Bursa Asia Pasifik Menguat, Investor Mencerna Penguatan Wall Street

Di Jepang, Nikkei 225 menguat 1%, sedangkan Topix naik 0,94%.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Jul 2023, 08:24 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 08:15 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham atau Bursa Asia-Pasifik menguat karena investor mencerna hasil yang lebih baik dari perkiraan dari Wall Street.

Secara keseluruhan, musim laporan pendapatan dimulai dengan awal yang baik. Dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan, 84% melebihi estimasi laba, menurut FactSet.

Di Jepang, Nikkei 225 menguat 1%, sedangkan Topix naik 0,94%. Sentimen bisnis di antara produsen di Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Juli, menurut survei Reuters Tankan, yang mengukur kepercayaan di antara perusahaan besar Jepang.

Kospi Korea Selatan sedikit naik, dan Kosdaq naik 0,31% setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari 15 bulan pada hari Selasa.

Di Australia, S&P/ASX 200 rebound dari kerugian denga menguat 0,58%. Australia masih menanti rilis angka pengangguran keluar Kamis, dipandang penting bagi bank sentral apakah akan terus menaikkan suku bunga.

Indeks Hang Seng Hong Kong tampaknya akan terus meluncur setelah jatuh lebih dari 2% pada hari Selasa, dengan kontrak berjangka di 18.898 dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 19.015,72.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wallstreet Menguat

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Bursa saham alias wallstreet melonjak memperpanjang kenaikannya karena investor menyambut rilis pendapatan perbankan yang lebih baik dari perkiraan. Kinerja ini mendorong Dow di jalur untuk kenaikan harian terpanjang dalam lebih dari dua tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 366,58 poin atau 1,06 persen, menjadi 34.951,93 poin. Indeks S&P 500 bertambah 32,19 poin atau 0,71 persen, menjadi 4.554,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 108,69 poin atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 14.353,64 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan teknologi dan keuangan memimpin penguatan masing-masing terdongkrak 1,26% dan 1,12%.

Sementara itu, sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 0,82% dan 0,78%.

Wallstreet AS berakhir menguat karena musim laporan keuangan kuartal kedua bergulir. Para pedagang mencerna pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan, dengan lebih banyak bank besar melaporkan hasil yang menggembirakan.

Morgan Stanley, Bank of America dan Bank of New York Mellon kompak melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Dengan kebangkitan kinerja perbankan investasi dan suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan keuntungan pada kuartal kedua. Ketiga saham tersebut masing-masing melonjak 6,45%, 4,42%, dan 4,11%.

Sementara itu, saham Microsoft naik ke rekor penutupan setelah raksasa teknologi itu menetapkan harga yang lebih tinggi pada perangkat lunak terkait kecerdasan buatan (AI). Sahamnya melonjak 4% pada Selasa (18/7/2023), membantu Dow mencapai level tertinggi dalam 15 bulan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya