Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (27/7/2023). Penguatan IHSG terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) kerek suku bunga 25 basis poin (bps).
Dikutip dari RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.948,27. Pada pukul 09.35 WIB, IHSG menguat tipis 0,04 persen ke posisi 6.951. Indeks LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 971,64. Sebagian indeks acuan bervariasi.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.952,43 dan terendah 6.943,18.
Advertisement
Sebanyak 248 saham menguat dan 222 saham melemah. 205 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 296.405 kali dengan volume perdagangan 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.997.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau dan melemah. Sektor saham energi melemah 0,81 persen, sektor saham basic susut 0,52 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,75 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,15 persen.
Sementara itu, sektor saham industri bertambah 0,02 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,29 persen, sektor saham siklikal menanjak 0,79 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,29 persen.
Selain itu, sektor saham teknologi naik 0,69 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,82 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO naik 0,88 persen ke posisi Rp 114 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 113 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 115 dan terendah Rp 113 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.787 kali dengan volume perdagangan 3.179.861. Nilai transaksi Rp 36,2 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat ke posisi 6.948 pada perdagangan Rabu, 26 Juli 2023 di tengah sektor perbankan dan konsumsi yang berlawan.
Hal ini mencerminkan hasil kinerja kuartal II 2023. Di sektor perbankan, saham BBNI melemah 0,8 persen setelah melaporkan kinerja keuangan sesuai harapan. Sedangkan saham BBCA naik 2,2 persen, saham BMRI bertambah 0,5 persen dan BBRI menguat 0,4 persen.
Sementara itu, sektor saham konsumsi cenderung tertekan. Saham SIDO merosot 1,4 persen setelah melaporkan kinerja kuartal II yang mengecewakan. Saham UNVR susut 2 persen, saham CMRY melemah 1,2 persen dan ICBP terpangkas 0,5 persen.
Sedangkan sektor komoditas ungguli indeks didorong lonjakan harga LME dan rotasi investor ke sektor tersebut. Saham NCKL naik 4,4 persen, INCO bertambah 0,8 persen dan ANTM menanjak 0,5 persen.
Top Gainers-Losers pada 27 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham VINS melambung 32,50 persen
- Saham PEGE melambung 24,61 persen
- Saham MAHA melambung 19,63 persen
- Saham ERTX melambung 18,25 persen
- Saham AXIO melambung 10,91 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham HOMI merosot 10,27 persen
- Saham RELF merosot 9,77 persen
- Saham INTD merosot 9,91 persen
- Saham KONI merosot 9,24 persen
- Saham NAYZ merosot 8,57 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham MAHA tercatat 45.883 kali
- Saham DOOH tercatat 14.766 kali
- Saham FILM tercatat 9.400 kali
- Saham SIDO tercatat 8.784 kali
- Saham INET tercatat 7.054 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham MAHA senilai Rp 219,7 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 126,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 123,6 miliar
- Saham CARE senilai Rp 114,3 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 95,6 miliar
Â
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, adapun yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, dari dalam negeri dilaporkan Bank Indonesia (BI) merilis laju pertumbuhan kredit perbankan kembali mengalami perlambatan di periode Juni 2023, bahkan menjadi pertumbuhan paling lambat pada 2023.
BI mencatatkan kredit perbankan pada Juni 2023 hanya tumbuh sebesar 7,76% secara tahunan (YoY). Gubernur BI Perry Warjiyo juga menambahkan bahwa perlambatan itu karena menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha. Namun pembiayaan syariah tumbuh lebih tinggi di level 17,09%Â YoYÂ pada Juni 2023. BI memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2023 dalam kisaran 9% - 11%.
Dari mancanegara, Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve menaikkan kisaran target suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25%-5,5% pada Juli 2023, sesuai dengan ekspektasi pasar sekaligus menjadikannya suku bunga tertinggi sejak Januari 2001.
Sementara itu, inflasi CPI atau Indeks Harga Konsumen di Australia naik menjadi 133,70 poin pada kuartal II-2023 dari 132,60 poin pada kuartal sebelumnya. Dari Asia, Composite Consumer Sentiment Index (CCSI) Korea Selatan berada di level optimis sebesar 103,2 pada Juni 2023, naik dari 100,7 di bulan sebelumnya, serta membaik selama lima bulan beruntun dan mencapai level tertinggi sejak April 2022.Â
Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas:
Â
1.PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
Buy : 2.920
TPÂ : 3.010
Stop loss: <2.860
Saham MIKA secara major tren dalam fase bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. MIKA Berpotensi lanjutkan penguatan dengan membentuk pola morning star. Indikator MACD bar histogram pada momentum positif.
MIKA menganggarkan belanja modal senilai Rp800 miliar di tahun 2023, lebih tinggi dari anggaran tahun 2022 sebesar Rp750 miliar. Capex tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan tiga rumah sakit baru, serta meningkatkan kualitas dan kompleksitas pelayanan rumah sakit.
Â
2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Buy : 181
TPÂ : 187
Stop loss: <175
Saham BRMS berpotensi melanjutkan penguatan, pergerakan harga di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. Volume menguat dan Indikator MACD bar histogram dalam level positif.
PT Bumi Resources Minerals Tbk  mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 186% YoY menjadi US$15,8 juta per Juni 2023. Lonjakan pendapatan terbesar pada segmen penjualan emas yang naik 203% YoY menjadi US$14,8 juta.
Laba bersih tercatat tumbuh 44%Â YoYÂ menjadi US$5,6 juta. Lonjakan kinerja BRMS sejalan dengan tambang emas baru di Palu yang baru beroperasi akhir tahun 2022. Pada September 2023, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas penuh hingga 4.000 ton bijih per tahun.
Â
3.PT Indosat Tbk (ISAT)
Buy : 8.600
TPÂ : 8.850
Stop loss: <8.450
Saham ISAT dalam jangka pendek sideways, berpotensi menguat membentuk pola candlestick morning star. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
ISAT pada Kuartal I-2023 mencatat pertumbuhan Average Revenue per User (ARPU) menjadi Rp32,9 ribu, naik dari Rp32,0 ribu pada periode yang sama tahun 2022. Jumlah pelanggan terakselerasi 4,1% YoY menjadi 98,5 juta. Capaian tersebut mendorong pendapatan tumbuh 9,9% YoY di level Rp11,94 triliun, EBITDA juga terakselerasi 21,7% YoY di level Rp5,32 triliun.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement