Archi Indonesia Targetkan Percepatan Optimalisasi Produksi Usai Amankan Pendanaan

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menambah dana baru sebesar USD 110 juta untuk mempercepat pencapaian target dan pengembangan berkelanjutan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Agu 2023, 16:10 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2023, 16:08 WIB
Aktivitas armada penambangan di Tambang Emas Toka Tindung, Sulawesi Utara. (Foto: Archi Indonesia)
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) berhasil melaksanakan remediasi Pit Araren sesuai target yang direncanakan hingga semester I 2023.(Foto: Archi Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) berhasil melaksanakan remediasi Pit Araren sesuai target yang direncanakan hingga semester I 2023.

Bahkan, Perseroan mengamankan penambahan dana baru sebesar USD 110 juta dari fasilitas sindikasi yang diberikan oleh beberapa perbankan nasional dan swasta pada pertengahan Agustus 2023 untuk mempercepat pencapaian target ke depannya serta pengembangan berkelanjutan. 

Fasilitas sindikasi ini memberikan keuntungan tambahan bagi Archi Indonesia melalui bunga yang lebih rendah serta jangka waktu pembayaran sampai dengan lima tahun sehingga cashflow Perseroan menjadi lebih baik.

Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan, tambahan dana ini membuktikan bank, sebagai salah satu stakeholder percaya strategi dan kinerja Perseroan berjalan sesuai dengan target yang direncanakan serta ARCI memiliki potensi yang sangat besar ke depannya.

"Tambahan dana ini nantinya akan digunakan untuk mempercepat peningkatan produksi dan pengembangan berkelanjutan melalui pengembangan pit (lubang tambang), pembangunan infrastruktur pertambangan, ekspansi pabrik pengolahan serta penambangan bawah tanah (underground),” kata Rudy dalam keterangan resminya, Rabu (23/8/2023).

Proyek-proyek strategis yang berhubungan dengan percepatan peningkatan produksi ini diharapkan akan rampung di antara akhir 2023 hingga 2024. Terkait rencana penambangan underground, saat ini Perseroan telah bekerjasama dengan salah satu kontraktor spesialis penambangan underground untuk memulai kegiatan penambangannya pada awal 2024.

 

 

Kegiatan Eksplorasi

Armada penambangan di Tambang Emas Toka Tindung, Desa Winuri, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (Foto: Archi Indonesia)
Armada penambangan di Tambang Emas Toka Tindung, Desa Winuri, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (Foto: Archi Indonesia)

Sementara itu, menilik kegiatan eksplorasi khususnya di wilayah Utara dan Selatan Pit selama semester I 2023, telah memberikan hasil positif atas pengeboran yang dilakukan.

Berdasarkan hasil pengujian kadar logam (assay) lebih lanjut, didapatkan bijih dengan kadar rata-rata emas tiga gram per ton (3 g/t) dengan ketebalan yang sangat signifikan. Kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah reserve dan resources serta memperpanjang umur penambangan (life of mines) Perseroan.

Di sisi lain, Perseroan juga berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis serta memperkuat sinergi sebagai perusahaan pertambangan emas yang terintegrasi. Perseroan, melalui anak perusahaan, LotusArchi, memulai lini bisnis baru dalam bidang Pemurnian Emas pada kuartal III 2023.

“Saat ini, LotusArchi sudah menyelesaikan proses instalasi pemurnian di seluruh pabrik dengan kapasitas 30 ton emas setiap tahunnya. Dengan kapasitas ini diharapkan mampu memurnikan dore bullion Perseroan maupun dari tambang lain. Kami yakin sebagai perusahaan emas terintegrasi yang memiliki rekam jejak produksi yang tinggi dan cadangan emas besar serta potensi lainnya akan terus mendorong kinerja ARCI kian terbang tinggi,” ujar dia.

Emiten Tambang Emas Archi Indonesia Kantongi Pinjaman USD 365 Juta

Pertambangan milik PT Archi Indonesia Tbk
Pertambangan milik PT Archi Indonesia Tbk

Sebelumnya, emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan anak usaha meraih pinjaman sebesar USD 365 juta atau sekitar Rp 5,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.298 per dolar Amerika Serikat).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (20/8/2023), PT Archi Indonesia Tbk telah menandatangani fasilitas sindikasi pinjaman berjangka yang dijamin pada 16 Agustus 2023 atau perjanjian ketentuan umum pembiayaan.

Dalam perjanjian itu, PT Meares Soputan Mining (MSM), PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), PT Archi Indonesia Tbk bertindak sebagai peminjam. Selain itu ada juga yang terlibat dalam transaksi pinjaman tersebut yakni Archipelago Resources Pte Limited (ARPTE), PT Karya Kreasi Mulia (KKM), PT Jasa Pertambangan Perkasa (JPP).

Adapun MSM, TTN, KKM dan JPP merupakan entitas anak perseroan yang kepemilikan sahamnya secara mayoritas dimiliki Archi Indonesia. Adapun ARPTE perseroan terbatas yang didirikan di Singapura berdasarkan hukum Singapura. ARPTE merupakan entitas anak perseroan yang kepemilikan sahamnya dimiliki secara langsung oleh perseroan.

Sementara itu, Bank Mandiri bertindak sebagai coordinator atau bank koordinasi, arranger dari perjanjian fasilitas konvensional, arranger perjanjian fasilitas MMQ, agen fasilitas global untuk pigak pembiayaan, agen fasilitas dalam dokumen pembiayaan konvensional, agen jaminan bersama pihak yang dijamin atau agen jaminan bersama, dan bank rekening dalam negeri.

Sedangkan Bank Syariah Indonesia bertindak sebagai arranger perjanjian fasilitas MMQ, agen syariah dalam dokumen pembiayaan MMQ.

“Fasilitas ini salah satunya akan digunakan untuk belanja modal sehubungan dengan Pit Araren dan penambahan cadangan melalui kegiatan eksplorasi,” tulis manajemen perseroan.

 

 

Jangka Waktu Pinjaman

Archi Indonesia
Salah satu pit tambang emas Toka Tindung Milik PT Archi Indonesia Tbk

Adapun dengan fasilitas itu, utnag bank jangka panjang perseroan dan entitas anak akan menjadi sebesar USD 365 juta. Selain itu, biaya keuangan perseroan dan entitas anak akan meningkat.

“Nilai transaksi sama dengan sekitar 147 persen dari total ekuitas konsolidasi perseroan berdasarkan laporan keuangan tahun 2022 yang diaudit,” tulis perseroan.

Transaksi pinjaman tersebut berjangka waktu lima tahun sejak tanggal penandatanganan dokumen pembiayaan usaha. Adapun bunga pinjaman dengan Term SOFR 3 bulan + 3,75 persen per tahun.

Jaminan pinjaman atas transaksi itu antara lain gadai atas saham, gadai atas rekening bank, fidusia atas piutang, fidusia atas klaim asuransi. Selain itu, fidusia atas barang bergerak, fidusia atas bangunan, fidusia atas barang persediaan, penanggungan dan pemberian ganti rugi oleh perseroan yakni MSM, TTN, ARPTE, KKM dan JPP. Kemudian pengalihan untuk penjaminan atas kontrak-kontrak.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya