Bursa Saham Asia Melejit Jelang Keputusan Bank Sentral di Indonesia dan Korea Selatan

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, 24 Agustus 2023. Investor mencermati keputusan bank sentral Korea Selatan dan Bank Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Agu 2023, 08:25 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 08:24 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis (24/8/2023) (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis (24/8/2023). Bursa saham Asia melesat jelang keputusan suku bunga bank sentral Korea Selatan dan Indonesia.

Dua bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga acuan masing-masing 3,5 persen dan 5,75 persen.

Sementara itu, indeks harga produsen Korea Selatan naik 0,2 persen year on year (YoY), pertumbuhan PPI yang melambat selama 13 bulan berturut-turut.

Investor juga akan menilai laba produsen chip Nvidia yang dirilis Kamis pagi. Perusahaan hasilkan kinerja keuangan melampaui harapan pada kuartal II dan keluarkan panduan optimis untuk periode saat ini.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,44 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,13 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,42 persen. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,04 persen dan indeks Kosdag melesat 1,55 persen.

Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.973. Indeks berpotensi menguat mengingat penutupan perdagangan sebelumnya berada di posisi 17.845,92.

Di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks Dow Jones naik 0,5 persen. Indeks S&P 500 bertambah 1,1 persen, dan catat kinerja terbaik sejak 30 Juni. Indeks Nasdaq melambung 1,6 persen.

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023. Hal ini seiring investor menilai survei aktivitas bisnis swasta dari Australia dan Jepang. Selain itu, inflasi dari Singapura.

Dikutip dari CNBC, di Australia, indeks ASX 200 naik 0,38 persen ke posisi 7.148,4, dan alami kenaikan dalam tiga hari berturut-turut. Aktivitas bisnis Australia alami kontraksi pada laju tercepat dalam 19 bulan, menurut Juno Bank. Indeks purchasing managers berada di posisi 47,1 pada Agustus 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indeks Hang Seng

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks Nikkei 225 menguat 0,48 persen dan berada di posisi 32.010,26. Indeks Topix bertambah 0,5 persen ke posisi 2.277,05. Dua indeks saham acuan itu mencatat keuntungan dalam tiga hari berturut-turut.

Jepang mencatat ekspansi lebih cepat dalam aktivitas bisnisnya. Indeks PMI Agustus tercatat 54,3 dibandingkan Juli 53,8.

Namun, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,41 persen menjadi 25.05,5. Indeks Kosdaq tergelincir 1,17 persen ke posisi 882,87.

Indeks Hang Seng bertambah 0,37 persen. Sedangkan bursa saham China melemah. Indeks acuan CSI 300 anjlok 1,6 persen ke posisi 3.696,63. Indeks Straits Times Singapura naik tipis 0,29 persen setelah inflasi inti Singapura menguat 3,8 persen pada Juli tahun lalu.


Penutupan Wall Street pada 23 Agustus 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023. Pelaku pasar menanti rilis laporan keuangan Nvidia, seiring euforia kecerdasan buatan di wall street.

Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi juga menjadi katalis di wall street yang meningkatkan sentimen di investor. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 184,15 poin atau 0,5 persen ke posisi 34.472.

Indeks S&P 500 menguat 1,1 persen ke posisi 4.436,01, dan mencatat kinerja harian terbaik sejak 30 Juni.

Indeks Nasdaq menguat 1,6 persen ke posisi 13.721,03, dan mencatat penguatan dalam tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, Nvidia dijadwalkan melaporkan laba kuartal II setelah bel penutupan. Analis yang disurvei oleh Refinitiv prediksi Perusahaan akan melaporkan lonjakan laba dan pendapatan.

Saham Nvidia mencatat kinerja terbaik di indeks S&P 500 pada 2023. Saham Nvidia sudah melonjak lebih dari 200 persen seiring investor mendukung prospek Perusahaan terkait artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Investor akan melihat laporan keuangan itu untuk mencari tanda tren AI mempunyai momentum lebih besar. Jika tidak, kemungkinan penurunan pada Agustus akan berkepanjangan. Saham Nvidia menguat lebih 3 persen jelang rilis laporan keuangan.

“Saya pikir saat ini hampir tidak ada yang penting terhadap arah pasar dalam jangka pendek di luar laba Nvidia karena jelas keseluruhan narasi dengan melemahnya manufaktur dan masih kuatnya konsumen serta merta sesuai dengan arah pasar saat ini karena kelipatannya telah berkembang,” ujar Chief Investment Officer Gratus Capital, Todd Jones.


Menanti Pertemuan The Fed

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Meski Nvidia mencatat posisi terbesar dalam strategi saham Perusahaan, Jones menuturkan, pihaknya kurangi kepemilikan teknologi lainnya.

Di sisi lain, pelaku pasar menyambut baik penurunan imbal hasil. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi sejak 2007 pada Senin, 21 Agustus 2023 mencapai 4,35 persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun lebih dari 11 basis poin menjadi 4,21 persen pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023.

Di sisi lain, saham produsen pakaian atletik melawan tren positif pasar secara umum. Saham tersebut melemah di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan melambatnya permintaan.

Saham Nike turun selama 10 hari berturut-turut, rekor penurunan terpanjang. Saham Nike melemah 2,7 persen. Saham Foot Locker terpangkas 28,3 persen setelah melaporkan penurunan penjualan dan menurunkan panduan kinerja untuk kedua kali pada 2023. Menurut FactSet, saham FootLocker catat penurunan terbesar dalam satu hari.

Investor juga menantikan dimulainya simposium Federal Reserve (the Fed) selama dua hari di Jackson Hole, Wyoming yang dimulai pada Kamis waktu setempat. Ketua the Fed Jerome Powell akan sampaikan pidatonya pada Jumat pekan ini.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya