Gandeng Trina Solar, Grup Sinar Mas Bangun Pabrik Sel dan Modul Surya Terintegrasi di Jawa Tengah

Grup Sinar Mas melalui PT Daya Sukses Makmur Selaras dan PT Agra Surya Energi menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Agu 2023, 15:47 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 15:45 WIB
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Agra Surya Energi yang menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia. (Foto: Istimewa)
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Agra Surya Energi yang menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Grup Sinar Mas melalui PT Daya Sukses Makmur Selaras, entitas anak tidak langsung dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan PT Agra Surya Energi yang menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia.  Hal ini untuk mendukung percepatan pengembangan serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Di bawah naungan PT Trina Mas Agra Indonesia, akan hadir pabrik dengan kapasitas produksi awal sebesar 1 gigawatt peak per tahun bernilai investasi lebih dari USD 100 juta ini, di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah, yang menggunakan teknologi i-TOPCon cell and module termutakhir. 

Wakil Presiden Direktur Dian Swastatika Sentosa, Lokita Prasetya mengatakan, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk mendukung program peningkatan bauran energi baru terbarukan pemerintah Indonesia dan PT PLN (Persero) melalui penyediaan sel surya dan panel surya produksi dalam negeri yang sesuai dengan tingkat konsumsi dalam negeri dengan merek yang bankable. 

“Kami optimistis beroperasinya pabrik ini akan mendukung upaya bersama bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang bersih serta terbarukan. Dengan harapan rantai produksi panel surya di negara kita terus menguat, sehingga ke depannya, produk yang dihasilkan menjadi semakin kompetitif, dan dengan kualitas yang semakin baik. Hal mana sangat penting karena peluang pasar yang ada masih sangat terbuka,” ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (28/8/2023). 

Pabrik panel dan sel surya diharapkan dapat beroperasi secara komersial masing-masing pada kuartal kedua dan kuartal III 2024. Para pihak dalam kemitraan ini berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik hingga mencapai 3 gigawatt peak dalam 2-3 tahun mendatang.

Komitmen Perseroan

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Agra Surya Energi yang menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia. (Foto: Istimewa)
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Agra Surya Energi yang menggandeng Trina Solar untuk mengembangkan pabrik manufaktur sel surya dan modul surya terintegrasi pertama di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menyebut kehadiran fasilitas produksi di Kendal adalah komitmen perusahaan di bawah naungan Sinar Mas dalam mendukung percepatan transisi energi guna menurunkan pelepasan emisi karbon yang pemanfaatannya diharapkan mencapai hingga 31 persen pada 2050, dengan capaian net zero emission pada 2060. 

“Karena meluasnya pemanfaatan energi surya, akan memberikan nilai tambah tak hanya bagi kami, namun juga para penggunanya, baik dari lingkup sektor industri maupun residensial, serta tentunya lingkungan hidup kita,” kata Ferry.

Turut hadir dalam peresmian, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Eko S. A. Cahyanto, Bupati Kabupaten Kendal, Dico Mahtado Ganinduto, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, serta Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin. 

Dian Swastatika Sentosa adalah salah satu pilar usaha Sinar Mas di bidang energi dan infrastruktur yang telah mengembangkan beberapa pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas total mencapai 900 MW.

Trina Solar adalah produsen modul PV surya terkemuka di dunia yang terdaftar sebagai salah satu dari Tier 1 AAA bankable solar panel oleh Bloomberg New Energy Finance (BNEF) dan secara konsisten mempertahankan posisinya sebagai 5 perusahaan dengan kapasitas produksi terbesar di dunia. 

Sementara PT Agra Surya Energi adalah perusahaan dalam negeri yang berfokus pada pengembangan PLTS atap, dengan portfolio dan rencana pengembangan PLTS atap yang saat ini mencapai lebih dari 100 MWp.

 

Dian Swastatika Sentosa Jual Saham GEMS Rp 1,6 Triliun

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjual saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 25 Agustus 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/8/2023), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjual 259.905.193 saham dengan harga saham Rp 6.500. Dengan demikian, total penjualan saham DSSA itu sekitar Rp 1,68 triliun. Perseroan menyatakan menjual 259,90 juta saham GEMS untuk melepas sebagian investasi.

“Pelepasan sebagian investasi sehingga kepemilikan saham perseroan di GEMS menjadi 51 persen dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra.

Setelah penjualan saham itu, Dian Swastatika Sentosa memiliki 3.000.000.100 saham GEMS. Sebelumnya perseroan mengenggam 3.259.905.293 saham atau setara 55,42 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Agustus 2023, saham DSSA turun 0,39 persen ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA dibuka turun 200 poin ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 51.000 dan terendah Rp 51.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 4 kali dengan volume perdagangan 372 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Sedangkan saham GEMS melambung 2,91 persen ke posisi Rp 7.075 per saham. Saham GEMS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 6.900 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 7.300 dan terendah Rp 6.875 per saham. Total frekwensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 2.631.426 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya