Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 14 Agustus 2023. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melesat didorong saham produsen chip dan teknologi.
Dikutip dari CNBC, Selasa (15/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,58 persen ke posisi 4.489,72. Indeks Nasdaq melesat 1,05 persen ke posisi 13.788,33. Indeks Dow Jones melambung 26,23 poin atau 0,07 persen ke posisi 35.307,63.
Baca Juga
Saham Nvidia melesat 7,1 persen, menandai perubahan haluan untuk raksasa produsen chip yang alami aksi jual sehingga turun 8,5 persen pekan lalu. Saham Nvidia menguat setelah Morgan Stanley menegaskan kembali Nvidia sebagai top pick jelang laporan laba.
Advertisement
Saham produsen chip secara keseluruhan juga melonjak dengan VanEck Semiconductor ETF (SMH) naik 3 persen, meski masih turun lebih dari 6 persen pada Agustus.
Pergerakan itu terjadi karena saham telah berjuang untuk mempertahankan reli pada 2023. Pekan lalu, indeks saham S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing turun 0,3 persen dan 1,9 persen. Koreksi indeks saham Nasdaq beruntun dalam dua minggu. Sedangkan indeks Dow Jones naik 0,5 persen selama empat minggu dalam lima minggu.
Pekan ini pergerakan saham didorong oleh keadaan konsumen AS dengan laporan laba dari Home Depot, Target dan Walmart. Data penjualan ritel pada Juli juga akan dirilis Selasa pagi.
Laporan laba datang setelah serangkaian laporan inflasi pekan lalu yang menunjukkan kenaikan harga telah berkurang dari puncak setelah pandemi COVID-19. Namun, inflasi itu masih di atas target 2 persen dari the Federal Reserve.
“Pasar saat ini bukan mimpi di pertengahan musim panas. Beberapa retracement (koreksi-red) pasar sejak 31 Juli menunjukkan kepada pasar jeda yang kemungkinan telah terjadi, dari pada akhir pasar bullish,” tulis Chief Investment Strategist Oppenheimer John Stoltzfus dalam catatannya dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, koreksi kemungkinan apa yang telah terjadi sejauh ini. “Koreksi seperti itu kami rasa kemungkinan besar sehat, dari pada menandai awal dari berakhirnya bull market yang muncul dari kondisi pasar yang alami aksi jual tahun lalu,” ujar Stoltzfus.
Prediksi Saham Teknologi
Sementara itu, the Portfolio Manager Independent Solutions Wealth Management Paul Meeks sedang mempersiapkan koreksi saham teknologi dalam beberapa minggu ke depan. Hal itu dapat menawarkan peluang pembelian yang unik bagi investor yang ingin merebut pemenang di antara saham yang berkaitan dengan kecerdasan buatan pada 2023.
“Sayangnya, seluruh sektor mengalami overbought, dan sekarang kami mulai melihat beberapa kenyataan. Kami mulai melihat beberapa konsolidasi, dan menurut saya konsolidasi mungkin akan berlanjut sedikit lebih jauh,” ujar the Portfolio Manager Independent Solutions Wealth Management Paul Meeks.
Ia menambahkan kalau belum membeli saham Micron Technology karena lonjakan harga saham baru-baru ini. Namun, ia tetap awasi saham tersebut dan mengharapkan pertumbuhan aplikasi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan permintaan chip dalam jangka panjang.
“Perusahaan chip memang menjual ke beberapa aplikasi konsumen yang sama seperti smartphone dan pc, tetapi pendorong IA dari micron akan terlihat jelas,” tutur dia.
Advertisement
Investor Menanti Laporan Keuangan Home Depot
Selain itu, investor juga menanti hasil kinerja keuangan dari Home Depot pada Selasa pekan ini. Laporan kinerja keuangan Home Depot penting untuk diperhatikan karena sejumlah alasan. Pertama, komponen Dow Jones dan memiliki bobot laba terbesar dari peritel mana pun di luar Amazon.
Selain itu, Home Depot lebih berpengaruh ketimbang portofolio saham Walmart dan Target jika digabungkan di S&P 500 untuk laba.
Namun, banyak laporan terkait rumah lainnya menunjukkan mungkin ada masalah dengan Home Depot. Perusahaan produsen cat dan pelapis PPG Industries baru-baru ini mencatat penjualan rumah lebih rendah karena permintaan yang menyusut.
Penutupan Wall Street pada 11 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 11 Agustus 2023. Indeks Nasdaq tertekan dan membukukan penurunan dalam dua minggu berturut-turut pada 2023 seiring saham semikonduktor menjadi beban.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (12/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq susut 0,6 persen ke posisi 13.644,85. Koreksi indeks Nasdaq seiring aksi jual di saham semikonduktor antara lain saham Advanced Micro Devices, Nvidia, dan Micron.
Sementara itu, the VanEck Semiconductor ETF (SMH) susut 5,2 persen, dan catat kinerja mingguan terburuk sejak Oktober 2022. Di sisi lain, indeks S&P 500 melemah terbatas 0,1 persen ke posisi 4.464,05.
Indeks Dow Jones bertambah 105,25 poin atau 0,3 persen ke posisi 35.281,40. Indeks Dow Jones melambung ditopang kenaikan saham Chevron dan Merck & Co masing-masing 2,1 persen dan 1,8 persen.
Saham Disney reli setelah laporan laba keluar pada Rabu pekan ini. Akan tetapi, pada perdagangan Jumat pekan ini, saham Disney merosot 2,99 persen menjadi USD 89,02. Meski demikian, saham Disney menguat 3,2 persen. Kenaikan saham Disney itu terbesar sejak Maret.
Untuk kinerja mingguan, indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing turun sekitar 0,3 persen dan 1,9 persen. Dua indeks acuan itu membukukan penurunan dalam dua minggu berturut-turut. Sebelumnya, indeks Nasdaq merosot dalam empat minggu pada Desember 2022.
Sedangkan indeks Dow Jones naik 0,6 persen pada pekan ini. Pada awal pekan ini, investor memiliki banyak hal untuk dirayakan. Indeks harga konsumen atau inflasi Juli melemah dari yang diantisipasi. Harga naik 3,2 persen secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan konsensus indeks Dow Jones sebesar 3,3 persen.
Advertisement