai Rp 22,8 triliun. "Per 29 Mei 2023 terdapat 17 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 22,8 triliun," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna,  kepada wartawan, dikutip Selasa (30/5/2023).

Nyoman menambahkan, angka itu mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, periode Januari-Mei 2021 terdapat 9 perusahaan tercatat yang melaksanakan rights issue dengan nilai fundraised mencapai Rp 4,5 triliun.

Sedangkan pada periode Januari-Mei 2022 terdapat 13 perusahaan tercatat yang melaksanakan rights issue dengan nilai fundraised mencapai Rp 14,3 triliun. Sedangkan data teranyar per 29 Mei 2023, terdapat 17 Perusahaan dengan nilai fundraised sebesar Rp 22,8 triliun.

"Hal ini menunjukkan tren kenaikan dalam 3 tahun terakhir baik dari sisi jumlah perusahaan yang melakukan rights issue maupun nilai dana yang dihimpun," kata Nyoman.

Sebelumnya, BEI mencatat terdapat 25 perusahaan dalam pipeline rights issue per 26 Mei 2023, dengan asumsi saat itu baru ada 16 perusahaan yang gelar rights issue.

Adapun rincian emiten dalam pipeline rights issue berdasarkan sektornya adalah sebagai berikut:

• 1 Perusahaan dari sektor basic materials

• 7 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor energy

• 7 Perusahaan dari sektor financials

• 0 Perusahaan dari sektor healthcare

• 0 Perusahaan dari sektor industrials

• 0 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 


5 Emiten Naik Kelas ke Papan Utama BEI, Siapakah Itu?

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar emiten atau perusahaan tercatat yang mengalami perpindahan papan dari papan pengembangan ke papan utama. Perubahan penempatan papan pencatatan tersebut berlaku sejak 31 Mei 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/5/2023), terdapat lima emiten yang naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama.

Adapun kelima emiten tersebut, yakni PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN).

"Kami sampaikan bahwa berdasarkan ketentuan tersebut Bursa berwenang untuk melakukan penilaian atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan yang dilakukan setiap Mei dan November," tulis Manajemen BEI, dikutip Jumat (26/5/2023).

Selain itu, BEI juga memindahkan sejumlah emiten dari papan utama ke papan pengembangan, yakni PT Hero Supermarket Tbk (HERO) PT City Retail Developments Tbk (NIRO), dan PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY).

"Jika terdapat hal atau peristiwa tertentu yang terjadi pada perusahaan tercatat sebelum tanggal efektif perpindahan papan, Bursa berwenang melakukan perubahan atas pengumuman ini," tulisnya.

 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya