Anak Usaha Delta Dunia Raih Fasilitas Pembiayaan Sindikasi Syariah Pertama Senilai Rp 920 Miliar

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) meraih pembiayaan sindikasi syariah dari Bank Muamalat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Sep 2023, 21:19 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 21:07 WIB
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) (Foto: PT Delta Dunia Makmur Tbk)
Anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan pembiayaan sindikasi syariah pertama.(Foto: PT Delta Dunia Makmur Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan pembiayaan sindikasi syariah pertama dalam sejarah perusahaan dengan nilai total fasilitas pembiayaan sebesar USD 60 juta atau setara Rp 920 miliar.

Dalam fasilitas pembiayaan ini, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berpartisipasi senilai USD 50 juta sekaligus berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) agen fasilitas, dan agen jaminan. Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028.

Direktur Bukit Makmur Mandiri Utama Nanang Rizal Achyar mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Bank Muamalat. 

"Kami bangga dan berterima kasih atas dukungan fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat yang merupakan salah satu pemimpin perbankan syariah di Indonesia. Pendanaan baru dengan pricing yang kompetitif ini sekaligus menjadi bukti kredibilitas BUMA sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batu bara terkemuka di Indonesia," ujar dia dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/9/2023).

Pendanaan ini akan BUMA gunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA. Ia berharap kerja sama ini juga dapat berlanjut ke kerja sama yang lebih luas.

SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y. Noor mengatakan, pihaknya menyambut baik sinergi dengan Grup Delta Dunia melalui salah satu anak usahanya, BUMA. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bank pertama mumi syariah di Tanah Air ini untuk berkontribusi dalam pembiayaan sindikasi syariah, khususnya dalam denominasi dolar AS.

Selain itu, kerja sama ini juga dapat menjadi pintu masuk Bank Muamalat untuk memberikan layanan kepada karyawan BUMA, termasuk diantaranya pembiayaan multiguna.

"Partisipasi ini tentunya semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi dan menunjukkan komitmen aktif kami dalam mendukung perusahaan nasional. khususnya di sektor energi. Di samping itu, kami optimistis kontribusi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat yang saat ini sedang dalam proses listing di Bursa Efek Indonesia," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diversifikasi Usaha

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group Iwan Fuad Salim menyatakan optimismenya terhadap aksi korporasi Bank Muamalat dan BUMA. 

Sebagai grup perusahaan yang memiliki komitmen pertumbuhan jangka panjang, salah satu strategi Perseroan adalah untuk terus meningkatkan permodalan guna mendukung upaya perusahaan dalam menerapkan langkah-langkah strategis di seluruh wilayah operasional perusahaan. 

"Dengan bisnis perusahaan yang terus bertumbuh, kami optimistis dapat terus mendukung agenda pertumbuhan ekonomi pemerintah, sekaligus memberikan dampak positif di bidang sosial dan lingkungan secara luas, selaras dengan komitmen environmental, social, dan governance (ESG) perusahaan," kata Iwan.

BUMA sebagai bagian dari Delta Dunia Group merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menjalankan strategi diversifikasi. 

Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021.

Pada kuartal I 2023, bisnis metallurgical coal dan infrastruktur Grup Delta Dunia berhasil menyumbang 15 persen pendapatan grup. Didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar USD 409 juta atau setara Rp 6,13 triliun atau meningkat 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini merupakan langkah besar bagi kami. Kami berharap kerja sama dengan Bank Muamalat akan membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi kedua pihak di masa depan," ujar Nanang.

 

 


Delta Dunia Makmur Tebar Dividen Final Setara Rp 29,75 Miliar

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan membagikan dividen tunai final sebesar USD 2 juta atau sekitar Rp 29,75 miliar (kurs Rp 14.877,35 per USD). Rencana pembagian dividen tunai final itu telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 8 Juni 2023.

Adapun total dividen tunai yang dibagikan perseroan atas laba bersih tahun buku 2022 yakni sebesar USD 7,15 juta. Sebesar USD 5,15 juta telah dibayarkan kepada pemegang saham perseroan sebagai dividen interim tunai pada 30 Desember 2022. Sisanya sebesar USD 2 juta akan dibayarkan kepada pemegang saham Delta Dunia Makmur dalam bentuk dividen tunai final.

Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 28,64 juta. Selain untuk dividen, sebesar USD 21,5 juta sisa laba bersih periode tersebut akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan perseroan.

Total saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 93,5 juta. Kemudian ekuitas pada periode yangs ama tercatat sebesa USD 256,23 juta.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/6/2023), berikut jadwal pembagian dividen PT Delta Dunia Makmur Tbk:

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 16 Juni 2023

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 Juni 2023

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2023

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 21 Juni 2023

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 20 Juni 2023 pukul 16.00 WIB

Tanggal pembayaran dividen: 7 Juli 2023 


Guyur Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group memutuskan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar USD7,15 juta atau sekitar Rp 106,3 miliar. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sebelumnya, Delta Dunia Group telah membayarkan dividen interim sebesar USD5,15 juta atau sekitar Rp76,6 miliar kepada pemegang saham pada tanggal 30 Desember 2022. Sebesar USD 2 juta sisanya, atau sekitar Rp29,7 miliar, akan dibayarkan dalam bentuk dividen tunai final dengan jadwal yang akan diumumkan di situs web Bursa Efek Indonesia dan Delta Dunia Group.

Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengapresiasi seluruh pemegang saham atas dukungan dan partisipasi yang telah diberikan kepada Delta Dunia Group sehingga berhasil mencapai kinerja positif sepanjang 2022 lalu dan mencatatkan pendapatan signifikan sebesar USD1,554 miliar atau sekitar Rp 23,115 triliun, meningkat 71 persen dari 2021. Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar USD 29 juta atau sekitar Rp 431,3 miliar.

"RUPS ini Perseroan berkomitmen menyetujui penggunaan sebagian laba bersih Perseroan tahun buku 2022 untuk pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar total USD7,15 juta atau sekitar Rp 106,3 miliar," kata Ronald dalam keterbukaan informasi, ditulis Minggu (11/6/2023)

Sementara itu, sisa laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk Perseroan sejumlah USD 21,5 juta atau sekitar Rp319 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat permodalan perseroan. 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya