Royaltama Mulia Kontraktorindo Catat Laba Bersih Rp 16,2 Miliar hingga Semester I 2023

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) mencatat pendapatan usaha melonjak 113,9 persen dan laba bersih naik 150,9 persen pada semester I 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Agu 2023, 12:09 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 12:07 WIB
Royaltama Mulia Kontraktorindo Catat Laba Bersih Rp 16,2 Miliar hingga Semester I 2023
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) melaporkan kinerja keuangan semester I 2023. (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 134,4 miliar atau meningkat secara signifikan sebesar 113,9 persen year on year (YoY) hingga semester I 2023.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan segmen jasa pertambangan dan penyewaan alat berat yang masing-masing memiliki kontribusi sebesar 76 persen dan 24 persen. 

Berdasarkan laporan keuangan in-house Juni 2023, Royaltama Mulia Kontraktorindo mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa pertambangan sebesar Rp 102,2 miliar atau meningkat sebesar 121,1 persen YoY.

Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume OB removal yang meningkat sebesar 56,6 persen YoY menjadi 1,4 juta Bcm. Selain peningkatan OB removal, jumlah produksi batubara dan muatan Train Loading System (TLS) juga meningkat masing-masing sebesar 45,7 persen YoY dan 40,2 persen YoY. 

Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa penyewaan alat berat pertambangan sebesar Rp32,2 miliar atau meningkat sebesar 94,1 persen YoY. 

Perseroan selalu mengoptimalkan biaya dengan efisiensi penggunaan bahan bakar pada kegiatan operasionalnya. Hingga periode Juni 2023 Perseroan telah menggunakan bahan bakar sebesar 624,5 ribu liter, atau meningkat sebesar 16,9 persen YoY seiring pertumbuhan volume muatan kereta dengan TLS. 

Namun, Perseroan dapat mengurangi rasio penggunaan bahan bakar per MT batu bara yang dimuat dengan TLS dari 1,18 liter/MT pada tahun lalu menjadi 0,98 liter/MT pada tahun ini atau lebih efisien sebesar 16,6 persen YoY. 

Laba Bersih

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha dan optimalisasi biaya operasional, Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp16,2 miliar atau meningkat sebesar 150,9 persen YoY pada semester I 2023. 

Aset Perseroan tumbuh sebesar 88,7 persen pada Juni 2023 karena peningkatan aset alat berat pertambangan yang sebagian besar dibiayai dari aktivitas pendanaan. Hal ini menyebabkan liabilitas Perseroan meningkat sebesar 164,6 persen pada periode yang sama menjadi Rp303,6 miliar. 

Jaga Rasio Keuangan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Untuk memastikan keberlangsungan usaha dengan penerapan tata kelola yang baik, Perseroan selalu berupaya menjaga rasio keuangan sesuai dengan ketentuan kredit.

Hingga Juni 2023, Perseroan telah memenuhi semua ketentuan rasio keuangan kredit dengan rasio DER dan EBITDA Perseroan masing-masing mencapai 2,3 kali dan 9,8 kali. Selain itu, seiring dengan peningkatan laba bersih usaha, modal Perseroan juga meningkat sebesar 13,9 persen pada periode yang sama.

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menjelaskan, kinerja operasional Perseroan pada semester I tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung. Secara rata-rata, Perseroan telah mencapai ±40 persen target operasional 2023 pada semester I tahun ini. 

"Sejatinya, pencapaian tersebut masih dapat dioptimalkan dan sesuai ekspektasi kami jika cuaca cukup mendukung pada semester pertama tahun ini. Hal tersebut juga menjadi tantangan pada penyelesaian hauling road sepanjang 39 km. Namun, kami tetap optimis dengan kondisi cuaca yang jauh lebih baik pada semester selanjutnya, Perseroan dapat menggenjot produksi batubara dan menyelesaikan proyek hauling road serta mencapai target tahun ini,” kata William dalam keterangan resminya, Senin (21/8/2023)

 

 

 

Realisasi Belanja Modal hingga Juni 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Direktur Keuangan Perseroan, Nathania Saputra juga menyampaikan total penggunaan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Juni 2023 sebesar Rp109,7 miliar atau telah tercapai sekitar 70 persen dari dana yang dianggarkan tahun ini.

Dengan penggunaan dana tersebut dapat mendukung Perseroan untuk meningkatkan volume batubara secara signifikan dan meningkatkan pendapatan usaha. 

Target Perseroan

"Pada tahun ini kami menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 363,1 miliar dan laba bersih sebesar Rp 41,6 miliar dengan meningkatnya produksi batubara dari tambang in-house TBBE milik RMKE. Perseroan telah mencapai target pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 37,0 persen dan 39,3 persen dari target tahun ini hingga Juni 2023,” kata Nathania.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra mengatakan, pihaknya bersyukur Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik dan masih bertumbuh pada semester I tahun ini. 

"Ke depannya, Manajemen Perseroan masih optimis untuk mencapai target tahun ini dengan volume batubara yang jauh lebih besar pada semester II 2023. Dengan suksesnya proses IPO RMKO pada 31 Juli 2023 lalu, mendukung Perseroan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana IPO pada kegiatan operasionalnya," kata Vincent.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya